One More Chance (16)

1.7K 234 14
                                    

Happy Reading~

.

.

.

.

.

.

.

Matahari sudah mengintip malu-malu.

Menampakkan sinar nya yang perlahan menyinari bumi yang masih diselimuti langit gelap.

Suara kicauan burung menjadi sebuah alarm alami bagi yang mendengar nya.

Hawa dingin dipagi hari itu benar-benar berhasil masuk hingga menembus kulit.

Seseorang yang masih berada di alam mimpi nya itu perlahan bergerak mengganti posisinya. Memeluk sesuatu dengan semakin erat.

Namun merasa ada sesuatu yang aneh, mata sipit itu terbuka perlahan.

Mengerjab beberapa kali sebelum akhirnya mata itu kini fokus pada sesuatu yang ada di pelukan nya saat ini.

"Soo-Soonyoung." Seru nya pelan.

Tubuh mungil itu sedikit kaget bahkan ia memundurkan tubuhnya dari sosok pemuda tampan sekaligus manis yang ada di depan mata nya saat ini.

Tapi bukan itu yang membuat sosok Jihoon terkejut. Melainkan posisi tidur mereka saat ini berbeda dari semalam.

Jika semalam, Jihoon tertidur dengan posisi sedikit menjauh dari Soonyoung, hanya membiarkan tangannya yang dipeluk Soonyoung.

Tapi kali ini berbeda karena terlihat Soonyoung yang tertidur dengan posisi tangan yang memeluk pinggang Jihoon dan kepala yang melesak masuk kedalam dekapannya. Sedangkan Jihoon kaget karena posisi lengannya yang kini menjadi bantalan kepala Soonyoung sedangkan tangan yang satu nya memeluk erat sosok bersurai merah itu.

Jihoon mengambil nafasnya dan menghembuskan nafasnya perlahan.

Mencoba mengatur detak jantung nya yang tiba-tiba saja berdetak sangat cepat.

Pemuda bersurai hitam itu pun kembali menatap sosok Soonyoung yang masih terlihat damai dalam tidur nya.

Bahkan wajah itu nampak bengkak karena semalam menangis tanpa henti.

Pemuda Lee itu mengelus pipi chubby Soonyoung dengan pelan. Mengusap nya dengan lembut seolah memberi sebuah kenyamanan melalui usapan itu.

"Kuharap setelah kau bangun, aku tidak melihat wajah murung itu lagi." Lirihnya pelan.

Setelah mengatakan itu Jihoon perlahan bangkit dari posisi nya, menarik pelan lengannya yang dijadikan bantalan oleh kepala Soonyoung.

Berjalan keluar kamar dan meninggalkan Soonyoung sendiri di dalam kamar itu.

.

.

.

Mata sipit bergaris unik itu terbuka perlahan.

Mengerjapkan mata nya berkali-kali karena sinar matahari yang menerpa wajah seputih susu nya yang membengkak.

Kepala nya menoleh kesana-kemari ketika ia tak mendapati sosok si pemilik kamar yang semalam ada bersama nya.

Pemuda Kwon itu perlahan bangkit dari posisi nya dan menyandarkan punggung nya di kepala ranjang.

One More Chance [HoonSoon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang