Aku yesha, yeshaya oktariani. Aku gadis biasa saja tidak cantik tidak pintar dan yatimpuatu. Karyawan swasta berpenghasilan pas pasan, cuek suka baca komik semedi dikost sama Paijo.
Kalau dia... sahabatku, lebih seperti keluargaku namanya ana yusefa nur ghani, panggilanya nunna 😌.
Gadis lincah periang, cantik putih paras china dengan rambut pendek sebahu tapi feminimnya melebihi putri keraton solo (mungkin). Gadis yang selalu membawa pelangi dalam hidupku, tumbuh dalam keluarga yang hangat tanpa kurang satu apapun.
Jangan tanya kenapa kita bisa berteman? Bahkan sampai sejauh ini.Kalo dilihat tidak mungkin bisa, dunia kami bertolak belakang, sifat dan kesukaan kami berbeda tidak ada yang sama, tapi satu hal yang sama, kami suka menghabiskan waktu berdua. Aku nyaman dengan ocehannya yang tanpa titik koma, dia nyaman dengan diamku yang terkadang malah menjahilinya.
Kami pertama bertemu di event kampus, ternyata kita satu kampus beda fakutlas. Fakultas ekonomi dan fakultas pendidikan. Takdir???? Entah....."Maaf pak kenapa saya yang dijadikan tumbal?"
"Cuma kamu yang cocok untuk bantuin mereka yesh"
"Bapak salah deh, saya aja nggak punya teman mana bisa saya berbaur sama anak kecil pak, please pak saya gak kuat"
"Lebay kamu yesh, anggap aja kamu latihan bersosialisasi. La wong kamu cuma bantuin anak fakultas sebelah ngelihatin anak2 doang yesh apanya yang gak kuat"
"Hhmmmmm"
aku nyerah depat sama dosen peak satu ini. Percuma... dia tau aku kurang bisa ngomong, eh disuruh bantuin anak pendidikan ngurus event yang entah apalah namanya. Pokoknya eventnya itu berhubungan sama anak anak. katanya sih cuma ngawasin anak anak balita tetep dalam robongan.
.
.
.
Dengan setengah gak rela aku masuk ke auditorium kampus yang luasnya segede lapangan futsal. Tengok kanan tengik kiri.Loading......
—What the fuck......!!!!!🖕
Sumpaahh.....!!!!!
Jangan salahkan aku jika tak henti hentinya mulutku mengumpat kecil teruntuk dosen spesial terganteng seantero kampus Sesurabaya...!!!! Tekankan pada bagian "terganteng"Tidak ada yang salah dengan auditoriumnya, tetap sama segede lapangan futsal hanya saja aku tidak begitu menyukai terlalu banyak orang disatu tempat, terlalu ramai dan bising.
Sepertinya ini event yang dimaksud pak joko tadi pagi. Ada dekorasi aneh disana sini, ditengah auditorium ada panggung kecil sederhana seperti teater mini.
Ada 4 cewek di pojokan asyik menata pita pita dan balon warna warni, 5 orang cowok diatas panggung, salah keduanya sedang sibuk memasang gunung dan awan2 kecil. Satunya lagi menata pohon dan rerumputan. Satunya menata kabel kabel yang kalau aku lihat mungkin nanti ada pertunjukan kecil disini. Sisa cowok yang lainnya berdiri angkuh ditengah dengan kertas gulung ditangannya."Celaka" gumamku. Belum tuntas bayangan penyesalan atas sifatku yang malas untuk sekedar berdebat memegang teguh penolakan, aku disadarkan dengan suara lembut perempuan. Dia menyentuh bahuku dan tersenyum, senyumannya teduh....
Sedetik aku lupa pernah menyesal...."Maaf, mencari siapa?"
"Pak joko meminta saya ke auditorium ketemu mas devan, saya gak tau mas devan yang mana"
"Oh, devan? Yang ditengah itu" katanya sambil menunjuk mas mas yang berdiri angkuh ditengah memegang gulungan kertas, dengan kemeja tak dikancing warna coklat selaras dengan kaos polos dan jelana jeansnya yang apik terpasang ditubuh tinggi ideal menyegarkan mata, jangan lupakan sandal jepit perusak suasana yang dia pakai 😑 ( mas ganteng mu ilang, angkuhmu luntur sama jepit swalow)
Aku lupa berterimaksih pada cewek itu, pikiranku hanya ingin segera menemui mas itu dan menyelesaikan perintah dosen gantengku kemudian pulang.
Ternyata masnya gak seangkuh yang aku kira, cukup ramah hanya garis wajahnya tegas dengan hidung mancung dan rambut cepak rapinya. Menjelaskan apa yang harus aku lakukan disini dan acara apa yang akan berlangsung besok. Masnya hanya mengangguk dan memperbolehkan aku pulang untuk kembali besok.
Mas Dev hanya memandangku pergi.
Entah... aku buru buru mas...——Pagi-siangku dikampus yang sialan——
20122018
🧩🙏 selamat baca
Cuma iseng
KAMU SEDANG MEMBACA
ANa yUsefa Nur Ghany
Teen FictionTakdir??? Ah.. bullshit..!! Surabaya, 04042014 "Yesha kita sahabatkan?" Bukan yuri Bukan yaoi Bukan LGBT Cuma cerita biasa yang gak ada istimewanya