09✔

127K 6.1K 312
                                    

Happy reading💕

❣❣❣

Juna merebahkan tubuhnya di karpet, sedangkan Yuda, Tristan dan Fahri duduk di sofa. Saat ini mereka sedang di ruang TV apartemen Juna. Kalau kalian mau tau, mereka bolos sekolah karena saat ini masih pukul 11.45 sedangkan pulang sekolah pukul 15.30.

"Bibir lo kenapa Ri?" Tanya Juna saat melihat bibir Fahri yang cemberut.

"Gak papa." Jawab Fahri acuh.

Pletak...

"Anjir kepala gue digeplak!" Fahri menatap Tristan tajam, sedangkan Tristan hanya memasang wajah santai.

"Kalau laper bilang aja kali, baper banget lo jadi orang!" Balas Tristan seraya menyalakan TV dan mencari channel yang disukainya.

Juna memutar mata malas, "Cari makanan sana di kulkas, sekalian bawain buat kita!" Titah Juna tanpa melihat Fahri, namun malah melihat ponselnya.

"Tuh kan, lo pada yang menyiksa cacing-cacing perut gue. Terus gue juga yang dijadiin babu!" Fahri memberenggut kesal.

"Lo cacingan?" Tanya Yuda dengan wajah datarnya dan nada dingin.

"Diem lo es krim!"

"Pantes bego." Ucap Juna membuat Fahri berjalan menuju dapur sambil menghentak-hentakkan kakinya.

Info sedikit, saat Juna pergi kemarin sebenarnya Juna sempat pergi ke supermarket untuk belanja. Namun, saat itu masih diletakkan di mobil saat ke apartemen karena ia lupa. Ketika lampu sudah menyala sekitar 11.30, Juna ingat lalu kembali turun dan membawa belanjaannya yang tertinggal. Jadi, itulah kenapa kulkas Juna sudah ada isinya.

Fahri kembali dengan membawa berbagai macam snack dan minuman kaleng ataupun botol, lalu diletakkan di karpet. Setelah mereka habiskan semua makanan, seperti biasa mereka akan mengantuk.

"Woi gue tidur duluan ya? Jun gue ke kamar biasa ya?" Tanya Tristan dan Juna hanya membalas dengan deheman sebagai jawaban.

Juna yang matanya sudah 5 watt, tidak sadar kalau kamar yang Tristan maksud adalah kamar Icha. Memang dulu sebelum Juna dan Icha menikah kamar Icha akan dijadikan kamar untuk para sahabat Juna yang sering menginap seperti Tristan.

Di satu sisi, saat Tristan membuka kamar itu ia melihat sebuah kamar yang sangat rapi. Padahal seingat Tristan kamar ini tidak ia rapikan saat terakhir menginap, ia melihat berbagai foto yang terpajang di kamar itu. Tristan terkejut saat melihat banyak foto Icha dan yang lebih mengejutkan adalah foto Icha dan Juna yang sedang memakai gaun resepsi pernikahan saat itu. Tristan mengepalkan tangannya menahan amarah.

❣❣❣

Setelah jam menunjukkan pukul 14.00 Yuda dan Fahri berpamitan pulang. Juna yang nyawanya belum terkumpul hanya mengangguk-anggukan kepala saja.

"Lo yakin gak mau bareng kita?" Tanya Yuda pada Tristan di ambang pintu.

"Nanti aja gue mah, lo pada pulang aja duluan gue masih betah di sini." Jawab Tristan seadanya.

"Betah? Ngapain lo sampai betah di sini? Wah jangan-jangan lo maho ya sama Juna. Lo kan sering nginep di sini, ngaku lo sama gue!" Ucap Fahri ngelantur.

Pletak..

"Lo jangan asal main glepak pala gue dong, kalau gue tiba-tiba pinter gimana? Mau tanggung jawab?" Protes Fahri seraya mengusap-usap kepalanya.

Imamku Badboy (SUDAH TERBIT) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang