3. Kiki, Kucing yang Rajin Membaca

507 6 0
                                    


Suatu pagi, Kiki kucing sedang duduk di teras rumahnya. Kemudian datanglah Titi tikus.

"Hai, Kiki!" sapa Titi.

"Halo, Titi! Kamu mau kemana?" tanya Kiki.

"Aku mau ke perpustakaan. Kamu mau ikut nggak, Ki?"

"Ah, tidak! Buat apa aku ke perpustakaan? Aku mau bermain di rumah saja," jawab Kiki.

"Ya sudah. Aku pergi dulu ya, Ki," pamit Titi.

Titi meninggalkan Kiki yang asyik bermain dengan handphone. Sementara itu, Kiki semakin larut dengan permainan barunya. Hingga ia lupa waktu.

Keesokan harinya, di sekolah. Tiba-tiba Ibu Sisi, guru Kiki, memberikan pertanyaan kepada murid-muridnya.

"Anak-anak, hari ini ibu akan memberikan pertanyaan. Nanti yang dapat menjawabnya akan mendapat hadiah." Kata Ibu Sisi.

Anak-anak bersorak gembira. Titi tampak bersemangat menunggu pertanyaan dari Ibu Sisi. Sedangkan Kiki merasa gelisah. Ia tidak yakin apakah ia dapat menjawab pertanyaan dari Ibu Sisi.

"Ayo kita mulai, anak-anak! Pertanyaan pertama, sebutkan salah satu nama benua di bumi?" Bu Sisi memulai pertanyaan.

"Benua Asia, Bu," teriak Titi.

"Benua Eropa."

"Benua Amerika."

"Benua Australia."

"Benua Afrika."

Murid-murid Bu Sisi menjawab pertanyaan dengan antusias. Tapi Kiki hanya diam saja. Ia tidak tahu nama-nama benua.

"Baik, kita lanjutkan ke pertanyaan kedua, apa nama samudera yang terletak di selatan Pulai Jawa?"

Titi dengan lantang menjawab, "Samudera Hindia, Bu."

Teman-temanya tampak kecewa karena melihat Titi berhasil menjawab pertama kali.

"Iya, benar sekali, Titi," Bu Sisi memberikan tepuk tangan untu Titi, "Pertanyaan ketiga, di laut manakah kita dapat mengapung dengan mudah karena laut tersebut memiliki kandungan garam yang tinggi?"

Murid-murid Bu Sisi diam, mereka tidak tahu jawabannya. Namun tiba-tiba Titi mengangkat tangan dan menjawabnya.

"Namanya Laut Mati, Bu."

"Ya, tepat sekali! Beri tepuk tangan untuk teman kita, Titiii!"

Teman-teman Titi bertepuk tangan dengan riuh. Beberapa tampak memuji kepandaian Titi.

"Hebat kamu, Ti!" Puji salah seorang temannya. Titi hanya tersenyum berterima kasih. Kemudian Bu Sisi memberikan hadiah yang telah dijanjikan kepada Titi.

Kiki merasa sedih ketika melihat teman-temannya antusias menjawab. Sedangkan dirinya tidak tahu sama sekali mengenai jawaban dari pertanyaan Ibu Sisi. Terlebih ia melihat Titi dapat menjawab pertanyaan dari Ibu Sisi dengan cepat dan benar.

Saat istirahat, Kiki bertanya kepada Titi, "Titi, kok kamu bisa menjawab pertanyaan dari Bu Sisi dengan tepat?"

"Oh itu, karena aku suka membaca buku. Jadi, aku tahu jawabannya," jawab Titi.

"Oooo, mamangnya kamu dapat buku darimana, Ti?" tanya Kiki dengan penuh rasa penasaran.

"Aku pinjam buku di perpustakaan, Ki."

"Kalau begitu maukah kamu mengajak aku ke perpustakaan?" pinta Kiki.

"Baiklah, nanti sepulang sekolah aku akan mengajakmu ke perpustakaan desa. Disana koleksi bukunya banyak sekali, loh. Kamu bisa meminjamnya. Oiya kamu harus mendaftar menjadi anggota dulu baru bisa meminjam buku." Titi menjelaskan kepada Kiki.

"Oke, apa syarat untuk mendaftarkan diri?" tanya Kiki.

"Kamu hanya perlu mengisi formulir pendaftaran dan membawa foto ukuran 3 x 4."

"Baiklah. Nanti antarkan aku mencetak foto dulu ya, Ti."

"Siap."

Mereka segera masuk ke kelas karena sudah terdengar bel tanda istirahat berakhir.

***

Sepulang sekolah, Kiki dan Titi pergi ke perpustakaan setelah terlebih dahulu mencetak foto. Sampai di perpustakaan kiki segera mendaftarkan diri dan mendapatkan kartu anggota.

"Asyik, akhirnya aku bisa meminjam buku," sorak Kiki.

"Stt, jangan berisik, Kiki! Yuk langsung pilih buku yang ingin kamu pinjam!" ajak Titi.

"Opps, sorry. Yuuk!"

Mereka asyik memilih buku untuk dipinjam. Ah, senangnya hati Kiki. Ia akan mendapat banyak pengetahuan dari buku-buku ini. Kiki berjanji dalam hati, ia akan rajin membaca.

"Titi, aku berjanji akan rajin membaca."

"Bagus, Ki."

"Hehehe, biar bisa mengalahkan kamu," canda Kiki.

"Kamu tidak boleh mengalahkan, aku!" teriak Titi. Kemudian Titi mengejar Kiki yang mulai berlari menjauh.

Kulon Progo, Oktober 2017

Kumpulan Cerita AnakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang