Sometimes focusing on something else can help forget something, you and the past for example.
《《《♡》》》
Author's POV
Pintu mobil terbuka, gadis manis itu melangkahkan kakinya keluar mobil dan berjalan memasuki gedung bertuliskan 'SMA Negeri Merdeka Surabaya'
Dengan senyum indahnya, ia balas sapaan mereka yang menyapanya dan berlari kecil menuju kelas.
"Nanaaa!" teriak gadis lainnya sedikit jauh di belakangnya. Adriana menoleh dan melontarkan senyuman kepada gadis di belakangnya, sahabat lamanya, Rachel.
Lalu dibalasnya senyuman hangat itu sembari melangkahkan kaki menyusul Adriana. Mereka berdua jalan beriringan menuju kelasnya.
Adriana Masha, cewek cantik dengan tubuh ideal yang populer dan dikenal seantero sekolahnya karena parasnya yang cantik dan merupakan siswi berprestasi, ia juga menjabat sebagai wakil ketua osis dan vokalis band populer di sekolahnya. Ia sangat menjaga nama baiknya, apapun rintangannya.
Rachelia Fitri, orang ketiga yang memanggil Adriana dengan nama 'Nana' karena ia sahabatnya dari kecil. Rachel memiliki tubuh ideal seperti Adriana juga berparas cantik, ia tidak pernah merasa bersaing dengan Adriana karena mereka berdahabat sejak kecil. Rachel memiliki hati yang rapuh dan mudah terbawa perasaan. Dirinya menjabat sebagai ketua cheers di sekolahnya sehingga siapapun pasti mengenalnya, karena cheers merupakan ekstra terpopuler di sekolahnya.
Adriana's POV
Akhirnya gua duduk di bangku kelas 12. Hanya lagi 1 tahun aja gue harus berdedikasi di sekolah ini. Ga sabarnyaa buat lulus. Gue harus semangat! Adriana Fighting!!!
"Adrianaaa!" tegur bu Tita.
Eh!
Ternyata daritadi gue ngelamun, mampus gue!Gue menatap guru sejarah itu, dari matanya tersirat bahwa gue ga bakal lama liat mukanya.
"Kenapa kamu melamun? Senyam-senyum sendiri lagi" tanya bu Tita tegas.
Gila, gue napa senyum-senyum dah. Kenapa ga sadar siii, astaga harusnya ga mikirin beginian. Hancur sudah reputasiiiii.
"Mm..ma..maaf bu, saya tadi kepikiran tentang orang tua saya yang akan pulang. Saya ga bakal ngulangin lagi" jawab gue gelagapan gegara panik buat alasan.
"Yasudah, lanjutkan mengerjakan yang tadi ibu perintahkan!" perintah bu Tita, nyebelin.
Gue hanya mengangguk dan langsung mengerjakannya.
Huft. Untung selamat.
Entah kenapa gue sering ngelamun sendiri, hanyut dalam dunia yang terasa nyata namun semu. Memikirkan sesuatu yang menyenangkan, tetapi berbanding dengan kenyataan.
'Everything will be ok' menjadi kalimat penyemangat yang selalu membantu gue buat maju dan menjadi lebih baik sampai saat ini.
Author's POV
Adriana berjalan lesu menuju kamarnya.
Ia membanting tubuhnya di kasur. Menarik nafas dalam-dalam kemudian merenung.Hari ini sangat melelahkan baginya. Tidak hanya karena tugas sekolah, tetapi juga dengan tugasnya sebagai wakil ketua OSIS yang sibuk menyiapkan acara tahunan awal semester kelas 12.
Ia harus memikirkan konsep acara dengan cepat dan matang karena acaranya akan diadakan 3 minggu lagi. School Party itu akan diadakan pada malam hari dengan pengawasan beberapa guru.
Adriana terbangun dari posisinya, ia merenungkan hal lainnya, ia harus giat belajar untuk mewakili sekolah dalam olimpiade sains di Bandung, 2 bulan lagi.
Kemampuan yang dimilikinya tidak tumbuh dengan sendirinya, melainkan merupakan kerja kerasnya dalam belajar.
Adriana bertekad untuk meraih peringkat 1 lagi serta dapat membanggakan mamanya juga mengharumkan nama sekolahnya lagi dan lagi
Adriana tak hanya berharap, tetapi ia juga berusaha dengan keras.
Adriana berbaring kembali dan memikirkan undangan menyanyi bersama band sekolahnya bulan depan.
Benar-benar jadwal yang menyibukkan bukan? Tetapi ini semua tak masalah baginya. Yah, sometimes focusing on something else can help forget something, you and the past for example.
Dan ini lembaran baru hidupnya...
*****
Hai readers, nice to see you yang udah nyoba baca cerita ini. Jangan lupa buat vote dan saran di komen yah. Kalian juga bisa masukin ide-ide atau imajinasi yang kalian pengenin dari lanjutan ceritanya. Author bakal usaha buat ga ngecewain kalian.
Love you readers
-anak rumah yang kerjaannya makan dan tidur
KAMU SEDANG MEMBACA
Time Never Go Back
Teen FictionJika sudah gagal sekali, seseorang masih memiliki kesempatan. Bukan kesempatan untuk memperbaiki diri pada orang yang sama agar mereka tetap tinggal walaupun setelah dikecewakan, tetapi menjadi lebih baik lagi buat seseorang yang baru nantinya. Ber...