Bagian-21

24.8K 844 2
                                    

Ia baru saja sampai di depan rumah sakit "selamat pagi bu" satpam menyapanya dan memberikan setangkai mawar merah "pagi pak,makasih yah" ia tersenyum ramah "pagi bu" salah satu OB memberikan bunga Mawar merah padanya "ada acara apa sih ini?" ia bingunh banyak yang memberikan bunga padanya hari ini. Seseorang berdiri di hadapannya dengan bunga mawar merah satu buket besar yang menghalangi wajahnya "suka gak?" Diana hanya mengangguk saja sambil mencium Bunga yang ada di tangannya. Orang itu memberikan bunga padanya "terima ini dari aku" Diana menerimanya tanpa melihat siapa yang memberikannya "maka..." matanya melotot mulutnya menganga tidak percaya "Mattheo apa yang lo lakuin hah?" Mattheo bertekuk lutut di hadapannya hanya yang melihatnya ada yang merasa iri pada Diana. Mattheo mengeluarkan sebuah kotak berwarna Merah dari saku jasnya, lalu ia membuka kotaknya terlihatlah sebuah cincin yang begitu cantik "Will you marry me Diana?" Diana masih diam ia bingung harus menjawab apa?dulu dia di sakiti olehnya apakah ia harus menerima atau menolaknya? Mattheo memberikan pandangan berharap padanya "kasih gua waktu buat mikirin semua ini" ia langsung masuk ke ruangan.
.
.
.
.
Matthew sedang dalam perjalan menuju rumah sakit papanya.

Ia memarkirkan mobilnya lalu masuk ke dalam rumah sakit "kenapa sih dokter Diana gak terima aja lamaran dokter Mattheo padahalkan cocok yang satu cantik yang satu ganteng, kalo saya jadi dokter Diana saya bakalan terima dokter Mattheo sebagai suami saya" bisik-bisik tentang Diana dan Mattheo sampai di telinga Matthew, ada rasa tidak.terima jika miliknya di rebut orang lain "iya ya Dokter Diana bodoh banget" Matthew pergi ke ruangan Diana untuk menanyakan kebenarannya.

Tapi saat ia masuk Diana tidak ada di ruangnya "Dokter Diana kemana?" Matthew bertanya pada suster fani "sedang membantu lahiran pak, silahkan tunggu dulu" ia memutuskan pergi ke ruangan Mattheo.

Mattheo tengah memeriksa pasiennya terpaksa Matthew menunggu terlebih dulu "silahkan masuk pak" Suster menyuruhnya masuk "mau periksa kandungan pak?" Mattheo menahan tawanya "lo ngelamar Diana?" Mattheo mengangguk dan ada rasa kecewa "tapi dia belum jawab dan minta waktu buat mikir dulu,emang kenapa?" Matthew menghebuskan nafas lega "gpp gua cuma tanya aja,menurut gua sih dia pasti terima lo" Mattheo tersenyum kecut "dia gak bakal terima gua atas apa yang terjadi dulu" pintunya di ketuk oleh seseorang "masuk" masuklah sustet Fani "maaf dok ini dokumen yang dokter minta dari Dokter Diana" memberikan map "saya permisi dulu" Fani pergi kembali ke ruangan Diana.
.
.
.
.
"Saya bingung fan. Harus jawab apa? Kalo saya terima saya takut kejadian yang dulu terulang lagi dan kalo saya tolak saya kasian atas apa yang ia lakukan untuk saya" Fani menepuk bahu Diana seakan memberikan kekuatan "saya yakin apapun jawabannya itu yang terbaik jika Dokter menerimanya cuma karena rasa kasiha itu akan lebih menyakitkan untuknya" Diana hanya mengangguk mengerti ia melanjutkan pekerjaannya.

.
.
.
.
"Gua harus bisa dapetin dia lebih dulu dari Mattheo gimanapun caranya bakal gua lakuin" ia dan Mattheo akan bersaing untuk mendapatkan Diana. Ia mengetuk pintu ruangan Diana "masuk" ketika mendengar kata masuk ia langsung masuk dan duduk di hadapan Diana "hai?" ia tersenyum ramah padanya "ngapain kesini?" wajahnya nampak tidak bersahabat dengan Matthew "yaelah judes amag sih,kenapa semalem gak datang? Gua nungguin lo sampe lumutan" Diana tidak mengalihkan pandangannya dari handphonenya "semalem ada urusan mendadak" jawabnya santai tanpa memperdulikan Matthew "gua bakal jemput lo jam 08 malam nanti gak ada penolakan apapun paham!!" Matthew nampak kesal dengan sikap Diana "hmm,gua gak janji itupun kalo gua inget" Tiba-tiba Matthew mengecup pipi Diana. Diana terkejut dengan apa yang di lakukan Matthew padanya, Fani menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya "Matthewww...dasar cowok mesum lo" Matthew langsung lari ke luar Diana mengejarnya tapi harus terhenti karena kakinya terkilir "dasar cowok laknat lo" ia mengumpatkan segala kekesalannya terhadap Matthew.

MY DOCTOR LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang