Part 1

30 5 1
                                    

Dengan senangnya Reyna berdansa dengan pria yang berada didepannya entah kenapa disaat berada dekat dengan pria itu hatinya merasa hangat sehangat air panas sedang mendidih, mungkin rasa nyaman itulah yang bisa diungkapkan hatinya saat ini, dengan lincahnya Reyna dan pria itu berdansa mengikuti alunan musik yang indah seakan-akan dunia hanya milik mereka berdua.

Kringg

Kringg

Suara alarm Reyna berbunyi masuk ke dalam indra pendengarannya dengan cepat ia mematikan alarmnya dan seketika matanya terbuka lebar saat melihat jam sudah masuk pukul 06.30 pagi dengan cepatnya Reyna bergegas masuk ke kamar mandi setelah 20 menit Reyna selesai mandi ia langsung memakai seragam sekolahnya, Reyna turun kebawah dan langsung pergi kedapur untuk mengambil sepotong roti tawar yang sudah disiapkan bibik diatas meja makan.

"Bik mana semua orang kok sepi sih dan mama mana bik kenapa ngak bangunin Reyna sih, Reyna kan jadi telat pergi ke sekolahnya" ucap Reyna dengan sebal sambil memakan roti yang ia ambil tadi, nyonya lagi pergi ke kantor non karena ada miting mendadak katanya, kalau tuan lagi keluar kota ngurusin proyek barunya dan kakaknya non Reyna udah pergi ke sekolah pagi-pagi sekali.

"Oh" kalau gitu reyna berangkat kesekolah dulu ya bik, assalammualaikum."

"Wa'alaikum sallam hati-hati ya non."

Walaupun Reyna anaknya brutal jika ia sedang berbicara dengan orang yang lebih tua dari ia pasti menggunakan bahasa formal dengan nada yang lembut selembut pantat bayi.

Perkenalkan nama gue "Reyna nia wijaya ", ia sekolah di SMA 8 Jakarta kelas 11 ipa1, walaupun Reyna anak Ipa ia ngak serajin dan sepintar seperti apa yang di bayangkan, Reyna mempunyai sifat yang bertolak belakang saat dia berada dirumah, di saat Reyna berada di rumah ia orangnya sangat periang dan jahil apa lagi kalau dengan kakaknya, aktivitasnya saat di rumah hanya membaca dan menulis cerita di leptop tapi saat berada di sekolah orangnya sangat brutal dan suka memukuli anak cowok yang cupu.

                   ***
Reyna datang ke sekolah dan melewati koridor menuju kelas senyum manis selalu terukir di wajah gadis itu saat ia sedang senang, setiap orang melihat senyumnya pasti terkena penyakit diabetes saking manis.

"Rey kata temen cewek gue bakalan ada murid pindahan, lo udah ketemu belom sama tu cowok" Vano menyentikkan jarinya didepan wajah Reyna ,"yee" ni orang, gue ngomong malah bengong sambil senyum-senyum sendiri aneh tau ngak ngeliat lo kayak gitu, biasanya ni ye wajah lo tu sangar gitu kayak singa mau makan orang tapi, lo cantik juga kalau senyum pertahankan ya."

"Kenapa emangnya, emang gue ngak boleh senyum apa, dasar lo dikit-dikit sewot sama orang gue senyum di bilang aneh, gue sangar dibilang kayak singa mau lo tu apa."

"Ya ela Rey jangan marah-marah napa lagi pms lo, lo beneran kayak singa kalau lagi marah."

"Gue bukan singa tapi gue Reyna, kalau gue beneran singa lo orang pertama yang bakalan gue makan duluan."

Sambil berjalan dengan menghentak-hentakan kaki Reyna pergi meninggalkan Vano sendirian di koridor karena sedari tadi Vano selalu memanggilnya dengan sebutan singa.

Saat Reyna mau masuk kelas ia berpapasan dengan murid cowok pindahan dan paling ia senangi adalah tu cowok cupu, "pantesan cewek disekolah gue ngak ribut orang cowoknya cupu kayak gitu" ucap Reyna sambil menaikkan sebelah alisnya dan langsung menghampiri cowok baru itu.

Impossible DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang