Luna ~22

1.3K 43 0
                                    

"Shitt! gerbang udah dikunci, gimana ni." panik Luna karena pagar sekolah sudah dikunci dan Luna tidak bisa masuk kedalam.

Padah baru saja dia senang karena diantar dad nya, mood nya kembali buruk. Benar-benar buruk.

Ingin rasanya Luna memanjat pagar sekolah, tapi Luna takut. Luna takut ketinggian. Terpaksa Luna memberanikan diri rayu pak Dim, satpam di sekolah. Saat Luna sudah ingin rayu pak Dim, tiba-tiba seseorang menarik tangan Luna dan menuntunnya ke tembok belakang sekolah.

"Shitt! lepaskan gue atau lo ak- FERDO?" teriak Luna kaget. Ternyata Ferdo yang menarik tangan Luna dan membawanya ke tempat dimana anak yang telat datang bisa masuk ke dalam sekolah dan tempat bebas yang cocok buat siswa brandalan untuk bolos.

"Cepetan, lo gamau ketahuan sama satpam kan?" tanya Ferdo.

Luna melihat tembok dinding yang setinggi 4m. Luna meneguk salivanya. Jujur Luna takut jika diauruh manjat, tau sendiri kan dia takut ketinggian.

"MANJAT? BEGO LO. LO MAU GUE MATI SEKARANG HAH? LO BOSAN LIAT GUE HIDUP SAMPE LO SURUH GUE MANJAT." teriak Luna.

"Bukan manjat bego. Noh ada pintu. Buat apa manjat kalau ada pintu? Punya hidup tu jangan diperibet." ucap Ferdo sarkastik sambil memukul jidat Luna.

"Santae bang santae. gak usah mukul kepala gue juga keleus." gerutu Luna. Luna pun meninggalkan Ferdo dan diam-diam masuk melalui pintu.

"Eh bego tungguin gue."

"Malas. Lelet. Siput."

"Eh tayi dah gue bantu bukannya trimakasih malah ninggalin gue."

Luna pun mengabaikan perkataan Ferdo. Luna berjalan dengan cepat agar sampai di kelas sebelum guru datang.

Tapi lagi-lagi Ferdo menarik tangannya dan menyuruhnya agar sama masuk kedalam kelas.

"Lo mau apalagi sih? oke terimakasih dah bantu gue masuk ke dalam sekolah. Tapi please lo jangan tarik tangan gue. Gue mau cepat."

"Bodo amat. Lagian ucapan terimakasih lo dah basi."

"Tapi kan sama saja itu-"

"Bagus kalian ya, sudahlah telat 15 menit, dan sekarang malah meribut di lapangan. BERDIRI DI TIANG BENDERA SAMPAI BEL JAM KEDUA BERBUNYI." teriak Bu Yuli, guru bk yang dikenal sangar.

"Tapi bu." ucap Luna melas.

"Pilih berdiri di tiang bendera atau bersihkan gudang, wc sama halaman? tanya ibu Yuli ngancam.

"Berdiri aja deh bu." Luna dan Ferdo serempak.

Luna dan Ferdo pun memilih berdiri di lapangan daripada harus membersihkan gudang, wc dan halaman. Percuma ada tukang bersih disekolah kalau murid disuruh juga. Sama aja tukang bersih di sekolah itu senang dan santai.

"Anjay panas banget. Bu Yuli kejam banget." keluh Luna. Sesekali Luna mengelap keringat yang sudah membasahi tubuhnya.

"Lemah!" ledek Ferdo.

Luna pun berdecak kesal. Panas matahari semakin terasa. Keringat mulai membasahi tubuhnya. Sesekali Luna mengelap keringatnya, mengkipas tubuhnya yang terasa panas.

Lama-lama gue jadi ikan asin nih. Gue lupa pakai parfum lagi. Ah sial. Badan gue bau banget.

Kringgg!

Bunyi bel jam pertama telah berakhir. Luna pun menghela napas lega. Selesai sudah hukumannya.

"Akhirnya selesai juga." girang Luna mendengar suara bel. Luna dan Ferdo. segera masuk kedalam kelas.

"Bagus ya, datang terlambat." ucap guru menyindir Luna dan Ferdo. Luna yang nggak berani menatap gurunya pun menundukkan kepala. Sedangkan Ferdo? dengan santainya dia mengunyah permen karet di depan guru.

"Bu setidaknya kami datang ke sekolah, daripada kami bolos, ya kan Lun?" tanya Ferdo sambil menginjak sepatu Luna.

"E..eh i-iya bu." jawab Luna gugup.

Guru itu hanya geleng kepala, melihat sikap Ferdo yang tidak sopan kepadanya. Luna dan Ferdo diizinkan masuk ke kelas dan duduk di bangkunya.

"Hari ini bu Sulis, guru ekonomi kalian yang akan gantikan ibu. Jadi kalian belajar ekonomi selama 3 jam. Ibu ada urusan penting jadi jam ibu akan diganti sama bu Sulis." jelas buk Ratna kepada murid-muridnya.

"Dan buat Ferdo dan Luna, karena kalian tadi terlambat, jam istirahat kalian ulangan susulan matematika.  Ingat jam istirahat." ucap bu Ratna mengingatkan. Setelah itu ibuk Ratna keluar dari kelas.

"Sial gara-gara lo nih." teriak Luna sambil menunjuk Ferdo.

"Kok gue?"

"Karena lo emang salah, dan bakalan tetap jadi orang yang salah dan buat gue muak sama lo."

"Bodo amat."

Tanpa mereka sadari, ada sesorang yang melihatnya. Ada seseorang cemburu dan benci melihat Luna lebih dekat ke Ferdo daripada dia. Ada seseorang yang benci melihat mereka tertawa bahagia. Dan dia itu gak lain adalah...

VIKO.

***

TBC
maap sebesar besarnya, aku jarang update cerita soalnya daku sibuk banget. Huhuhuu
Sebenarnya kemarin aku mau double update, tapi si paket tercinta malah habis. Kan nyesek.
jadi hari ini aku update.

Please yahh follow akun wp akuuu, trus baca cerita aku yang lain, dan voment. Gamaksa sih tapi harus.
*apa bedanya si thor:v

btw happy mother's day buat wanita terhebat di indonesia, buat ibu tercinta. Sayangilah ibu kalian sebelum sang Khalik menjemputnya:)

And happy malming gaes.

salam cintah dari author manjah

LunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang