Budayakan vote sebelum baca yaa, makasih :))
********Minggu, Alana menautkan jemarinya dibelakang pinggangnya, Alana tidak berani bergerak sama sekali. Entah mengapa tiba-tiba begitu gugup, melihat satu tatapan yang begitu mengintimidasi, padahal kemarin ia begitu berani.
Yuna barusaja membawanya ke markas, namun gadis itu harus pergi keluar sebentar bersama Leo karena ada beberapa barang yang harus dibeli. Alhasil Alana harus menunggu di markas tanpa mengenal siapapun yang ada disana.
Alana memicing, memperhatikan para anggota satu persatu, benar-benar aura anak teladan begitu kuat.
Selain Leo dan Yuna, ada Shauvina Malida, si kutu buku berpengetahuan luas, agak dingin dan misterius, tipe cewek yang followers sosial media nya ribuan, postingannya nihil.
Ada Helmi dan Akhwan, dua orang yang kerjaan sampingannya sebagai fotografer, sudah melahirkan uang untuk orang tua mereka, tentu saja bukan cuman modal kamera iphone, mereka rela mengeluarkan puluhan juta untuk membeli kamera dan perintilannya. Atau lebih tepatnya orang tua mereka yang terlalu kaya raya.
Dan yang terakhir, sepasang netra yang terus menumbuk iris cokelat milik Alana dengan tatapan tajam dan sinis, Alfath Zayn Chimonac, si kurang ajar yang dibicarakan Yuna.
Kalo gak ganteng banget udah gue ludahin si songong satu itu, selamat sudah membuat Alana Herby jatuh cinta.
Kerap disapa Alfath, si famous yang sudah punya fandom di sekolahnya, tapi Alana tidak mengenalnya. Mungkin karena Alana tidak pernah memperhatikan cowok-cowok di sekolah itu, sebab kesibukannya hanya membuat masalah saja.
Sayangnya, tidak ada yang sempurna bahkan jika terlahir sebagai protagonis. Sama seperti Alana yang hanya tidak bisa membanggakan sifatnya, Alfath juga demikian, cowok itu hanya diberi kesempurnaan pada fisik dan kepintarannya, bicara tentang sifat, dia adalah si mulut pedas yang kasar dan sedikit jahat.
"Lama gak?" Tiba-tiba Leo datang bersama Yuna dibelakangnya, cowok itu langsung mengambil duduk di samping Alfath yang masih merengut kearah Alana. "Dari tadi lo berdiri?" Tanya Leo yang menyadari posisi berdiri Alana tidak berubah sama sekali sejak gadis itu datang.
Alana tersenyum dengan raut bingung. "Berdiri aja gakpapa, gak lama kok."
"Mau duduk dulu atau langsung aja?" Tanya Leo.
"Langsung aja deh."
"Langsung apa?" Alfath membeo, ia menatap Leo datar. "Yang lo bawa kesini perasaan gak pernah ada yang bagusan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ALANA
Fiksi RemajaApa jadinya jika Lucifer betina berhati nobita bertemu dengan Dewa super sempurna yang tidak ada kekurangannya? Alfath adalah pria pecinta ketenangan dan kemenangan. Seumur hidupnya tidak pernah salah dan tidak pernah kalah. Berhati dingin dan berwa...