Chan dan aku melihat ke arah nenek itu dengan heran. Aku pun baru sadar, jika aku dan Chan berada di suatu ruangan yang mirip seperti ruang menager atau bos.Nenek itu yang awalnya sedang duduk di kursi langsung berdiri menghampiriku dan Chan dengan wajah berseri-seri dan dengan sorot mata yang berkaca-kaca.
"Bella, Omah kangen sama kamu," ujar nenek itu berdiri di hadapanku dan Chan.
Aku dan Chan jadi saling melihat, "Dewi, dia ibumu?" tanya Chan padaku dengan bingung.
Aku langsung megeleng kepala cepat, "Bukan Chan, ibuku ada di desa," ujarku berbisik.
Nenek itu langsung memelukku, "Bella, kamu selama ini ke mana aja? Omah kangen sama kamu. Kamu cucu kesayangan Omah."
"Duh, Nek. Saya bukan Bella cucu Nenek. Saya Dewi!" ujarku sambil berusaha melepaskan pelukan nenek itu.
Nenek itu melepaskan pelukannya lalu melihatku, "Tapi kamu itu Bella, cucu Omah!"
"Maaf, ya, Nek. Mungkin Nenek salah orang," ujarku berusaha menjelaskan baik-baik.
"Tapi--"
"Chan, ayo pergi!" ujarku mengajak Chan pergi.
Sebelum pergi, Chan kembali menggenggam tanganku lagi dengan erat.
"Maaf, ya Nek. Nenek salah orang," ujarku sebelum akan pergi keluar.
"Bella, kamu mau ke mana? Jangan tinggalin Omah!" ujar Nenek itu menarik tanganku yang satunya lagi.
"Bella, ini Omah! Nenek kamu! Kamu tega mau ninggalin Omah?!" ujarnya sambil menarik tanganku."Dewi, dia terus memanggilmu Bella. Jadi, apa kamu itu Bella atau Dewi? Karena aku jadi bingung," ujar Chan melihatku heran.
"Chan, aku itu Dewi, Dewi Lestari! Dari desa dan aku gak pernah punya nenek atau kerabat orang Jakarta! Nenekku sudah meninggal sewaktu aku masih bayi!" ujarku berusaha menjelaskan.
"Tapi mengapa dia memanggilmu Bella dan menganggapmu sebagai cucunya?"
"Gak tahu atuh Chan, teu arapal!"
"Aish!"
"Maaf, Nek! Saya harus pergi," ujarku berusaha melepaskan tangannya.
Ketika Chan akan membukakan pintu, datang seorang bapak-bapak berjas dan seorang ibu-ibu yang sepertinya adalah istrinya. Dari pakaiannya mereka seperti bos pemilik ruangan ini.
"Bella!" bapak dan ibu itu juga sama, mereka memanggilku Bella.
"Aish, who are you? Dewi or Bella?" ujar Chan dengan wajah yang menyeringit bingung dan kesal.
Aku yang bingung dengan semua kedaan ini malah menjadi pusing sendiri, bahkan sampai membuat penglihatan dan pendengaranku juga menjadi tidak jelas dan setelah itu aku tidak tahu apa yang terjadi.
Semuanya gelap. Aku pingsan. Mungkin efek terlalu capek dan banyak masalah. Bagimana tidak, masalahku malah terus bertambah dan tidak ada yang terselesaikan satupun. Semuanya malah semakin mejadi sangat kacau.
....
Aku mulai sadar, perlahan aku membuka mataku. Aku berada di sebuah kamar yang begitu luas. Aku terus melihat ke sekitarku.
Hah! Ya Tuhan! Aku langsung menutup mataku lagi.
"CHAN! KAMU HABIS NGAPAIN AKU?! KENAPA BUKA BAJU DI DEPAN AKU GITU?! KENAPA BISA SEKAMAR GINI?" omelku padanya.
Aku tidak tahu apa yang terjadi setelah aku pingsan dan tiba-tiba saat aku terbangun aku sudah berada di kamar bersama seorang laki-laki yang bertelanjang dada dan berdiri di seberang tempat tidur.

KAMU SEDANG MEMBACA
D&C: What Is Love? || Park Chanyeol ✅
Fanfiction[17+] Kabur dari perjodohan biar gak jadi istri dari seseorang yang gak diinginkan, tapi pas kabur malah .... Kuy, baca ceritanya, Guys! Seru! Tujuan cerita hanya untuk hiburan semata. Tidak bermaksud untuk menyinggung, merugikan, atau menyudutkan...