BAB 1

54 4 0
                                    

Ting...tong...ting...tong...

Suara bel berbunyi di salah satu rumah, perumahan di bandung selatan. Ada seorang perempuan di balik pintu yg menekan tombol bel. Perempuan itu adalah tanaya.

"Natay...Natay...Natay...," Tanaya memanggil Natay dengan keras

"Iyaaaaaahhhhhh....Tanaya ,"
Natay pun berjalan ke arah pintu untuk membukakan pintu untuk Tanaya.

Tanaya adalah sahabat natay dia sudah terbiasa setiap sore pasti datang untuk bertemu dengan sahabatnya. Karena untuk mengajak natay berjalan jalan sore mengitari perumahan mereka.


Setelah beberapa lama mereka berkeliling. Mereka pun memutus kan untuk pulang karena tidak biasanya tempat -tempat di dekat perumahan mereka sepi.

mungkin karena ini hari sangat panas jadi orang orang pergi ke tempat yang teduh untuk berteduh dan mencari tempat makan yg enak.

Memang sih di perumahan mereka hanya memiliki pohon pohon besar. Dan beberapa tanaman di setiap rumah yg berada di perumahan itu.

Saat di perjalanan
"Natay kenapa yah sekarang sepi sekali ,biasanya tempat ini sangat ramai di kunjungi pejalan kaki," Tanaya pun bertanya kepada Natay sebari mereka berjalan pulang.

"Iya kenapa yah, mungkin karena sekarang musim panas jadi semua orang orang pergi ke tempat teduh supaya tidak kepanasan."

Mereka pun mengobrol sampai depan rumah mereka. Keduanya pun berjalan menuju rumah. Sambil melambaikan tangan merekapun membuka pintu bersama an
Dan masuk ke dalam rumah.

Beberapa bulan kemudian mereka pun lulus dari SMP. Dan melanjutkan ke SMA disitulah saatnya mereka berdua berpisah karena saatnya Natay berpisah dengan Tanaya. 

Karena sudah lama sekali Natay memberi tahu Tanaya kalau dia akan pindah dari bandung ke jakarta.
Karena papah Natay dipindahkan pekerjaannya ke jakarta.

"Naya sekarang saat nya aku pergi ke jakarta," Natay pun berbicara dengan mata yang hampir mengeluarkan air mata.

"Iya,Taya pasti aku akan kangen sama kamu," Tanaya menjawab dengan mata yang hampir mengeluarkan air mata sama seperti Natay.

Mereka pun berpelukan dengan mengeluarkan air mata bersamaan.
Pundak Natay pun basah karena air mata Tanaya membasahinya. Sama seperti Natay pundak Tanaya pun basah.

Perpisahan ini menjadi perpisahan yang sangat menyedihkan karena Natay harus meninggal kan Tanaya. Tidak tahu sampai kapan dan tidak tahu kapan bisa bertemu lagi.

Setelah mereka melepas kan pelukannya Natay pun masuk ke dalam mobil nya. Dan melambaikan tangannya kepada Tanaya. Natay pun pergi menggunakan mobilnya meninggal kan sahabat sejatinya.

^^^^^



Segitu dulu yah ,semoga bagus ceritanya ,ini cerita pertama aku

Maaf kalau ada salah salah kata ,

Terima kasih yang sudah baca
Nantikan bab selanjutnya Okk,

Jangan lupa di follow aku ini yah dan di vote.

Sahabat TersakitiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang