Tok Tok Tok.
"Yes please" jawab Mr. Lionel.
"Morning Mr.Lionel" sapa Alena sambil memberikan tugas akhirnya untuk di revisi.
Terlihat beberapa kali Mr.Lionel mencoret beberapa paragraph dan menuliskan beberapa catatan yang panjang. Setidaknya kerja kerasnya beberapa malam ini terbayarkan dengan koreksi yang dosennya berikan.
Huuuffttt
Allena menarik nafas panjang sambil melangkah dengan gontai menuju taman untuk berkumpul dengan teman-teman Indonesianya.
"Assalamualaikum pria pria kusut " sindir Alena.
"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh " jawab para lelaki itu dengan lengkap.
Di hamparan rumput itu duduklah 5 orang teman Alena dari Indonesia. Ada Budi dan Nathan yang mengambil jurusan Sains, lalu Rizki di jurusan Public Relation yang kebetulan satu kelas dengan Abigail dan yang terakhir Umar dan Vicky yang mengambil jurusan Komunikasi. Mereka berkumpul untuk membahas tugas akhir yang menyita waktu tidur mereka.
Yup !! mereka adalah anak bangsa yang merantau ke negri orang untuk mendapatkan ilmu. Bukan karena tidak cinta dengan Indonesia, namun jika ada kesempatan mengenyam pendidikan di salah satu Universitas terbaik di dunia kenapa tidak. Apalagi mereka semua mendapatkan beasiswa yang tak semua orang bisa dapatkan.
"Kemaren gue dapet tawaran kerja dari Google abis wisuda, katanya gue bakalan ditaroh di Google Indonesia kalo udah 1 tahun kerja" Kata Vicky.
"Hhhmmm sama, aku sama Nathan juga dapet tawaran dari BC Group. Bisa bayangin dong perusahaan dengan lab super canggih wwooowww" kata Budi.
"Gue sih Alhamdullilah minggu depan mau interview di National Geographic. Bisa kalian bayangin gimana bangganya emak gue kalo gue bisa kerja di sono" kata Umar.
"Kalo lo Al, uda dapet tawaran kerja belom?" tanya Nathan.
Alena tersenyum sambil mengangguk " aku dapet tawaran dari Dixion Group"
"Whhaattt Dixion Group!!!" mereka semua terlihat terkejut saat mendengar nama perusahaan itu.
Dixion Group adalah salah satu dari 10 perusahaan yang berpengaruh di Britania. Perusahaan yang bergerak di bidang minyak, property dan beberapa mall yang tersebar di Asia, Amerika dan Eropa. Perusahaan yang berinduk di London itu tak sembarangan merekrut karyawan mengingat ketatnya persyaratan untuk bekerja disana. Jika Alena di tawari kesempatan itu maka besar kemungkinan itu karena Alena mendapatkan beasiswa dari Young Scholarship yang dikelola Dixion Group.
Alena hanya ingin kembali ke negaranya tercinta untuk berkumpul dengan keluarga kecilnya. Bodoh rasanya jika menolak kesempatan langka untuk bekerja di perusahaan itu. Namun dia sangat merindukan sang ayah yang selalu menghiburnya jika sedang bersedih. Bagi Alena, ayahnya merupakan ayah terbaik diseluruh dunia.
Maliq's POV
Maliq tenggelam dalam tumpukan berkas di meja kerjanya. Lelaki tampan itu menghempaskan punggungnya ke sandaran kursi sembari memijat lembut pangkal hidungnya yang mulai pening akibat membaca laporan-laporan itu.
Tiba-tiba wajah Alena melintas dalam pikirannya. Ia menegakkan tubuhnya dan menyusun sebuah rencana dalam otak liciknya. Maliq termengetuk-ngetukan pulpennya di meja sembari berpikir. Dia harus bisa menemukan cara untuk bertemu dengan Alena lagi. Tiba-tiba dia teringat dengan bantuan yang ia tawarkan pada Alena tempo hari. Ia bisa menebak jika Alena pasti tak akan menolaknya mengingat dia pernah menolongnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamualaikum My Beloved (Revisi)
Любовные романы"Don't touch me! we're not muhrim!" bentak Alena. "Oke, I'll get you my muhrim!" kata Maliq dengan tegas. Awalnya Maliq menyukai Alena karena karakternya yang berbeda namun seiring dengan penolakan yang Alena tunjukkan membuat Maliq terobsesi untu...