14

28 4 0
                                    


Ini sudah hari ke-6 tidak bertemu Dinda sejak kejadian Rana tau Dinda sudah pindah. Sudah 6 hari pula Rana uring² an bahkan sampai menangis karna Dinda. Bagaimana mungkin Dinda menghilang tanpa memberikan sedikit kabar padanya,bahkan untuk say good bye saja Dinda tidak sempat. Sebegitu kecewanya kah Dinda padanya. Tidak, dia harus mencari Dinda, tidak perlu menyuruh Revan untuk menemaninya karna percuma saja,pada akhirnya Revan hanya akan menyuruhnya pulang.

"Ma,Rana keluar dulu yah. Mau beli es krim di supermarket"

"Hati²"

Rana segera keluar rumah. Menaiki angkot ntah jurusan mana. sebenarnya dia Takut karna dia pernah naik angkutan umum tapi malah nyasar untung saja dia bertemu dengan Dinda,seperti itulah singkatnya Rana bertemu dengan Dinda sehingga mereka bisa bersahabat sampai sekarang

duduk dengan perasaan yg sudah was² melihat seseorang di depannya dengan masker dan jaket flava berwarna hitam yg melihatnya sejak dia masuk sampai sekarang.

"Kiri bang" Rana langsung turun dan berlari,bernafas lega terlepas dari angkot yg malah membuatnya ketakutan. Rana berjalan menelusuri setiap rumah dan kost demi menemukan Dinda.

Di jalan,dia melihat segerombolan preman menghadang nya. Tapi Rana tidak bisa berjalan mundur, Rana sudah berjalan sejauh ini Mencari Dinda. Rana mengingat wajah preman yg kemarin Menggodanya. Ya,itu lah preman nya, Bagaimana sekarang? Apa Rana harus melawan preman ini? Rana sebenarnya sedikit tau tentang bela diri karna Dinda mengajari nya. Tidak punya pilihan Rana harus melawan preman itu

"Ketemu lagi neng"kata salah satu preman.

"Dimana teman mu yg sok hebat itu? Dia sudah meninggal?"

"Gak usah bacot,ayo maju" Rana sudah tersulut emosi saat preman ini mengatakan Dinda sudah meninggal.

Preman itu maju satu²,melayangkan sebuah tinjuan kepada Rana,tidak peduli dengan jenis kelamin nya yg perempuan. Salah satu preman menendang perutnya dan akan melayang sebuah bogeman kepada Rana.

Uhuk uhuk

Preman itu terbatuk saat seseorang menendang dada nya dari atas sehingga Preman itu mundur. Rana berdiri dan berjalan mundur tidak kuat.

Orang yg Membantu nya tadi tidak memberikan sedikit pun peluang kepada preman itu untuk bernafas. Saat preman itu sudah terjatuh. Segerombolan preman datang dan menyerangnya jelas saja dia kewalahan. Saat dia sudah lemah, polisi datang dan semua preman itu lari. Polisi membantu orang itu untuk berdiri.

"Makasih yah"

Orang itu mengangguk dan berlari menjauh.

"Tunggu dulu. Biar gue obatin lo"teriak Rana,tapi orang itu sudah lari.

Rana hanya bisa menghembuskan nafasnya berharap orang itu baik² saja

----

Dinda memasuki apartemennya, badan nya sungguh lelah padahal dia baru keluar kali ini tapi dia harus menghadapi masalah.

Dia berbaring di tempat tidurnya. Mencoba menghilangkan rasa nyeri di wajahnya dan dan perut nya.

Senin depan dia akan kembali ke sekolah.

Friend? Don't Leave Me(Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang