Have a Good Day

627 78 36
                                    

Deras hujan masih mengguyur kota ini. Aku masih tetap melangkahkan kakiku berjalan menelusuri jalanan setapak menuju tempat itu. Aku tersenyum getir saat mengingat kenangan manis namun terasa pahit. Aku menegakkan kepalaku yang sejak tadi tertunduk, mataku memancing saat melihat sosok yang ku kenali ada di antara orang-orang yang terdiam di depan toko.

"Yoongi-ya!" Aku berseru kencang membuat beberapa orang menatap ku bingung, lengkungan senyuman di wajah ku terlukis jelas. Aku melambaikan tanganku pada sosok yang berdiri di tengah hujan.

Dia juga sama tidak membawa payung seperti itu, pria itu menatap ku yang datang menghampirinya dengan datar.
"Sedang apa?" tanya ku berdiri di sampingnya, dia memperlihatkan wajah tidak sukanya.

"Jiyeon-a?"

"Ne?" tanyaku menatap Yoongi yang kini membawaku menuju halte untuk berteduh, tubuh kami basah karena hujan yang terus mengguyur.
Aku melirik orang-orang yang kembali memandang ku dengan aneh, pandanganku beralih kini pada sosok yang berdiri dengan pandangan lurus ke depan. Min Yoongi sosok yang ku cintai, dia adalah pria dingin yang mampu mengalihkan dunia ku.

"Kamu mau kesana lagi?" Aku melirik Yoongi yang kini mulai kembali berbicara. Wajah tampannya terlihat kaku karena raut datar nan dinginnya, dia memandangi ku lalu menghela napas berat. Senyuman itu memudar dari wajahku, jarum-jarum kecil tak terlihat itu seakan menghujani ku tanpa ampun. Aku memejamkan mataku menahan perasaan perih yang menyesakkan,  kenapa Yoongi harus membahas hal itu? Kenapa dia terus menanyakan hal yang membuat ku seperti ingin mati.

"Begitu sayangnya kamu sampai harus terus datang kesana?"

Kenapa harus bertanya? Apa dia tidak bisa melihatnya? Apa dia tidak bisa melihatnya melalui mataku? Atau sebenarnya dia hanya berpura-pura tidak tahu.

"Jika ku jawab iya?" tanyaku membuat dia melukiskan senyuman miring, aku tidak bisa mengalihkan pandanganku darinya. Aku tidak mengerti kenapa begitu, aku tidak paham. Pandangan ku kini beralih pada beberapa orang yang nampak melirikku, mereka berbisik-bisik dengan kalimat yang sudah sangat tidak asing. Senyuman miring itu kini terlukis di bibirku, astaga apa yang mereka ketahui mengenai diriku. Mereka berbicara seolah mereka memang benar, mereka memandang seakan aku adalah orang yang perlu di kasihani.

'Apa aku menyedihkan Tuhan?'

"Lupakan apakah itu sulit?" Aku mengangguk pelan, tentu saja. Sampai sekarang saja aku masih tidak bisa menghentikan sakit yang terasa seperti meremukan. Bagaimana mungkin aku melupakannya,  bagaimana bisa aku melupakan semua hal tentang dirinya.

Tidak!  Aku tidak akan pernah melupakannya,  aku tidak pernah bisa menghapus dia dari ingatanku. Aku mencintainya dengan seluruh hatiku, bagiku tidak ada lagi yang tersisa selain luka dan kisah cinta yang tidak sempurna.
Aku menegakkan kepalaku menatap Yoongi yang kini memandangi ku sendu, wajah pucatnya membuat hati ku berdesir semakin nyeri.

"Itu mengganggu?" tanyaku membuat dia terdiam. Yoongi melirik beberapa orang di halte bus yang masih berbisik mengenai ku,  bahkan tadi ada seorang ibu yang memegang bahuku. Tatapan mata itu membuat ku ingin menjerit apalagi saat berkata jika dia akan mengantar ku pulang ke rumah.

Jangan pedulikan aku. Biarkan aku seperti ini,  abaikan saja apa yang ku lakukan. Mereka tidak pernah tahu apa yang terjadi, mereka tidak tahu tentang ku.

"Iya, semua orang menganggapmu gila," lirihnya entah kenapa terdengar begitu berat. Yoongi terdengar begitu sedih,  apa selama ini dia terbebani? Apa aku membebani nya?

"Jika aku melupakanmu apakah kamu akan tenang disana?" tanyaku kembali, dia memejamkan matanya mengangguk pelan menahan kepedihannya. Senyuman ku terlukis bersamaan dengan airmata yang meluncur dari mataku. Aku memejamkan mataku menahan perasaan sesak yang kembali datang, bibirku terasa begitu berat. Aku sungguh tidak bisa mengatakannya namun, aku juga ingin Yoongi tidak terbebani karena penderitaan ku.

Kekasihku, orang yang ku cintai. Maaf karena selama ini terus menahanmu,

Cintaku,  kisah ku yang tak sempurna.  Maaf karena tidak bisa melepaskanmu dari awal,

Min Yoongi saranghae.

"Have a good day in haven, Min Yoongi."

End

Have A Good DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang