Namaku Misyaila Khaila, aku biasa di panggil khaila. Saat itu usiaku sembilan tahun. Aku buta sejak lahir. Namun aku tak pernah merasa begitu karena dukungan dari kedua orang tuaku yang selalu memberi semangat.
Namun walaupun begitu aku tetap saja anak anak yang ingin dapat melihat seperti yang lainya. Terkadang aku sering menangis. Dan itupun diam diam, agar umi tidak mengetahuinya, karna ketika umiku melihatku menangis ia juga akan ikut menangis . Oleh sebab itu aku sering menangis sendirian dan bersembunyi agar tidak diketahui banyak orang .
Aku sering sekali mendatangi taman dewantara di dekat rumahku itu, yah, disana ada sebuah kursi taman yang jarang sekali di pakai ataupun di pergunakan.
Aku sering datang kesana untuk sekedar melepas air mataku atau sekedar menghirup ketenangan. Dan kinipun ini menjadi kebiasaan bagiku karna terlalu sering ke sana .
Aku bisa berjalan mandiri tanpa melihat ataupun dibantu orang lain itu dikarenakan umiku yang selalu setia menemaniku dan mengajariku bagaimana cara meraba. Yah, hingga aku hafal tempat tempat dan lokasi lokasi tertentu.
Selain itu umi juga mengajarkanku menulis dan membaca tanpa melihat, yakni dengan meraba, hingga akhirnyapun aku bisa bersekolah dan belajar seperti anak pada umumnya.
Umiku tidak hanya mengajarkanku cara membaca buku saja, namun ia juga mengajarkanku membaca Al-Quran. Ia juga mengajarkanku bagaimana cara berbusana muslimah yang sopan dan syar'i dihadapan orang lain terutama dia hadapan Allah.
Aku sangat suka melukis, walaupun aku tidak bisa melihat tapi banyak orang bilang bahwa bakatku ini sangat spesial, aku. Bisa melukis dengan sangat indah sesuai dengan sketsaku yang ku gambar. Bahkan lukisanku kebih indah dibanding anak anak sebayaku yang bisa melihat, kata mereka.
Selain itu aku juga suka memasak, menjahit dan bermain biola. Semua itu yang mengajarkan adalah umi dan abiku, yang bahkan aku pernah menggapai prestasi lomba musikal nasional pada masa itu.
umi dan abiku memiliki cita-cita kecil untukku, mereka ingin aku menjadi seorang dokter kesehatan yang bisa membantu banyak orang, namun terkadang aku selalu merasa sedih ketika mereka mengatakan itu padaku, aku merasa tidak pantas dan tidak mungkin bagi seorang yang buta seperti aku ini dapat menggapai prestasi sebagai dokter kesehatan. Aku selalu diam ketika mereka mengatakan itu, ya Allah bagaimana caraku untuk membuat mereka bahagia dengan keadaanku yang seperti ini.
Namun umi dan abiku tidak pernah putus asa dalam menyemangatiku dengan berkata bahwa tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Ia bilang, "ketika Allah sudah berkehendak!.. Maka terjadilah tanpa ada siapapun yang mampu mencegah takdir darinya" yah kata kata itulah yang selalu ku ingat dan selalu terngiang di dalam benakku yang memberikanku semangat dan yang selalu mengingatkanku akan kebesaran rabb ku.Pagi itu..
"Khaila..... Nak kamu dimana sayang? "Ucap umi yang lirih mencari tempatku bersembunyi
"Dor!!!..... "Kejutku pada umi dan keluarku dari balik tembok
"Ya Allah!!!!... "Kejut umi sambil berlari memelukku! "Ternyata kamu disini, umi tadi cari kamu kemana mana lo..! "Ucapnya
"Iya umi.. Kan kita lagi main petak umpet, ya jadi mainya gitu sembunyi-sembunyian! "Ucapku nakal sambil terkikik ketawa geli
"Emh kamu ya!!!! "Sambil mencubit pipiku gemas.
Seketika itu akupun langsung berlari kabur untuk menghindari cubitan kedua darinya .
Namun kesenangan kecilku itupun tak bertahan lama.BRUGGGGGGGG!!!!!!
Ketika aku berlari aku terjatuh dan aku terluka di bagian telapak tanganku.
"aduh!!!!!!...... "Hentakku kesakitan. "Umiiiii...... Heeeeeeee"tangis ku sambil mengusap-usap tanganku yang terluka itu.
"Sayang kenapa... Hemm makanya hati hati... Sini, umi tiup.. Sudah ya jangan menangis lagi"sambil memelukku dan mencium keningku.
"Umi, kenapa aku tidak bisa melihat seperri kawan kawanku yang lainya umi... Kenapa?.... Andai saja aku bisa melihat, pasti aku tidak akan terjatuh lagi!... Iya kan umi?.... Umi, berikan alu mata agar aku bisa melihat"pertanyaan polosku pada umi
KAMU SEDANG MEMBACA
Mata khaila
ChickLitMenceritakan tentang perjuangan seorang gadis demi mencapai cita cita dan impian kedua orang tuanya. Walau cacian, makian, dan hinaan selalu datang menimpa atas kebutaanya itu. Akankah gadis ini berhasil?... Lihat kelanjutan ceritanya🤗