Perpisahan seringkali membuat seseorang lepas kendali. Ada yang berusaha bertahan diri dan ada yang tidak mau menerima kenyataan tersebut.
🦋
Saat hendak pergi ke kantin. Vito mendengar suara teriakan orang meminta tolong. Tanpa babibu ia segera berlari mengikuti asal suara tersebut.
Dan ternyata arah suara itu berasal dari gudang belakang sekolah. Pintu gudang tersebut terkunci rapat, jadi mau tidak mau Vito harus mendobrak pintu tersebut.
Brukk Gedubrak Bruk
Akhirnya pintu gudang tersebut dapat terbuka meskipun sedikit rusak akibat dorongan yang cukup kuat. Dengan segera Vito mengedarkan pandangan menelusuri gudang dan melihat siapa yang berteriak meminta tolong.
"Shel?"
Ucapnya-Vito saat menemukan Ashel yang sudah dalam keadaan setengah sadar di pojok gudang dengan tangan ditali oleh tali yang sangat rapat. Bahkan dapat Vito lihat pergelangan tangan Ashel yang sudah memerah.
"Woi, bantuin gue dong." Pinta Ashel memelas. Persetan dengan rasa egosinya.
"Gue kira siapa eh ternyata elo, jadi males gue mau nolongin," ucap Vito sambil berjalan keluar gudang.
"Nggak ikhlas banget sih!!" Ucap Ashel setengah berteriak.
"Bodo amat!" balas Vito didepan pintu gudang.
"Aww sakit aduhh tolong, tangan gue sakit banget tolong." Teriak Ashel meminta tolong dan ia berharap bahwa Vito akan berbalik untuk menolongnya.
Ternyata dugaan Ashel salah besar. Vito sudah pergi meninggalkannya sendirian dan sekarang ia kembali sendiri di gudang ini. Ia berpikir untuk apa Vito datang kesini dan rela mendobrak pintu kalau tidak mau membantunya.
Sangat sia-sia.
Meskipun gue benci sama lo dan juga sebaliknya, tapi tega banget sih ninggalin gue sendiri disini, mana tangan gue sakit banget," omel Ashel dalam hati.
Akhirnya ia pasrah apa yang akan terjadi pada dirinya setelah ini. Ia juga tidak mengetahui siapa yang menguncinya digudang ini.
Seingatnya tadi ia hendak pergi ke toilet wanita dan tiba-tiba ada yang menariknya dan orang itu langsung menutup mata Ashel jadi ia tidak sempat melihat siapa pelakunya.
"Maafin gue, sebenarnya gue nggak tega tapi mau gimana lagi. Gue nggak mau sakit hati lagi gara-gara lo!" ucap seseorang dari luar gudang.
🦋
Sesampainya dikelas, Ashel langsung duduk dibangkunya. Teman-temannya datang disaat ia disekap digudang tadi. Ia sangat bersyukur bila temannya datang untuk membantunya.
Tapi darimana mereka tau kalau gue disekap di dalam gudang? Pikirnya.
"Sekarang lo istirahat aja disini," ucap Citra khawatir.
"Oke," balas Ashel singkat.
Karena kepalanya yang sudah tidak bisa di ajak kompromi tersebut, Ashel memutuskan untuk menidurkan kepalanya dibangku.
"Shel, lo nggak apa-apa kan?" tanya Vito yang segera membantu Ashel yang terjatuh ke jalanan-sehabis terdorong.
"Nggak usah pegang-pegang gue!" bentak Ashel saat Vito hendak membantunya.
"Gue cuma ingin nolongin lo, biar gue nggak dapat omelan tante Claura. Dikirain gue nggak becus jagain lo," ucap Vito.
"Taa-tapi lo udah jahat sama gue, Vit. Berani-beraninya lo mukul Radit sampai dia masuk rumah sakit begitu. Radit orang yang gue sayang Vit! Gue sayang sama dia!" ungkap Ashel sambil menangis hiteris.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You [REVISI]
Teen FictionTentang Vito dan Ashel yang kembali bersatu. Sebenarnya mereka saling mencintai. Tetapi, jika takdir berkehendak lain, mereka bisa apa? [Pehatian! Cerita ini akan sedikit aku rombak dari awal mulai dari alur, cast, endingnya] Since at 05 Desember 2...