(31) AWAL ATAU AKHIR?

23 10 1
                                    

"Kuat jadi alasan untuk tetap hidup bersama dia:/"

Aerlyn terus memberontak, ia semakin memaksa melepaskan dirinya walaupun tangannya sudah memerah karena tambang itu amat keras dan kasar.

Tambang yang mengait tangannya lama kelamaan menjadi kendor.

Aerlyn semakin was-was saat langkah kaki seseorang dari luar terdengar dengan jelasnya, pikiran pertama pasti itu Dorazhine tapi Aerlyn bernapas lega saat melihat Dion dan Laily melambai memberi isyarat kepada Aerlyn.

Yes, tambang itu terlepas, sigap Aerlyn menyelamatkan diri sebelum Dorazhine datang lagi.

"Sayang! Ini ada makanan buat kamu!" Teriak pemuda Jepang itu

"Sial! Kenapa musti datang sih?" Batin Aerlyn

Aerlyn bersembunyi dibalik pintu agar keberadaannya tidak diketahui.

"Klikk...!" Suasana menjadi gelap gulita

Suara Dorazhine semakin jelas, menggerutu pastinya ketika melihat seisi rumah menjadi gelap.

"Bangsat! Gue udah bayar tagihan listrik, Masi aja dimatiin!" Dorazhine memutar kunci pintu perlahan

Dorazhine berlagak seperti tidak terjadi apa-apa, ia menyalakan lilin dan berbicara bersama Aerlyn seolah-olah ia ada didalam.

Lilin diarahkan ketempat Aerlyn diikat tadi, Dorazhine berteriak marah ketika hanya melihat potongan tambang dan plester hitam terbujur dilantai.

"Aerlyn!!!!" Kepribadian sesungguhnya keluar

Aerlyn menuju pintu luar, disana Dion juga Laily berusaha membuka pintu yang terkunci itu.

"Cepat! Bukain!!!" Aerlyn memukul-mukul pintu dengan keras

"Lo mau kabur kemana ha?!" Pemuda Jepang itu kembali dengan membawa linggis dengan mata yang memerah

Aerlyn rasanya hampir pasrah saat linggis itu dilayangkan.

"Syutt!"

Pukulan itu meleset, Aerlyn berlari ke sisi belakang rumah, disusul dengan Dorazhine yang semakin membabi buta.

"Mau kemana Lo!!"

Aerlyn terus berlari, langkahnya kembali terhenti ke tempat pertama kali, hanya ada setitik cahaya lilin diruangan ini.

"Jangan pernah lari! Atau gue bisa aja bunuh Lo sekarang ini juga!!" Ujar Dorazhine semakin ganas

.

"Cepetan dobrak!!" Cetus Laily semakin cemas

Tubuh Dion beberapakali dibanting ke pintu yang keras itu, setelah mencoba akhirnya pintu itu terbuka.

.

"Akkhhh!" Dorazhine meringis

Aerlyn terbelalak saat melihat sosok tegap yang tak asing lagi baginya. Ayahnya!.

"Ayah!" Aerlyn memeluk ayahnya dengan amat cemas

"Cepat lari!" Ujar Surya

"Tapi...ayah bagaimana?" Aerlyn memelas

"Selamatkan dirimu dulu!" Teriak Surya

Aerlyn berlari secepat mungkin, meninggalkan ayahnya bersama seorang penjahat itu.

"Aerlyn! Syukur lah Lo selamat!" Dion memeluk erat tubuh Aerlyn

.

"Eh, bapak sok jagoan! Ayo hadepin gue!!" Dorazhine mengepal tangannya

Hold Me [End]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang