Aku sekarang sedang berada di rooftop sekolah. Menikmati setiap hembusan angin yang lewat. Rasanya setiap hembusan angin itu membuat aku lebih tenang.
"Alda!" teriak seseorang dibelakangku. Aku langsung membalikkan badanku. Dan benar seperti dugaanku itu adalah Aldi.
"Kenapa Al?" tanya ku.
"Lo dipanggil Bang Kiky diparkiran," ucap Aldi.
"Ngapain?" tanyaku.
"Udah, cepetan ikut gue," ucap Aldi menarik tanganku.
Sampai di parkiran aku melihat Bang Kiky, Bastian, Iqbaal, Steffi dan Salsha sedang berada di depan mobil Bang Kiky. Mungkin mereka sedang menungguku.
"Kenapa Bang?" tanyaku.
"Kita hangout kuy," ajak Bang Kiky.
"Kuy, tapi kita nggak ganti baju dulu?" tanyaku.
"Gue sih ada baju ganti ditas," ucap Salsha.
"Gue juga ada," ucap Steffi.
"Yah, berarti cuma gue dong yang nggak ada baju," ucapku.
"Gue juga nggak bawa kok. Kita balik dulu yuk Al," ucap Aldi.
"Gue balik sendiri aja deh, kalian duluan aja. Nanti gue nyusul," ucapku.
"Lo bareng Aldi aja Yun," ucap Salsha.
"Aduh kok gue deg deg an ya," batinku.
"Ayo Al, kok malah bengong," ucap Aldi.
"Oh iya, ayo," ucapku. Lalu aku dan Aldi pergi ke rumah ku terlebih dahulu, lalu kami pergi ke rumah Aldi.
Rumah Aldi...
"Al, masuk dulu yuk," ajak Aldi.
"Yuk," ucapku. Saat kami masuk ke rumah Aldi, hanya ada mama Aldi sedang nonton tv.
"Aldi, kamu baru pulang,Nak?" tanya mama Aldi.
"Iya mah. Oh iya kenalin ini Alda, teman Aldi di sekolah," ucap Aldi.
"Alda, tante," ucapku lalu mencium tangan mama Aldi.
"Wah, cantik sekali kamu sayang," puji mama Aldi.
" Makasih, tante. Tante juga cantik kok," ucapku.
"Nggak usah panggil tante, panggil aja mama ya," ucap mama Aldi.
"Iya Ma," ucapku.
"Ma, Aldi mau ganti baju dulu ya," ucap Aldi.
"Iya," ucap mama Aldi.
"Alda, biasanya Aldi itu gimana sih di sekolah?" tanya Mama Aldi.
"Aldi itu orangnya baik, ramah, pintar, dan ngeselin juga sih Ma," ucapku.
"Ngeselin kenapa?" tanya Mama Aldi.
"Dia itu sering gangguin aku kalau aku lagi baca buku di perpustakaan Ma," ucapku.
"Hahaha, kalau dirumah aja dia itu sering uring-uringan gak jelas di kamar," ucap Mama Aldi.
"Berarti kalau di rumah, Aldi itu orangnya pendiam ya Ma?" tanyaku.
"Ekhm, lagi ngomongin aku ya Ma?" ucap Aldi.
"Enggak, siapa juga ngomongin lo, geer banget sih," ucapku.
"Udah ah, Ma aku sama Alda pergi dulu ya," pamit Aldi.
"Iya, hati-hati ya. Alda, kapan-kapan mampir lagi ya," ucap Mama Aldi.
"Iya Ma," ucapku.
Lalu aku dan Aldi langsung menuju ke sebuah Mall di Jakarta.
"Hai, kalian kok lama banget sih," ucap Bang Kiky.
"Tadi Aldi lama banget ganti bajunya," ucapku.
"Apaan, lo yang lama banget ganti bajunya," ucap Aldi tak terima.
"Udah ah, sekarang kita langsung nyusul Kezia kuy," ucap Steffi.
"Kezia?" tanyaku bingung.
"Dia itu teman gue dari kecil, dan hari ini gue mau nembak dia," ucap Aldi.
Deg
Rasanya seperti sedang ada jarum yang menusuk-nusuk hatiku. Kejadian itu terulang lagi, aku bahagia karena Aldi menemukan cintanya lagi selain dengan Caitlin. Tapi kenapa rasa ini nggak pernah hilang, sudah satu tahun aku menutupi perasaan ini.
"Aldi, coba aja kamu tau perasaan aku ke kamu. Tapi aku tidak boleh egois seperti ini, aku tetap harus bisa bahagia walau aku nggak bisa memiliki kamu," batinku. Tak terasa air mataku mulai membasahi pipiku.
"Alda, lo kok nangis?" tanya Aldi. Aku buru-buru menghapus air mataku.
"Nggak papa kok Al, cuma kelilipan doang," ucapku.
Author pov
"Nggak papa kok Al, cuma kelilipan doang," ucap Alda.
"Yaudah, sekarang kita nyusul Kezia kuy," ajak Salsha.
"Kuy," ucap mereka semua kecuali Alda.
Mereka semua menyusul Kezia di sebuah Restaurant.
"Kez, udah lama nunggunya?" tanya Aldi.
"Belum sih, tapi kamu kok lama banget sih datengnya?" tanya Kezia.
"Iya maaf deh," ucap Aldi.
"Ekhm, dunia serasa milik berdua nih," ucap Bang Kiky.
"Apaan sih Bang. Yuk duduk," ajak Aldi.
Aldi dan Kezia sangat asik bercanda dan bercerita-cerita tentang masa kecil mereka, sampai-sampai Aldi tidak menganggap Alda ada.
"Aldi terlalu asik sama Kezia sampe-sampe dia nggak nganggep aku ada. Mama, kenapa Nanda harus merasakan jatuh cinta sama Aldi. Tapi aku tidak boleh egois, jadi teman idola aja aku beruntung. Jadi aku tetep harus bisa menahan diriku dan belajar untuk melupakan," pikir Alda.
"Yuna, kok dari tadi lo diam aja sih?" tanya Steffi.
"Enggak kok, perasaan kalian doang," ucap Alda.
"Yun, kami kenal lo itu udah lama. Kami udah tau sifat-sifat lo, lo itu orangnya ceria, suka bikin orang ketawa. Walaupun lo lagi badmood lo tetap ceria. Please kalau lo lagi ada masalah cerita ke gue, salsha, steffi, Iqbaal atau Aldi," ucap Bastian.
"Kok gue nggak? Jadi gue nggak dianggap nih, oke aku mah apa atuh," ucap Bang Kiky dengan gaya alaynya.
"Najis lu bang," ucap Iqbaal.
"Najis tapi tayank kan," ucap Bang Kiky yang membuat semua tertawa termasuk Alda.
"Aldi sama Kezia mana Bas?" tanya Alda.
"Lo sih kebanyakan melamun jadi nggak tau Aldi kemana. Kan tadi Aldi udah bilang dia mau nembak Kezia, sekarang Aldi ngajak Kezia ke suatu tempat yang romantis," ucap Bastian.
"Dimana?" tanya Alda.
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
MENCINTAI DALAM DIAM#CJR
FanfictionCinta segitiga??? Cekidot langsung baca guys........