Bagian-29

22.7K 736 0
                                    

Mereka tengah menyiapkan pesta pernikahan Diana dan Matthew yang begitu megah "kamu jangan cape-cape yah kasian dede bayinya" ibu mertuanya begitu perhatian padanya "iya ma" Diva datang membawa makanan ringan untuk Diana "wahh adik ipar aku tau aja kalo aku pengen cemilan" Diva tertawa "iya dong aku kan adik ipar yang baik,apalagi di sana ada keponakan aku masa aku biarin keponakan aku ileran sih" mengelus perut rata Diana.

Mattheo juga datang ia membawa buah-buahhan satu keranjang besar "makan yah buahnya biar anak kamu sehat" Diana mengangguk dan mengambil buah di tangan Mattheo.

Ke empat anaknya di jaga oleh baby sister suruhan ibu mertuanya karena ia tidak ingin Diana kenapa-kenapa.
.
.
.
.
Tepat hari ini adalah pesta pernikahan Diana dan Matthew.
Matthew sangat tampan dengan setelan jas putih dan dasi kupu-kupu berwarna hitam. Diana juga sangat cantik dengan gaun putih panjangnya dan kerudung pengantin yang menutupi wajah cantiknya "kamu cantik banget sih" Matthew memuji kecantikan Diana "aku beruntung dapetin kamu" mengecup kening Diana "yaudah yuk pasti udah pada nungguin" Diana dan Matthew keluar dari kamar mereka dan berjalan menuju pelaminan mereka.

Banyak tamu yang memandang takjub akan kemesraan mereka bahkan mama sampai menangis terharu "serasi yah pa mama sirik deh" Papa tidak memperdulikan kata-kata mama.

"Aku bakalan persembahin lagu buat kalian berdua" Mila berbicara di atas panggung dengan gitar di tangannya. Ia mulai memetik senar gitarnya ( Ten2Five : YOU ) Liana dan Diana tak menyangka jika Mila bisa bermain gitar dan menyanyi "itu Mila kan?" papa menganga tidak percaya akan putrinya yang memiliki banyak kejutan.

Zyan menatapnya kagum "perjuangin dia Zyan" Darrel membisikannya di telinga Zyan "sekarang giliran gua" ia berlari ke atas panggung. Mila menatapnya aneh ketika Zyan bertekuk lutut di hadapannya "bapak ngapain pak?" Mila membantunya berdiri tapi ia menolak "Mila will you marry me" ia menganga tidak percaya akan apa yang Zyan lakukan sekarang dihadapan semua tamu "terima..terima..terima" semua orang berteriak agar Mila mau menerimannya "tapi paka saya kan.." Zyan berdiri lalu mengecup keningnya "saya terima kamu dalam keadaan apapun Mila jadi jawabannya apa?" Mila menatap kearah kedua orang tuanya mereka hanya tersenyum. Mila memejamkan matanya untuk memantapkan keputusannya "saya mau pak" Zyan langsung memeluknya mereka semua bersorak bahagia "makasih yah mil" Mila hanya tersenyum dan mengangguk saja.

Liana tengah mengambil minum untuk mamanya tapi ia tak sengaja menumpahkannya di kemeja seseorang "aduh maaf-maaf saya gak sengaja" ia melihat siapa orang yang kemejanya ia tumpahkan minuman secara tidak sengaja "kak Mattheo maaf yah kak aku gak sengaja sumpah biar aku bersihin" Liana membersihkanya dengan tisu yang ada di tangannya "udah gpp lagian kamu gak sengaja kan?" bagaimanapun ia tak enak menumpahkan kepakaian Mattheo "tapi kak" Mattheo meletakkan telunjuknya di bibir mungil Liana "bawel,udah ah kakak permisi" Mattheo pergi.

"Selamat yah sayang hari ini mama bahagia banget anak-anak mama bahagia,Diana menikah Mila di lamar tinggal kamu aja Li belum bawa kabar baik" Liana hanya cengengesan "sabar yah ma 3 tahun lagi aku pasti bawa kabar bahagia buat kalian" Mereka tertawa. Pesta sudah berakhir mereka tengah kumpul-kumpul di meja makan melingkar "kalian kapan nikah?" papa bertanya pada Mila dan Zyan "secepatnya om,aku juga harus bilang orang tua aku dulu kebetulan mereka masih di paris" papa hanya mengangguk saja.

Mattheo seperti ingin mengatakan sesuatu pada mereka tapi ia tak berani mengucapkannya "kamu mau ngomong apa dari tadi mangap-mangap kaya ikan cupang" Pak Johan metertawakan Mattheo. Ia menarik nafas panjang-panjang untuk menyakinkan hati dan perkataannya "aku mau Liana jadi istri aku" mereka semua menganga tidak percaya dengan mulut membentuk huru O dan mata membulat seakan keluar bahkan Mamanya Mattheo pingsan mendengar keinginan anaknya yang begitu cepat.

Suhu tubuhnya tinggi Mama mengompres besannya yang dari tadi masih menggigil " mama lebay deh masa bang teo minta nikah doang sampe demam tinggi" Diva memberikan obat penurun demam "mama syok diva,kok teo gitu yah. Kamu yakin teo mau nikah?" Mattheo mengangguk mantap.

MY DOCTOR LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang