Prolog

22K 1.3K 461
                                    

"Aakh — pehlan — aah — ungh."

"Ini sudah pelan Sayang. Sshh—ah." desis pemuda yang mengungkung tubuh seksinya. Pemuda yang melesakkan batang besarnya ke lubang analnya.

"Terlaluhh — cepathh. Ahh!" desahnya saat kenikmatan yang dia rasakan makin menjadi.

Pemuda di atas tubuhnya benar-benar hebat.

"Kauh seksi, Sayang." bisik si pemuda dengan suara seksi khas miliknya pada telinga memerah laki-laki yang sedang dia gagahi. Membuat yang dibisiki makin menggelinjang nikmat. Bahkan sampai menitikkan air mata karena saking nikmatnya.

Ini terlalu nikmat.

Hentakan demi hentakan pemuda itu lakukan membuat lubang anal yang sudah memerah itu makin merah. Bahkan becek saking cepatnya batang besar itu dihentakan.

"Ahhh — Aku. Akh!"

Cumbuan demi cumbuan pemuda itu dia berikan pada tubuh seksi di bawah kungkungannya tanpa mengurangi tempo hentakkannya. Laki-laki yang tengah mengangkang itu hanya bisa mendesah pasrah menerima cumbuan dari sang pemuda.

Benar-benar nikmat.

Bosan dengan gaya itu. Pemuda tampan yang tengah melesakkan batang miliknya yang mengeras langsung mengeluarkannya dari lubang sang submissive dengan pelan. Takut menambah luka.

"Ssshh." desis laki-laki cantik itu saat merasakan rasa perih di lubang analnya.

"Sahkith." ringisnya.

Lubangnya terasa kosong saat merasakan batang keras nan besar di lubangnya dicabut. Aneh dan tidak nyaman. Dia ingin lagi.

"Aaakhh!" desahnya.

"Sabar sayang." bisik si pemuda di telinga memerahnya, lagi.

"Menungginglah, Sayang." perintah si pemuda yang langsung dilakukan oleh laki-laki cantik tersebut.

Slep

Dilesakkannya kembali batang keras miliknya ke dalam lubang merah yang berkedut itu. Membuahkan pekikan dari laki-laki cantik itu karena dimasuki secara tiba-tiba.

"Akh, pehlaan. Ahhm!" desahnya keras.

Bunyi tamparan kulit yang beradu terdengar. Mewarnai sunyinya malam di dalam kamar mewah, di sebuah apartment milik si pemuda tampan.

"Ahhk! Akuhh — ingin — ngghh!" desah si laki-laki.

"Bersama Sayang. Nngh!"

Crot!

Sungguh nikmat.

Laki-laki yang sedang menungging itu mengeluarkan pelepasannya di atas ranjang yang sudah tidak karuan bentuknya, sedangkan si pemuda lainnya mengeluarkan benih miliknya di dalam lubang anal sang submissive.

Dikeluarkannya batang penisnya yang sudah layu itu dari dalam lubang yang baru saja memberikannya kenikmatan. Napas mereka masih terengah-engah membuktikan bahwa pergumulan yang mereka lakukan sangat panas.

Apalagi dengan pemuda yang baru saja dia gagahi, yang tengah tebaring tak berdaya di atas ranjang miliknya. Melihat itu, mampu membuatnya meneguk ludahnya kasar.

Indah.

Benar-benar indah. Apalagi dengan cairan putih miliknya yang keluar dari lubang merah merekah yang baru saja dia hajar.

Selalu nikmat.

"Hah, hah."

"Terima kasih, Sayang."

"Haah. Hmm."

"Aku mencintaimu,



Paman." bisiknya di telinga si laki-laki cantik yang berada di pelukannya dan dipanggilnya Paman tadi.

"Hmm, ya." desahnya kelelahan efek pergumulan panas mereka tadi.



Cup!




Dikecupnya kening laki-laki itu dengan sayang, menyalurkan rasa cintanya pada pria yang dipanggilnya Paman tadi.

'Aku tetap mencintaimu. Sampai kapanpun.'
















🌸🌸🌸









Apakah salah jika cinta hadir di antara kita.
Apakah salah?

Tolong jelaskan padaku di mana letak kesalahannya.













🌸🌸🌸







Tbc













Ff baru nih 😏😏

Lanjut?

























26 Desember 2018

I Love Him! - NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang