1

17 2 3
                                    

This is my first story. Ini bener-bener hasil dari imajinasi gue. Jadi, sorry banget kalo bahasanya atau apapun itu kurang bagus, wkwk.

Langsung aja ea, semoga enjoy..

•?!?!?!?!?!?!?!•

Senin, 16 Juli 2018.
SMA CANDRA WINATA.

Hari ini adalah hari dimana seorang Alinka Dhianartha resmi menjadi siswi SMA CANDRA WINATA. Ya, Alinka di usianya yang sudah 16 tahun baru saja lulus SMP.

Saat ini, pukul 05.55 Alinka dan Ilenka sudah sampai di sekolah. Alinka dan Ilenka berjalan di koridor sekolah yang belum terlalu ramai dengan muird-murid. Mereka berdua berjalan menuju kelas mereka --X.MIPA 2--.

"Eh, Lin gue penasarandeh sama muka kakel yang fucking handsome itu.", kata Ilenka dengan senyum yang mengembang diwajahnya.

"Lo kira, lo doang? Gue juga, woi.", sahut Alinka.

"Ya udahlah ya nanti juga kita tau.", timpal Alinka.

Ilenka hanya mengangguk-angguk mendengar ucapan Alinka.

Lalu sampailah Alinka dan Ilenka di kelas, dan mereka duduk di kursi kedua dari belakang, dekat dengan AC. Dari SD, Alinka dan Ilenka memang selalu mencari tempat duduk di belakang. Entah paling belakang atau kedua dari belakang. Menurut mereka itulah tempat yang sangat pas.

Di X.MIPA 2 sudah ada gerombolan siswi yang menempati meja tengah, dan ada gerombolan siswa yang menempati meja pojok paling belakang.

Alinka dan Ilenka menghampiri gerombolan siswi, ingin tahu mereka sedang apa.

"Eh, guys? Ada apa nih kumpul-kumpul?.", tanya Alinka dan seketika semua siswi yang ada digerombolan itu menoleh ke arah Alinka.

"Lagi ngomongin kakel yang ganteng itu, lho.", jawab salah satu dari mereka.

"Sinilah gabung.", ajak mereka.

Alinka dan Ilenkapun gabung.

Terdengar suara jeritan heboh dari gerombolan siswi yang sedang menggosipi Kakak Kelas yang berwajah tampan dan itu membuat gerombolan siswa yang sama sekali tidak berisik merasa terganggu.

"WOI CEWEK-CEWEK? JANGAN BERISIK, BEGO!", protes salah satu dari siswa yang bergombol dibelakang.

"EH KENAPA SI EMANG? GAK BOLEH? SOMBONG AMAT.", balas Ilenka lebih sewot dari siswa yang meneriakin mereka.

"Ssstt!! Dibilang jangan berisik, juga! Kita aja yang lebih rame dari kalian gak berisik banget."

"Iye, lo lo pada emang lebih rame dari kita. Tapi lo lo pada udah ngumpulnya dibelakang, di pojok lagituh, diem, anteng pasti lo lo pada nonton BOKEP kan. Yelah tau guemah.", sahut siswi yang bernama Julia.

"Aduh, pinter banget si lo. Jadi, makin sayang sama lo. Udah jangan berisik, sini join. 'Itunya' gede lho.", balas kembarannya Julia, yaitu Julian dengan godaan.

"HIHH, GILA LO!.", balas Julia lagi dan membuat siswa dan siswi yang melihat adu mulut antara kembaran, tertawa.

Tiba-tiba bel tanda mulainya jam pelajaran berbunyi. Semua siswa dan siswi kembali ke tempat duduk mereka masing-masing dengan rapi. Menunggu guru memasuki kelas.

Tak lama kemudian, masuklah seorang wanita paruh baya berkacamata dengan rambut yang diikat keatas, berjalan menuju meja guru yang ada di X.MIPA 2 lalu duduk.

"Selamat Pagi anak-anak.", sapanya dengan senyum ramah.

"Pagi, bu..", jawab semuanya serempak.

"Perkenalkan, nama ibu, Rosalina Cathlyn. Panggil aja Bu Rosa dan disini ibu bernotaben sebagai wali kelas X.MIPA 2.", ucap beliau memperkenalkan dirinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 22, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AlFan.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang