waiting for coincidence

55 4 3
                                    

Puisi pertama ku

Aku tau ini bukan puisi cinta
Tapi ini adalah  kata kata dari hati yang kecewa
Tentang rasa sakit yang bermetamorfosa menjadi rindu
Ini Rindu yang tak bisa diterjemahkan dengan gerak dan laku
Dari seseorang yang tlah kau anggap pergi
Dari rasa yang telah kau anggap mati

Aku jadi ingat akan sebuah cerita
Suatu hari, aku pernah ada untuk orang yang ku perjuangkan
Perjuangan sepenuh hati,
dia tak pernah menolak ku dan tak pernah menerimaku,
siapa aku baginya?  Ntahlah, hanya dia yang tau dimana aku diposisikan
Barangkali hati masih penuh dengan rasa ragu
dia merasa menginginkan,
tapi lebih banyak merasa ketakutan. Hatinya tidak pernah mati.
Tapi dihatinnya masih ada masa lalu yang dia biarkan  hidup

Story

Setiap lembar kertas
Berisi tentang kisah sanubari
Tentang hujan
Tentang awan
Tentang kita yang dilupakan waktu

Yang kembali
Aku disini untukmu
Mendengar semua cerita mu
Dan selalu begitu
Hingga kepergian mu meninggalkan cerita
Kini kau kembali
Dengan goresan cerita bersama dia yang kau cinta
Aku hanya bisa melihat dari kejauhan
Sekarang mulut kita saling tertutup
Mungkin hati ini sudah terlalu sakit
Biarlah bigini kunikmati rasa sakit itu
Sekarang nikmatilah setiap detik bersamanya
Aku akan selalu mendoakan kalian
Dari hati yang tersakiti ini

Hujan

Kata pepatah hanya perlu 3 detik untuk mencintai seseorang,  apakah itu cinta pandangan pertama atau lebih dari sekedarnya, ayolah aku perlu lebih dari tiga detik untuk mencintai hujan,  hujan sebagai bentuk anonim tuhan dia beri aku harapan untuk turun lagi dan aku beri dia segalanya. Hingga pun awan hitam datang tapi bukan untuk ku,  tapi untuk dia yang kau damba

Obsesi

Bolehkah aku menyapanya
Bolehkah aku menanyakan kabarnya
Bolehkah aku menstalk ig nya
Ayolah sadarkan hamba
Terlalu obsesi kadang membuat motivasi tumbuh
Membuat hidup lebih dari diri sendiri membuat jalanan terasa lebih sepele
Untuk hasil yang ku tuju

Raini

Namannya hujan
Aku selalu ingin jadi langitnya
Tapi dia gak pernah tanya
Mengapa aku selalu disisinya

Namannya hujan
Aku selalu ingin jadi laut
Karna setiap dia jatuh
Aku akan jadi muaranya

Namannya hujan
Aku selalu ingin jadi awan
Karna dirinnya aku ada
Karena dirinya aku semakin kuat

Perasaan

Matannya bulat
Didalamnya terdapat bayangan
Entah aku atau hanya perasaan ku saja
Jangan baper
Perasaan ku terlalu peka
Bahkan bukan aku disana

Enggan

Bahkan waktu enggan menunggu
Bukan enggan tapi hanya lelah
Kamu terlalu sibuk akan apa yang kamu anggap berarti
Dan melupakan arti dan makna
Dari diriku

Sandaran

Hanya bisa tersandar didinding
Dinding kaca berjuta makna
Sungguh ini memang kaca
Tapi mungkin kamu gak akan percaya
Butuh waktu bagimu mencerna
Kata kata buku ini hanya basi
Pada siang hari
Pada gelap malam dia akan disantap
Sekawanan pembaca kesepian

Manusia pencerca

Sayang nya dia tak menoleh padaku
Melihat enggan,  menatappun segan
Hamba tuhan ini
Sayangnya langkah nya terlalu cepat
Untuk diikuti oleh kaki penuh luka
Di jalanan berkerikil
Dengan duka dari individu pencerca

Klise

Dia bukan apa apa
Dia bukan siapa siapa
Dia bukan bagaimana dan mengapa
Kata si egois
Berlalu lalang di kota luas ini
Tapi dia lebih dari itu
Dia setengah hati dan seluruh hidupku

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 18, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

waiting for coincidence Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang