Dengan reflek Hoseok menoleh ke sumber suara, gelas plastik yang ia pegang terjatuh di wastafel, ya..ia sedang mencuci.
"Heony ~" Hoseok mengernyit bingung, dia tau, itu pasti ulah Jooheon, kekasihnya.
Terlihat Jooheon menghampiri Hoseok dengan tergesa-gesa, ia memasang raut yang cukup menyeramkan bagi Hoseok, sampai-sampai Hoseok melangkah mundur demi menhindar dari Jooheon.
"Siapa? Dia siapa?!" Layar ponsel dihadapkan Jooheon di depan Hoseok, sampai kedua mata Hoseok juling dibuatnya.
"Eh.. Changkyunie..Changkyunie? Yak! Kenapa tidak kau berikan padaku?! Bisa saja itu penting bukan?! Kau ini... Ck!" Seketika Hoseok merebut ponsel miliknya dari tangan Jooheon dan mengecek ponsel tersebut.
Jooheon terlihat semakin sebal, ia melipat kedua tangannya di depan dada dan menatap Hoseok dengan nyalang, "Ah penting? Sepenting apa dia hah?!" Hoseok tersentak, ia mendongak dan menatap kekasihnya itu.
"Heony.. Ja-Jangan seperti ini.." "Siapa hah?! Dia siapa Seok?!" Hoseok meremas kuat ponselnya, ia menunduk karena terlalu takut menatap kekasihnya yang sedang marah seperti ini.
"Jawab!!!" "Ugh!" Jooheon menghentakkan punggung Hoseok ke kulkas dan mengangkat dagu kekasih manisnya tersebut agar menatapnya.
Hoseok menatap Jooheon dengan ketakutan, ia menelan ludahnya dengan susah payah dan mengerjapkan matanya berkali-kali, "Temanku.. sungguh dia temanku.." jawabnya dengan pelan dan parau.
"Teman apa memiliki nama spesial seperti itu???" Jooheon menaikkan sebelah alisnya heran, "Dia temanku Heony.. Sungguh, kami memang dekat sejak kecil, tapi nama itu tidak berlebihan bukan? Ayolah jangan seperti ini.. kau membuatku ketakutan.." bahu Hoseok mulai bergetar.
Jooheon menghembuskan nafasnya secara perlahan lalu menatap Hoseok dengan lembut, "Kenapa? Kau tidak pernah memberitahuku soal dia? Biasanya kau mengoceh seperti burung yang sedang bernyanyi di pagi hari, entah itu hal yang penting maupun tidak penting sama sekali, tapi ini? Aku bahkan tidak tau sama sekali Seok." Hoseok berkedip, "Kau tidak pernah bertanya soal dia." jawabnya dengan wajah polos.
"Astaga Seok.. Biasanya tanpa aku bertanya, kau sudah memberitahu terlebih dahulu sayang... Ayolah jangan ada rahasia.. Kita akan menikah hm.." Jooheon mengusap rambut Hoseok dengan pelan lalu mengecup kening kekasihnya itu, "Maaf."
Hoseok tersenyum kecil, ia mendongak lalu mengecup bibir Jooheon, setelah itu ia memeluk tubuh kekasihnya, "Aku juga minta maaf.." Jooheon mengerjapkan matanya dan tersenyum kecil, ia memeluk erat Hoseok lalu menganggukkan kepalanya pelan.
"Jangan di ulangi, aku mencintaimu."
"Nde.. Aku janji.. Umm.. Aku lebih mencintaimu."
Mereka berdua tersenyun kecil.
FIN
💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜
Haeeee Pakabar kalian :'v
Maaf ya.. Maaf.. Maaaaafffff..
Maaf :'( Maaf :'(
Hmm maaf :'(
Ah.. Maaf :'(
Okeh saia back with Jooheon & Hoseok ya :'v Kesukaan saya mereka ini >~< Tapi kenapa momen dikit banget yak T-T Ah udahlah :'3
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
