Peduli

29 2 0
                                    

Gue tau dibalik sikap dingin lo itu, lo menyimpan sebuah kepedulian yang teramat dalam terhadap gue

"Zioo." Panggil Ziva

"Hah? Lo manggil gue barusan?" Tanya Zio

"Ga. Tapi setan." Jawab Ziva ketus

"Nama setan nya sama kaya gue ya limbad." Ucap Zio dengan watados nya

"Lo setan nya." Ucap Ziva dingin

"Anjir jahat lo." Zio memanyun kan bibirnya

"Nih."
Ziva memberi sebuah brownies coklat berukuran lumayan besar.

" Ziva memberi sebuah brownies coklat berukuran lumayan besar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hah? Ga salah nih buat gue." Ucap Zio tak percaya

"Iya." Ucap Ziva dengan nada dingin nya

"Emang nya ada apaan lo ngasih ini ke gue?" Tanya Zio heran

"Gue cuma pengen ngasih aja. Salah ya?" Ucap Ziva masih dengan nada dinginnya

"Oh engga kok. Makasih yaa." Zio tersenyum hangat pada Ziva

"Titip salam buat ade lo ya." Ucap Ziva

"Ade gue doang?" Ucap Zio masih dengan senyum jahilnya

"Abang lo juga." Ucap Ziva singkat

"Gue?" Tanya Zio dengan senyuman jahilnya

"Ngapain amat!" Ketus Ziva seraya meninggalkan Zio

"Lucu ya kalo manusia es dari kutub salting." Zio terkekeh menatap Ziva yang mulai menjauh

______

Sepulang sekolah Zio langsung bergegas pulang kerumahnya

Sebab dia harus menjaga adik perempuan semata wayangnya itu

"Ahh elah pake bocor segala lagi nih ban, mana masih jauh lagi rumah gue. Bang Cio pasti udah nungguin nih." Keluh Zio kala melihat ban motornya yang bocor

Tiba-tiba terdengar bunyi klakson mobil. Mobil itu tepat berhenti di depan motor Zio dan keluar lah seseorang menghampiri Zio.

"Motor lo kenapa?" Tanya Ziva kala melihat Zio di pinggir jalan

"Hah an-anu ban nya bocor." Jawabnya sedikit gugup karna kaget dengan kedatangan Ziva

"Yaudah bareng gue aja." Ucap Ziva dingin

"Ga-gausah gausah, makasih. Nanti gue bawa ke bengkel depan aja." Tolak Zio sopan

"Bengkel nya masih jauh. Sekarang udah sore banget. Biar nanti lo bilang ke bengkel nya buat ambil motor di sini. Lo bareng gue." Ucap Ziva

BEKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang