"Gue bukan suka, hanya kasihan."★★★
"Gue aja," ucap seseorang yang membuat semua orang menengok ke arahnya dengan mulut sedikit terbuka. Kerumunan yang sudah bubar kini kembali lagi karena penasaran."RAFFA!" seru mereka kompak.
"Gue gak mimpi 'kan?" Reyhan berkedip heran. "Gue gak salah dengar?"
"Ih, Raffa ngapain capek-capek bawa tuh cewek ke UKS. Nanti gatal-gatal loh!" Jessy berujar, Raffa hanya meliriknya tajam.
"Lo beneran mau bawa dia ke UKS?" tanya Tasya curiga, Raffa hanya mengangguk. Raffa hendak berjongkok sebelum Rangga menariknya.
"Tunggu! Lo beneran Raffa?" tanya Rangga memastikan. Raffa hanya meliriknya sekilas.
"Tumben amat si Raffa peduli sama cewek, biasanya aja kagak," batin Reyhan heran. Ia menatap Raffa dengan intens lantas mengangguk. "Gue tau ..." gumamnya.
"Kok gue gak yakin ya kalo lo Raffa?" ujar Rangga masih curiga. Ia memajukan wajahnya dan berseru. "Lo pasti hantu jadi-jadian yang menyamar jadi Raffa 'kan?! Ngaku lo!"
"Gila, lo!" Raffa menatap Rangga datar.
"Lo suka sama dia, Raf?" tuduh Reyhan dengan mata memicing.
Raffa menatap Reyhan tajam. "Gue bukan suka, hanya kasihan. Gak ada yang mau bantu dia." Raffa melirik sekilas orang-orang yang mengerubungi Alicia lalu berjongkok. "Bisanya hanya menonton dan mencibir."
Semua orang sontak terdiam. Saling tatap satu sama lain lalu meneguk salivanya.
Omongan Raffa pedes banget, gila!
"Gue UKS," kata Raffa dingin sambil mengendong Alicia ala bridal style. Berpasang-pasang mata menatapnya intens. Bahkan tak sedikit pula siswi yang berpapasan dengannya berhenti melangkah dan melongo.
Raffa si pangeran es mengendong seorang cewek?
"Itu ... beneran Raffa?"
Setelah melongo, Tasya menyusul Raffa ke UKS. Begitupula dengan teman Raffa. Para penonton pun mulai bubar menyisakan Jessy yang mencibir.
"Iih, kecentilan amat tuh cewek! Pakai acara carper sama Raffa segala lagi!Gak bisa gue biarin," Jessy hendak menyusul tetapi dengan cepat Lissa mencekal tangannya.
"Eits, mau kemana, Mbak?"
"Apaan sih lo, lepasin tangan gue! Gue akan kasih pelajaran cewek alay itu!"
"Alah, ngaku aja deh lo iri 'kan karena Raffa peduli sama Alicia?" Lissa menaikkan sebelah alisnya membuat Jessy menggeram kesal.
"Kalo iri ngomong aja. Tuh ada Pak Udin yang siap peduliin bahkan gendong elo!" Ujaran Lissa sontak membuat beberapa orang tertawa geli.Jessy menunjuk Lissa. "Awas ya lo!"
Lissa tersenyum miring. "Awas apa, hah? Awas jatuh?" Lissa tertawa pelan. "Sorry ya gue mah kalo jalan liat-liat. Emang elo," Ia lantas mengangguk. "Tapi makasih atas perhatian lo, ya, walaupun gue gak minta sih."
"Lo benar-benar—"
"Apa? mau nabok?" Lissa menunjuk pipinya seraya berujar, "Nih pipi gue nganggur!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Firstlove Seorang Iceboy [END]
Ficção AdolescenteRaffael Alexander atau biasa dipanggil Raffa. Seorang lelaki yang identik dengan sifat dingin dan cuek, membuatnya mendapat julukan si muka tembok dan si kulkas berjalan. Raffa banyak dikejar gadis-gadis cantik, tetapi dia tidak pernah sekalipun mem...