Part 11

3.4K 122 4
                                    

Setelah berbulan-bulan lamanya, akhirnya bisa up juga...
Jangan lupa tekan ⭐

Happy reading....!!!


Aisyah menghela nafas kasar saat melihat pesannya yang masih belum juga dilihat oleh Doni. Aisyah gelisah karena ia tadi belum izin Doni jika akan kuliah hari ini. Karena bagi Aisyah izin suami itu sangatlah penting, karena sesungguhnya seorang istri itu wajib meminta izin suaminya terlebih dahulu jika ingin keluar rumah.

Sedari tadi Aisyah sibuk dengan kegelisahannya, kini ia baru menyadari jika suasana kelas yang tadinya ramai kini menjadi sunyi senyap. Aisyah heran yang tadinya banyak anak-anak bergosip ria hingga bercanda tapi kini semuanya duduk ditempatnya masing-masing dengan tenang tak ada yang bergerak satupun. Aisyah lalu bertanya pada Zahra dengan berbisik " ada apa Ra?" Zahra memberikan jawaban dengan kode mata yang menunjuk ke arah pintu Aisyah pun mengikuti arah mata Zahra.

Disana ada seorang laki-laki diperkirakan sudah berumur sekitar 57-an dengan berperawakan tinggi besar, mata tajam, kumis tebal dan rambut yang sebagian sudah beruban . Beliau sudah berdiri di depan pintu dan akan memasuki ruang kelas.

Aisyah ber oh ria, ia baru mengerti alasan anak-anak mendadak tenang, itu karena ada Pak Broto dosen terkiller diantara dosen-dosen yang lain. Pak Broto tak segan-segan mengeluarkan mahasiswa yang membuat gaduh di kelasnya dan tidak hanya dikeluarkan saja tapi mahasiswa tersebut juga tidak boleh mengikuti materinya selama 2 minggu.

Melihat Pak Broto memasuki kelas Aisyah segera memasukkan hpnya ke dalam tas, ia tak mau hanya karena hpnya berada di atas meja harus membuatnya terlibat masalah. Aisyah fokus dengan materi yang disampaikan Pak Broto berbeda dengan anak-anak lain yang sudah merasa sangat bosan.

Setelah hampir 2 jam lebih kini saat-saat yang ditunggu para mahasiswa pun tiba mata kuliah Pak Broto telah usai. Pak Broto membereskan buku-bukunya dan bersiap keluar, tinggal beberapa langkah dari pintu tiba-tiba saja Pak Broto menghentikan langkahnya.

"Oya saya hampir aja lupa, ini ada tugas buat kalian dikerjakan berkelompok, masing-masing kelompok maksimal berjumlah 4 orang kalian bagi sendiri kelompoknya" ucap Pak Broto yang membuat para mahasiswa ngedumel tak terima diberikan tugas.

"Dan dikumpulkan besok" mendengar ucapan Pak Broto barusan membuat semua mahasiswa dikelas itu terlonjak kaget sampai ada yang berekspresi dengan mulut menganga.

"Tapi pak mana bisa selesai kalo cuma dikasih waktu sehari" protes salah satu mahasiswa tapi sayangnya Pak Broto sudah tidak ada di tempat.

"Gila tuh dosen cepat banget ngilangnya" ujar salah satu mahasiswa.

"Pak Broto ngasih tugas dadakan ngumpulinnya juga dadakan lagi, astagfirullah" gerutu Zahra frustasi.

"Ya udah Ra ikhlas aja supaya kita juga dapat kebaikan dari apa yang kita kerjakan" nasihat Aisyah.

"Iya Aisyah insyaallah aku ikhlas kok" balas Zahra sambil tersenyum dengan memperlihatkan deretan gigi bagian atasnya.

"Nah gitu dong" ucap Aisyah, namun tiba-tiba Aisyah teringat sesuatu, ia kemudian mengambil sebuah benda persegi dari dalam tasnya. Ia melihat pesannya yang dikirimnya tadi masih centang satu.

Aisyah mengetik pesan kembali "Assalamu'alaikum mas, maaf  mas mungkin hari ini Aisyah akan pulang telat karena mendadak ada tugas kelompok, wassalamu'alaikum mas" setelah selesai Aisyah segera mengirimkannya pada Doni.

Aisyah tersenyum kecut saat melihat pesan yang baru saja dikirimnya itu masih centang satu.

"Syah,, Aisyah" panggil Zahra berulang namun tidak ada sahutan.

Istri SolehahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang