CHAPTER 5

10 2 0
                                    

Mereka berjalan keluar kelas dan menuju parkiran.
"Meysa aku pulangnya sama kamu boleh ya?"mohon ais.

"Ya boleh lah.emang kakak lo ke mana?sampe gak jemput lo?"tanya meysa.

"Latiahan bola dia mah.kan bentar lagi kak vian lomba antar SMA."jawab ais memalas.

"Yaudah deh.yuk naik."ajak meysa yang menaiki motor metiknya.
Meysa melajukan motornya dengan kecepatan normal meninggalkan parkiran sekolah.

*****

Cukup lama mereka menempuh jalan yang agak jauh dari sekolah menuju  perkomplekan rumah ais.akhirnya mereka tiba dan ais langsung turun dari motor meysa.

"Makasih ya sya.eh,Gak mampir dulu?"tawar ais kepada meysa.

"Gak deh.lain kali aja.gak apa-apa kan?"

"Gak apa-apa."jawab ais tersenyum.

"Yaudah gue pulang dulu.oh ya,jangan lupa salam buat bunda lo ya."ucap meysa menitip salam pada nyonya maheswari.

"Iya.nanti aku sampein ke bunda."

"Yaudah gue pulang dulu."pamit meysa.

"Hati-hati."

Saat meysa sudah tidak terlihat lagi dari hadapannya.ais kemudian langsung memasuki rumahmya.

"Assallamualikum."salam ais memasuki rumahnya.

"Waalaikumussalam"jawab bundanya yang ada di dapur.
Ais yang mendengar teriakan bundanya dari dapur berjalan menuju ke arah dapur.

"Bunda lagi apa?"tanya ais.

"Lagi siapain makan siang sayang."jawab bundanya yang sibuk dengan supnya.ais hanya ber oh riah.

"Ko kamu cepat banget sih pulang sekolahnya?"tanya bundanya.

"Iya.tadi di sekolah guru rapat."jawab ais."ais bantuin ya bun."lanjut ais.

"Gak usah bentar lagi selesai.mending kamu ke kamar ganti beju terus turun makan."suruh bundanya.ais hanya tersenyum dan mengaggukan kepalanya.

****

Selesai mengganti bajunya,ais turun ke bawah menuju meja makan.ia melihat bundanya yang sedang menyiapkan makanan di meja makan.

"Biar ais bantu ya bun."tawar ais.belum selesai bundanya menjawab.ais langsung mengabil piring yang di pegang ibunya.

"Ada lagi?"tanya ais kepada bundanya yang telah menyimpan piring di meja makan.

"Gak ada sayang."jawan bundanya lembut.

"Ayah belum pulang bun?"tanya ais kepada sang bunda.

"Mungkin bentar lagi.tunggu aja."ucap bundanya.ais hanya mengagguk mengerti.

I love that cold manTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang