^***^
Chapter XX : Breaking Down (Part I)
^***^
Summary :
'Memilih kembali ataukah tidak, kembali berharap ataukah hancur dan retak tak bersisa'
^***^
.
.
.
.
.Menelan ludah gugup, Seokjin membeku. Namjoon kehabisan kata-kata, Yoongi kalut ketakutan, Jimin komat-kamit tidak jelas sedari tadi.
Lain halnya Taehyung, tatapan sinis dan tajam masih setia terpancar dari matanya . Lain lagi dengan Chanyeol, baru tahu kalau Seokjin, teman persekuliahannya dulu merupakan Hyeong kandung dari Taehyung. Entah ekspresi apa yg tengah dipaparnya sekarang.
Sedangkan Taein masih bingung-bingung sendiri, dan jangan tanyakan perihal Bomi. Gadis kecil itu tak tahu situasi, masih saja bergelayut manja di lengan kokohnya Taehyung. Tak tahu saja jika Taehyung sudah dalam mode hampir kalapnya kalau saja Taehyung tidak ingat kalau ada anak kecil juga seorang wanita-cukup-polos di sini, dapat dipastikan Taehyung sudah sedari tadi mengusir secara tidak manusiawi makhluk-makhluk di hadapannya itu.
"Kuulangi sekali lagi, ada perlu apa kalian berempat kemari, Kim-ssi?, apa pertanyaanku kurang jelas?" Taehyung berusaha meredam amarah yg mulai membuncah di dadanya, dan Chanyeol tahu itu. Sejauh ini Chanyeol hanya diam tal menanggapi, hanya berniat mendengar.
Niat awalnya memang Chanyeol tidak mau Taehyung kembali pada keluarga kandungnya itu. Secara lebih jelasnya lagi, Taehyung sudah bukan lagi anggota keluarga Kim. Perlu diingatkan bahwa marga Taehyung sekarang yaitu Park, dan itupun baru diresmikan bulan yg lalu.
Merasa tak kunjung mendapat jawabannya, Taehyung bangkit dari kursi yg di dudukinya. Seokjin turut berdiri, akan tetapi setelahnya berlutut di hadapan Taehyung yg sukses membuat Taehyung membeku di tempat. Namjoon terbelalak, Yoongi tercengang, Jimin terperangah, Chanyeol dan Taein tak tahu apa yg baru saja terjadi, Bomi semakin dibuat kebingungan.
"Taehyung-a, Hyeong mohon kembalilah ke rumah. Appa--" ucapan Seokjin terpotong dengan cepat.
"Tidak, sampai kapanpun tidak akan." penolakan mentah-mentah dari Taehyung membuat Jimin turut ikut serta bersujud di depan kedua kaki Taehyung. Taehyung berteriak dalam hati, berkata agar keduanya tak perlu merendahkan diri di depannya. Ucapan itu hanya sebatas dalam benaknya, tertahan di ujung lidahnya.
"Tae, kau boleh membenci kami. Tapi tidak pada Appa, eomma---juga Jungkook, dia merindukanmu. Apa kau tidak merindukannya?" Sembari memegang lemas dan mendongak dengan tatapan mata sayu, Jimin memohon dan memelas di hadapan Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Feels [Not] Alone | END ✔✅
FanfictionKisah seorang namja yang menginginkan kasih sayang dari keluarganya yang sudah tak pernah menganggapnya ada dan selalu membanding-bandingkannya dengan saudaranya yang lain. Bernama Kim Taehyung, namja dingin tak tersentuh. Akankah semuanya berjalan...