Chap 1

8.1K 702 50
                                    

.

.

.

.
.

.

.

        Mata tajam menatap lurus dari sebuah teropong kecil yang terpasang di sebuah senjata laras panjang LWRC SABR/ Assaulter Battle Rifle. 

    Mata tajam setajam elang itu sedang menatap ke arah segerombolan orang yang sedang berkumpul di sebuah ruangan yang berada di sebelah gedung tempatnya berdiri. 

      " Gotcha" Ucap si pemilik mata tajam itu. 

      Dia mengeluarkan smirk di bibirnya kemudian dia melirik ke arah samping kirinya, 

     Di sana ada seorang namja berkulit Exotis sedang mengacungkan jempolnya,, dengan perlahan dipemilik mata tajam itu menarik pelatuk senjata yang ada di tangannya saat ini,

         Sesaat setelah pelatuk dilepaskan bersamaan dengan itu pula sebuah tubuh di seberang sana ikut jatuh terkapar tak bernyawa,,,

         Salah satu dari orang yg sedang berkumpul itu tiba-tiba  saja ambruk dengan karena sebuah timah panas yg menembus dada nya,

       Tak ada yg tau siapa dan dari mana peluru itu berasal tpi yg jelas hal itu sontak membuat orang-orang yg ada disana kini bersikap waspada dan mulai menjelajahi setiap tempat dan sudut yg mungkin bisa digunakan untuk membidik dan membunuh mereka dari jauh,

      Mereka pun terus mencari siapa orang yg telah berani mengusik dan menganggu pertemuan mereka yg bisa di bilang saat rahasia itu,

     Pertemuan rahasia??  Ya, mereka adalah para gembong pengedar obat obatan terlarang yang memang keberadaannya sudah di cari oleh pihak berwajib sejak lama,, 

      Para gerombolan itu terus mencari walau tak tau kemana mereka akan mencari tapi satu yg pasti siapa pun orang yang telah menghabisi rekan mereka dia pasti bukan lah orang sembarangan dan hal itu bisa menjadi ancaman berbahaya bagi mereka

      Maka siapa pun dia mereka harus bisa menemukan nya dan menghabisi nya.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

        " Mision Complete" Lapornya melalui sebuah alat komunikasi yang terpasang di bajunya,, 

      Setelah mendapat jawaban dari seberang sana pemilik mata tajam itupun bersiap untuk pergi,, 

        " Aku akan pergi ke markas duluan,  ada sesuatu yang harus aku kerjakan" Kata si pemilik kulit Exotis yang adalah partner kerjanya,, 

     Si pemilik mata elang itu mengangguk,,

        Langkah kaki itu hampir seperti udara, nyaris tak terdengar sebagai seorang ahli dia dituntut untuk sangat rapi dalam setiap misinya. Dia mulai membereskan senjata laras panjangnya, namun naas dia lupa jika musuhnya tidak bisa dianggap remeh juga.

       Sepasang mata disebrang gedung itu menangkap pergerakannya saat ini

            "Shit!" umpatnya sangat pelan, dengan terburu dia membereskan apapun yang dibawanya.

     Dia mulai melangkah untuk menjauh akan tetapi saat raganya hampir menyentuh tangga darurat itu, sebuah laser berwarna merah yang sangat dikenalnya sudah berada tepat didadanya, laser sniper.

Mr snipper & His Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang