Ia mendengus kesal, "jadi kau ingin hubungan ini berakhir, huh?"
Harusnya aku terkejut–nyatanya tidak. "Yup, tepat sekali dan aku akan melakukannya dengan senang hati." Aku berniat kembali ke perpustakaan sebelum tangannya memegang milikku.
Ia mengernyitkan wajahnya, "Ya! Kim Heejeong, apa maksudmu?"
"Kau tuli? Aku bilang, dengan senang hati. Rasanya senang sekali bisa lepas darimu," aku melepas tangannya sebelum melanjutkan kaliamatku, "jangan khawatir, aku takkan menangisimu, see u later, maybe never."
Kiranya, begitulah kisah cintaku yang tak jauh dari kata miris. Aku mendapati cinta pertamaku yang sedang bercumbu dengan wanita lain di kelas–yang sudah kosong– saat aku berniat mengambil bukuku yang tertinggal.
Aku merasa kalau hari ini aku sudah membuat keputusan yang benar–melepaskannya–dan itu membuatku sangat lega.
Masih banyak laki-laki di luar sana yang lebih baik darinya, 'kan? So, jangan biarkan cowok-cowok brengsek menghancurkan hidupmu. Mereka tak pantas untuk dicintai.
***
Hampir saja tawanya pecah sebelum aku menutup mulutnya dengan tanganku. "Kita sedang di perpustakaan, bodoh, ayo kita bicara di luar saja," aku menariknya keluar.
Ia terkekeh, "mian, aku hanya tidak percaya, anak yang cuek sepertimu bisa bersikap seperti itu."
Dia adalah Evelyn Han. Gadis blasteran yang sebangku denganku selama satu setengah semester.
"Jadi, apa rencanamu setelah putus?"
"Entahlah, mungkin aku akan mendengarkan lagu-lagu K-idol sebagai pelarianku."
Eve menatapku dengan tatapan aneh, "kau yakin? Terdengar bukan seperti dirimu."
"Terimakasih."
Eve mengajakku membeli minuman kaleng dari vending machine–yang aku iyakan karena ia mentraktirku. "Mau aku kenalkan dengan salah satu temanku?"
Hampir saja aku tersedak, "kau gila? Tidak."
Kami berjalan di koridor yang tidak begitu ramai. Eve menghentikan langkahnya, kemudian melihat ke arah lapangan. "Sudah kuduga, sekarang jadwalnya main basket."
Aku mengernyit, "Siapa dia?"
Lantas ia tertawa. "Kau tidak tahu? Dia itu ketua kelas kita, bodoh. Min Yoongi," lalu ia kembali tertawa.
Aku memutar bola mataku, "aish, berhentilah menertawaiku." Aku menyubit pipinya supaya ia berhenti.
"Okay, okay."
"Omong-omong, menurutku kalian cocok." Aku tidak tahu mengapa ia berkata demikian, secara tiba-tiba. Yang jelas aku tidak mengerti apa Eve katakan.
"Iya, kalian berdua cuek dan dingin," jawabnya sebelum aku bertanya.
"Daripada dia, aku lebih baik mendekati Seokjin-sunbae atau Chanyeol-sunbae."
Eve menyikutku, "bagaimana kalau tiba-tiba kau jatuh hati dengannya? Tidak ada yang tahu."
"No way!" []
☁
Author's Note:
MENURUT KALIAN HEEJEONG BAKAL SUKA GA SAMA YOONGI? tida semudah itu ferguso
KAMU SEDANG MEMBACA
Online | 윤기
FanfictionShe fell in love with someone she met online. -Did he love her too? 💌 ©pqrsaniya, Dec 17 2018