Jungkook mengemasi pakaiannya. Tidak terlalu banyak yang akan ia bawa kembali ke Busan. Sengaja pakaian rumahan ia tinggal di apartemen Taehyung. Liburan, ia bilang akan selalu mengunjungi Taehyung. Pun dia bilang akan mengambil kuliah di Seoul, nanti. Tidak bisa dibantah kata-katanya, nanti dia ngambek. Walaupun pada faktanya beberapa tahun lagi mungkin Jungkook makin besar, siapa yang bisa pastikan bajunya masih muat?
"Dek, enggak pamitan ke kak Hyemi dulu?" tanya Taehyung saat Jungkook sudah menutup resleting kopernya.
"Enggak mau. Kak Hyemi juga enggak peduli."
"Yakin kamu?"
Jungkook menggigit bibir bawahnya, memutar bola matanya keatas, berpikir.
"Dek, ayo keburu malam banget nanti," ucap mamahnya dari balik pintu.
"Iya mah." Jungkook bangkit dari duduknya di tepi ranjang. Memeluk Taehyung sebentar. "Kakak jangan macem-macem ke kak Hyemi loh."
"Kan kalian udah putus. Udah enggak saling peduli juga kok."
"Kak Tae!"
Taehyung terkekeh menatap wajah si adik sepupu yang memerah malu.
"Dasar bayi," ucap Taehyung sambil mengacak puncak kepala Jungkook.
Kaki Jungkook rasanya berat meninggalkan apartemen Taehyung, tempat dimana ia dan Hyemi bertemu. Terlalu banyak kenangan disana. Hampir ia menangis, tapi buru-buru ia tepis karena tak ingin jadi pusat perhatian orang di lantai dasar atau parkiran yang ada di apartemen itu. Tidak mau terlihat seperti anak yang diculik, katanya.
Satu persatu barang-barangnya dinaikkan oleh sang supir ke mobil. Taehyung juga ikut membantu. Sementara Jungkook menghentak-hentakkan kakinya resah. Keningnya berpeluh sekalipun suhu tidak panas.
"Kookie, kenapa?" tanya mamahnya yang berdiri di samping Jungkook.
"Mah, bentar. Ada yang ketinggalan."
Jungkook langsung berlari dengan kencang, masuk kembali ke apartemen. Lari dan terus berlari dengan cepat. Tak tahan bahkan rasanya menunggu lift yang membawanya naik ke lantai dimana apartemen Hyemi berada.
Ting! Pintu liftnya terbuka. Dengan segera Jungkook berlari ke apartemen Hyemi. Menekan sandi pintu yang bahkan tak diganti oleh Hyemi. Jungkook pikir setelah putus Hyemi menggantinya. Ternyata tidak. Ia masih punya akses masuk kesana.
Jungkook terengah-engah. Manik matanya bertemu mata Hyemi yang sedang meringkuk di sebelah rak sepatu yang ada di dekat pintu. Matanya merah. Jungkook segera berjongkook dan mendekap tubuh wanita yang ia cintai itu.
"Kakak jahat. Adek benci kakak."
Hyemi mengangguk. "Kakak tahu."
"Kenapa sok kuat sih kak! Harusnya kakak ucapin selamat tinggal ke adek. Dadah-dadahin adek. Memangnya harus mantanan harus dijauh-jauhin gitu?"
"Maaf dek ..."
Jungkook mengusap-usap punggung Hyemi. Menenangkan gadisnya, sekalipun ia sendiri sama terisaknya. Terlihat bodoh bersama.
"Kakak enggak sayang adek lagi?"
"Dek ..." suara Hyemi bergetar. Pertanyaan Jungkook bodoh. Kalau ia tidak sayang lagi mana mungkin ia menangis terus menerus saat Taehyung bilang Jungkook akan pulang ke Busan.
"Enggak apa-apa. Kalau kakak enggak sayang adek lagi, adek bakal buat kakak sayang lagi sama adek nanti."
"Adek sekolah bener-bener ya di Busan."
"Iya. Adek janji."
"Jangan kerja part-time lagi."
"Iya kakak ..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Little 'Namchin' (Rate-M ⚠🔞Jeon Jungkook) ✔END
Fiksi Penggemar"Berhenti jadikan kak Taehyung pelampiasan kak. Dia milik kak Yoobi. Kalau kakak mau, adek bisa jadi pelampiasan kakak. Adek siap. Kapanpun." Dan pernyataan Jungkook sialnya membuat Hyemi berdegup. Tidak pernah tahu bahwa pria yang ia anggap bocah i...