'april 2010'
Hari itu aku seorang diri di taman, tidak seperti anak-anak lainnya yang di temani oleh orang tua mereka, sungguh menyedihkan bukan? Orang tua ku lebih menyayangi adiku dan aku tidak pernah dianggap ada dalam keluarga.
tak apalah aku lebih senang datang ke taman ini daripada berdiam diri di rumah yang menyesakkan itu.
.
Tak sengaja aku melihat anak laki-laki yang mungkin seumuran denganku terjatuh pada saat main sepeda di pinggiran taman.Anak laki laki itu meringis sambil menutup matanya karena kesakitan.
"hei..kamu gak apa-apa kan?"tanyaku sambil menghampiri anak tersebut.
Dia membuka matanya dan menatap ku
"aku ini dimana? Apa aku sudah di surga? Ternyata memang benar bidadari itu sangat cantik!" dia mendongkakkan kepalanya dan langsung bertemu dengan manik mata ku.
ehh apa tadi dia bilang seorang bidadari?dan dia menatapku?astagaa berarti dia mengira aku seorang bidadari.
"eh em itu kamu masih di taman ko, dan kita itu masi kecil jadi gaboleh gombal kaya orang dewasa"sepertinya muka ku sudah seperti kepiting rebus, oh tidak tidak aku ini masih kecil gaboleh tuh yang namanya apa itu cinta cintaan.
"abisnga kamu cantik sih, aduhh aww sakit sekali"dia kembali meringis sambil memegang lututnya yang terluka.
"aduhh ayo sini aku bantu" aku mencoba membantu dia berdiri.dan membawanya ke bawah pohon yang teduh.
"terimakasih, kenalin aku revano adiputro, nama kamu siapa?" dia mengulurkan tangannya padaku.
"namaku kinara putri" akupun membalas uluran tangannya.
....
Sejak saat itu kami sering bermain bersama sampai-sampai kami lupa waktu dan dimarahi oleh bunda evan, ya aku memanggil revano dengan sebutan evan dan dia juga memanggil ku ara, mungkin itu panggilan kesayangan kami hehe..Bagaimana dengan mama ku?apa dia tidak marah? Ya dia tidak marah kok, bahkan sekalipun aku tidak pulang sepertinya dia tidak akan peduli.
Mungkin menurut mama dengan memberiku uang jajan dan makan sudah cukup, padahal yang aku inginkan adalah kasih sayang darinya, sepertinya kasih
sayang mama hanya untuk adik ku Kiara. Padahal dulu pada saat papa masih ada di dunia ini mama selalu berlaku adil padaku maupun kiara.
Namun sejak satu tahun yang lalu saat kecelakaan itu terjadi, aku dianggap pembawa sial karena papa mencoba menyelamatkan ku dengan membantuku keluar dari dalam mobil dan papa tidak sempat untuk keluar karena mobil itu sudah meledak duluan.
Setelah kejadian itu, mama menjadi ketus padaku dan hanya memperhatikan kiara saja. Mama menganggap aku adalah penyebab kematian papa.
Evan selalu mendengarkan ceritaku dan pada saat itu ia berjanji akan melindungiku dari ancaman bahaya orang-orang yang menyakitiku.
Sudahlah aku tidak mau mengingatnya lagi, kenangan itu selalu membuat dadaku sesak.
.
' juli 2016'
Ini hari pertamaku dan evan masuk SMA, aku dan evan ternyata satu kelas yaitu kelas X-ips2 aaa sungguh senangnya hatiku.Hari hari bersama evan kulalui di kelas X-ips2, evan sangat sangat perhatian padaku saat di sekolah bagaimana aku tidak jatuh cinta padanya.
saat kenaikan kelas ternyata daftar siswa dalam kelasnya pun berubah, aku sangat kecewa evan tidak satu kelas denganku, tapi evan mencoba menghiburku karena kita tetap bisa bersama - sama saat jam istirahat dan pulang, aku hanya mengangguk lesu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
The forgotten
Short Story'terlupakan? atau memang di lupakan?' . hallo gais ini short story pertama author jadi mohon maaf kalo masih kurang feeling nya dan ohiya story yang sebelumnya aku unpublish dulu sementara:)) . jangan lupa pencet gambar bintangnyaa happy readingg💛