"Kath, jadi ikut?" tanya Alex. Dia kakakku.
"Jadi. Tapi gue nggak berenang ya, Lex. Gue mau tanning aja di Pantai," jelasku. Alex hanya mengangguk mengerti, dan langsung masuk kekamarnya untuk bersiap-siap.
Oh ya, namaku Katherine Watanto. Aku hanya dua bersaudara, aku dan Alex. Hari ini bulan Juni, dan yang pasti ini yang kita tunggu-tunggu. Musim panas! Kegiatan di tingkat teratas SMA ini sangat menyebalkan. Lalu pertengahan Juni, kami semua boleh libur panjang untuk memperingati summer.
Sesampainya aku di Hotel yang sudah biasa kita kunjungi, aku tidak menunggu Alex tetapi langsung pergi ke kolam renang disana. Orang tua ku punya akses fitness dan juga kolam renang untuk keluarga, seperti member card jadi aku tidak usah membayar lagi untuk menggunakan fasilitas mereka.
"Hai, Kath! Alex dimana?" Tanya receptionist hotel tersebut. Sudah kubilang 'kan kalau kita sering kesini.
"Lagi parkir mobil. Mbak, aku mau minta konci loker dong," kataku.
"Nih, nomor 7. Kesukaanmu." Lalu aku mengucapkan terima kasih dan menuju loker tersebut. Aku mengambil bikiniku dan menggantinya lalu aku menutupinya dengan beachcover berwarna pink.
Alex ternyata telah menungguku, dia ingin meminta sunblock. Selalu. Kita berpisah di jalan bercabang, Alex menuju ke Kolam Renang, dan aku menuju pantai. Hotel ini juga ada private beach dan sangat bagus. Aku bisa tanning berlama-lama disana.
Mendengar suara ombak di pantai membuatku tenang, aku sudah lama tidak mendengar ketenangan seperti ini. Tetapi kakakku yang satu itu memang tidak punya hati, tidak bisa membiarkan adiknya tenang sedikit saja. Baru tiduran kira-kira 10 menit, dia membangunkanku dengan rambutnya yang basah kena badanku.
"Kath, temenin berenang.." Katanya.
"Iya, iya berenang!" Kataku dan bangkit. Ketenanganku hari pertama diganggu oleh Alex. Besok siapa lagi?
***
Sesampainya di kolam renang, aku hanya memasukkan kakiku saja ke dalam air karena malas. Fokusku yang tadinya ke kakiku yang aku gerakkan berubah menjadi ke pelatih renang di ujung sana, yang sedang melatih anak kecil. Kira-kira seumuran adikku, sekitar 5 tahun. Pria itu tertawa ketika anak muridnya loncat dengan gaya yang lucu, dan tawanya itu membuatku terpesona.
"Kath! Ayo ih!" Alex menarik lenganku dan, aku jatuh ke dalam kolam renang. Bagus, Alex!!
"Ih kampret lo!" Kataku dan memukul Alex. Dia hanya tertawa saja. Aku berenang mendekati kolam untuk anak kecil. Lalu aku berdiri karena sudah bosan berenang, dan mencari-cari handukku, dan melihat kesekitar. Kenapa sih, aku harus punya kakak nyebelin seperti Alex? Dia memakai handuk yang kubawa tadi! Dengan kedinginan, aku duduk menggigil. Aku tidak punya uang untuk meminjam handuk, karena aku hanya berenang disini handuk kena charge.
"Saya lihat kamu kedinginan, ini, ambil. Baru kok, baru saya cuci dan tidak pernah saya pakai." Aku kaget banget, dia adalah orang yang aku liatin daritadi, dia yang ngelatih anak kecil itu.
"M-makasih," kataku gemetar. Aku sedang susah bicara karena mengigil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Summer Love
Short StoryAwal musim panas kita bertemu, dan di akhir musim panas kita berpisah. © Copyright 2017 by Shania Angelista