Akad

501 40 3
                                    

Keluarga bagaskara pun tiba d rumahny,  dan mereka pun langsung pergi ke kamar mereka untuk istiraha
"Sayang, , kmu istirahat y.. pasti kamu cape" ucap mamah mondi

"Iya mah, , y udah mondi ke atas dulu"

Rengganis pun mengangguk , setelah mondi pergi ke kamrnya anis pun menyusul suami nya

Disini mondi barada, di balkon kamarnya,  dia melamun  dan melihat ke arah tangannya yang sudah melingkar sebuah cincin di jari manisnya.. sebagai pertanda bahwa dia sudah bertunangan..tpi hatinya masih terpaku pada bela gdis yang dicintainya..  saat sedang melamun ponsel mondi berdering tertara nama bela.. dengan ragu mondi mengangkatnya
"Hallo bel?"

"Mon apa bner kmu sudah dijodohkn pada gadis lain dan sebentar lgi menikah?" Bella emosi
Mondi hanya diam saja dia bingung harus jawab apa karena emng kebyataannya seperti itu

"Knpa kmu diam saja mon? JAWAB" Teriak bela

"Aku... aku" srbelum mondi melnjutkan omongannya bela memotongnya

"Kmu enggak perlu jawab mon, , dengan diam dan gugupnya kmu, aku sudah thu jawabnya. Kamu tega y mon terus kamu anggap aku ap selama ini,, HAH" bela pun menangis..  mondi pun tak tega mendengarnya.

"Maaf" lirih mondi

"Kamu hanya bilang maaf. . Aku benci kamu mondi AKU BENCI" BELApun menutup teleponnya..  dia sungguh kecewa dengan mondi

Mondi yang marah dan kesal pun masuk ke kamarnya dan melempar hp nya d atas kasur dan dia pun merebahkan badannya..  dan mencoba menutup matanya

Ditempat keluarga rama pun tampak sepi karena sydah larut malam, , keluarga besar mereka pun sudak kembali ke pondokan yang disediakan rama dan rere.. 
Tpi di kamar ini masih ada seorang gadis yang masih belum bisa tidur ia adalah raya ia sedang melamun dia merasa keputusan menerima lamaran keluarga bagaskara adalah salah, , karen raya merasa dengan sikap mondi yang dingin dan cuek saat acara lamaran tadi ada unsur keterpaksaan..  apalgi saat raya melihat ke arah mata mondi yang tersimpan kekecewaan.. 
"Apa aku salah menerima lamaran ini" ucapnya dalam hati dan melihat jari manisnya yang tersemat sebuah cincin..
Saad sedang melamun raya d kagetkan dengan kedatangan cindi yang merangkulnya di belakang
"Raya gue seneng banget har ini,,  apa loe tahu gue ketemua cowo impian gue cwo yang selama ini memcuri hati gue. .yang selama ini bikin hati gue enggak tenang.. . Dan lo tahu ray" curhat cindi panjang lebar

"Enggak tahu" potong raya

"Ih raya gue belum selesai sudah terobos aja" kesel cindi

"Iya maaf, , terus" lanjut raya

"Dan loe tahu raya ternyata cowo itu sepupuan ama calon suami loe, , gue seneng bangey ray.. slama ini gur slalu berharap ketemu dia lagi skrg gue ketemua dia,dan gue juga dah tahu nama dia , apa gue ama dia jodoh y" ucap cindi senang diapun membayangkan kembali saat dia ketemu dengan toni
Raya hanya diam saja, , dia terlalu sibuk dengan pemikirannya yang tentang lamaran tdi.. cindi yang menyadari iti pun bertanya

"Lo kenapa ray?" Tanya cindi

"Gue enggak pa2 ki" bohong raya

"Udahlah ray enggak usah bohong,  gue tahu loe kok.. udah cerita aja" cindi thu kalau raya sedang berbohong

Raya pun menghela nafas panjang,,
"Cindi apa gue salah nerima lamaran ini"

"Maksud loe?" Tanya cindi bingung

"Iya gue merasa perjodohan ini salah cin, , apa kmu tdi enggak liat sorot mata mondi yang cuek dan datar..  dan matanya pun menyimpan kelecewaan..   aku takut salah jalan cin"

"Ray gue ngerti kekewatiran loe,  tpi loe tenanh enggak usah mikir mcem2. Loe belum kenal mondi, , ketemu pun baru sekarang..  jadi pantes loe berpikir gitu. . Nanti setelah loe merit dan loe kenal dia lebih dekat dia pasti berubah..  loe juga tahu kan MONDI bagaskara gmna" ucap cindi

Jodoh Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang