“Hyemi!!” teriak seseorang di belakang, yang otomatis membuat seseorang pemilik nama pun berbalik dan mencari siapa gerangan yang telah menyerukan namanya.Gadis yang tadi memanggilnya pun tersenyum sumringah sambil berlari kecil mendekati Hyemi, sedangkan Hyemi menghela nafasnya malas, ia sudah tahu apa yang akan terjadi setelah ini.
Gadis di hadapannya itu pun menyodorkan sebuah coklat dengan pita berwarna merah muda yang mengikat indah. “Tolong berikan ini padanya.”
Hyemi memandang datar. “Kau bisa memberikannya sendiri.”
“Tapi kau tahu sendiri, dia selalu menolak jika diberikan langsung, kau satu satunya yang dapat membuat ini sampai pada tangannya.”
Hyemi menghela nafasnya berat, dengan malas ia mengambil coklat dari tangan gadis itu, yang membuat wajah gadis itu tersenyum lebar dengan kedua bola matanya yang berbinar, terlihat bahwa ia bahagia sekali.
Hyemi merutuki dirinya sendiri karena harus mempunyai seorang kakak most wanted.
Banyak dari mereka yang mengatakan iri dengan Hyemi yang mempunyai Jungkook sebagai kakaknya. Bagaimana tidak, Jeon Jungkook itu punya segalanya, ia tampan, tinggi, berbadan atletis, cerdas, bersuara merdu layaknya para idol. kerap kali Jungkook membawa harum nama sekolahnya dengan penghargaan penghargaan yang ia raih, orang orang bilang ia itu titisan albert ainstein, terbukti dengan otaknya gila dengan eksak, apalagi fisika. Tak jarang jika mengerjakan ia tak membutuhkan rumus, karena mempunyai rumusnya sendiri—ya logika dari otak hebatnya.
Selain itu, hal yang membuat orang sirik terhadap Hyemi adalah, sang kakak yang sangat menyayanginya, selalu melindunginya, mengatakan jika ada yang berani menyakiti Hyemi, maka akan berakhir berurusan dengannya. Jungkook terlalu sibuk dengan mengurusi Hyemi terutama kisah
percintaannya. Sampai ia pun tak peduli dengan kisah cintanya sendiri.
Tak sedikit para gadis yang mengejar Jungkook dan berakhir sakit hati karena ditolak. Jadi karena mereka takut penolakan dari Jungkook, berakhirlah Hyemi disini—menjadi tukang pos yang setia memberikan coklat, surat cinta dan sejenisnya, for her famous brother.Dengan langkah gontai Hyemi menyusuri jalan sampai kakinya berhenti di parkiran, dimana disana ia telah menemukan pria paling menyebalkan, tengah bersandar santai sambil melipat kedua tangan di depan dadanya, memandangnya dengan wajah angkuh. Rasanya Hyemi ingin merobek wajahnya sampai tak bisa memasang ekspresi menyebalkan itu lagi. Tapi Hyemi tak akan melakukannya, karena ia akui wajah kakaknya saat seperti itu memang sangat mempesona. Well adiknya sendiripun tak bisa menyanggah akan ketampanan seorang Jeon Jungkook.
Jungkook bangkit dari posisi bersandarnya, dan sekarang berdiri tegap di hadapan Hyemi. “Lama sekali tuan putri?”
Hyemi memutar bola matanya jengah, dan menengadahkan wajahnya agar dapat memandang wajah menyebalkan kakaknya, tentu saja karena perbedaan tinggi mereka. “kau yang membuatku seperti ini!!”
Jungkook menaikkan satu alisnya. “Kau menyalahkanku?”
“Kalau saja bukan karena mempunyai kakak se-famous dirimu, aku tak perlu repot repot di cegat oleh penggemarmu dan berakhir membawa pernyataan cinta sebanyak ini!!”
Mendengarnya Jungkook jadi terkekeh pelan. “Kenapa kau mau membawanya? Aku ini tak pernah menyuruhmu untuk melakukan itu! Kau tinggal tolak saja mereka.” Ujar Jungkook begitu dingin.
Hyemi meniup poninya dengan kesal. “Kau itu memang batu! Kau tidak tahu bagaimana rasanya di tolak! Dasar tak punya perasaan, kau bahkan tak pernah memakan satu pun coklat ataupun kotak bekal yang mereka berikan!”
“Aku tak pernah meminta, kenapa juga aku harus memakannya? Lagi pula coklat coklat itu selalu ku berikan padamu, kau kan hantu coklat, jadi seperti biasa, semua coklat itu untukmu.”
Memang benar Jungkook tak pernah memakan satu pun coklat pemberian penggemarnya, tapi semua coklat itu ia berikan kepada Hyemi, karena ia tahu, adik kesayangannya itu sangat menggilai coklat, ia tak habis fikir diusianya ini, kenapa Hyemi masih saja menggilai coklat, seperti bocah.
“Lalu suratnya?”
“Buang saja.”lagi lagi jawabnya dengan dingin.
Hyemi menarik nafas dan siap meledakkan omelannya itu, kepada sang kakak yang sangat dingin sikapnya. “Ya!! balok es!! Dasar tak berpersaan!! Kau itu tidak tahu bagaimana rasanya mencintai tapi tak balik dicintai?”
Jungkook tersenyum mendengar ocehan Hyemi, seolah sedang menyindir dirinya.
Aku tahu, sangat tahu, bodohnya sampai saat ini, aku merasakannya.
”Bawel!”
Mendengarnya Hyemi langsung melotot tak terima, “YA!! Dasar monster dungu!! Kau bilang aku bawel!.”
Emosinya telah terpancing,darahnya memanas sampai ke otak. “Asal kau tahu saja, aku ini hanya ingin kau sedikit menghargai perasaan mereka, aku ini juga seorang gadis! Aku tahu bagaimana rasanya itu!! Jadi aku perintahkan kau sekar—“
“Baik baik, aku akan membacanya, kau puas?” ucapnya memotong kalimat Hyemi yang mengebu gebu. Kemudian Jungkook membukukkan badannya dan menunjuk wajah Hyemi, “berhenti mengoceh, dengan bibirmu itu! Jika tidak, saat ini juga kau akan ku cium!”
Hyemi langsung melipat bibirnya dan menggeleng gelangkan kepalanya dengan cepat. “Jadi sekarang kau bisa naik ke motorku dan kita pulang, eomma bisa mengamuk jika aku membawa terlambat pulang anak gadisnya.”
Dengan malas Hyemi menurut sambil menekuk wajahnya, yang sebelumnya ia sudah memasukkan berbagai kiriman dari fans Jungkook ke dalam tasnya. “Ishh dasar! Padahal kau kan juga anaknya! Kita itu berasudara.” Gerutu Hyemi sambil naik ke atas motor Jungkook.
Jungkook yang mendengarnya pun tersenyum pahit.
Ya saudara.
Sebelum melajukan motornya, Jungkook menarik lembut tangan Hyemi agar memeluk perutnya. Hyemi menurut, pun ia melingkarkan tangannya agar dapat mendekap tubuh kakaknya, sambil menyandarkan kepalanya pada punggung yang di balut oleh jacket kulit berwarna hitam. Hyemi memang sudah sering melakukan itu, tapi entah kenapa ia tak pernah bosan, baginya—pelukan Jungkook adalah tempat ternyaman untuk bersandar, ia bersyukur mempunyai Jungkook sebagai kakaknya, ia sangat menyayanginya.
***
To Be continued
Hello i'm back..
Ketemu lagi, masih dengan cast yang sama Hyekook couple..
Gatek pen update, setelah TRB tamat terasa hampa, jadi aku memutuskan up work baru..
©Park CeuNel
17 12 18
KAMU SEDANG MEMBACA
GRAY PAPER - JJK
FanfictionDi atas kertas abu abu berjanji untuk tak membutuhkan, tak menyayangi, dan tak mencintai. Namun janji itu selalu dilanggar. Hanya bisa menyalahkan takdir dari Tuhan. Mereka harus terjebak dalam cinta yang salah. Begin : 17 12 2018 End : - ©Park...