Aneh

2.5K 455 158
                                    

Setelah melihat minju tadi dilapangan, yujin sampai rumah dengan selamat. Kurang ajar kalian yang doain gue kecelakaan. Kata ujin.

Yujin menutup pintu kamarnya kuat, melempar tasnya sembarangan lalu merebahkan tubuh di kasur dan menutup mata. Nafasnya naik turun menahan emosi.


Yujin pov

Bangsat si biji wijen. Udah tau minju punya pacar malah di deketin. Minju juga udah tau punya gue masih aja nemenin orang sembarangan. Gak mikirin perasaan gue apa.

Mana akhir akhir ini jarang bareng lagi. Maunya apa sih, udah bosen kali sama gue ya.

Alasannya osis, bilang aja mau berduaan sama biji wijen. Gak mikir perasaan gue banget dah. Ngrasa punya pacar apa ngga sih!

End Pov



Yujin mengecek hp nya yang dari tadi berbunyi notif.

Love
Yujin
P
P
P
P
Sayang
P
P
Yaang

Yujin membaca pesan dari pacarnya, rasanya yujin mau senyum sekarang karna panggilan sayang dari minju. Tapi sakit hatinya lebih besar.

Dia melempar hpnya sembarangan di atas kasur lalu beranjak mandi, membersihkan diri dan mendinginkan kepalanya yang hampir meledak.

Setelah mandi, yujin keluar balkon kamarnya yang berada di lantai 2, melihat keadaan komplek sekitar sambil merasakan angin sepoi sore hari.

Yujin melihat ke arah rumah yuri dimana ada ayah yuri tengah menyiram tanaman. Yujin berinisiatif datang ke rumah yuri menyapa ayah yuri karna jika dirumah dia hanya akan mengingat minju yang seenaknya duduk di lapangan tadi.

.
.
.
.

"Eh ujin" sapa ayah yuri yang melihat yujin masuk ke gerbang rumahnya.

"Hehe lagi ngpain om?" Tanya yujin.

"Berenang,"

"Ga liat apa!" kata ayah yuri yang lagi nyiram bunga.

"Ebuset ngegas om"

"Dikira motor bebek apa," saut ayah yuri.

"Jin sini deh," panggil ayah yuri mengayunkan tangan menyuruh yujin mendekat.

"Om pingin pelihara bebek dah, gimana menurut kamu?" Tanya ayah yuri.

"Naahh, ujin punya bebek limited edition" kata yujin antusias

"Wahh gimana? Sehat ga, kalo sehat ntar bisa di ternak tu" Tanya ayah yuri tak kalah antusias.

"Beeuuh, bebek ujin bisa bertelur om!"

"Serius? Sini om beli"

"Ah sayang banget om, bebeknya udah di makan mujaer" kata yujin kecewa.

"Ha? Dimakan mujaer gimana?" Tanya ayah yuri heran.

"Oi yujin!" Teriak seseorang dari dalam rumah. Yang bisa di tebak pasti yuri.

"Nah ini mujaernya" kata yujin menunjuk yuri.

"Sembarangan! Anak oom ini mah si neng joyul" kata ayah yuri tersenyum.

"Ngapain lo kemari?" Tanya yuri pada yujin tanpa menghiraukan ayahnya barusan.

"Ingin membangun candi," jawab ayah yuri santai

"Ya berkunjung atuh neng" sambung ayahnya.

"Ih ayah mah"

"Jalan yuk" kata yujin membuat yuri kaget. Sedangkan ayah yuri melanjutkan kegiatan siram menyiramnya.

"Sakit lo nyet?!" Kata yuri nggas.

"Jalan kaki, keliling komplek"

"Ogah! Gak jelas lu!"

"Seriusan, buru!" Kata yujin lalu berjalan meninggalkan yuri.

Yuri masih bingung melihat yujin yang udah jalan. Lalu yuri menatap ayahnya yang memberi anggukan kepala tanda menyuruh yuri menyusul yujin.

Yuri yang bingung pun tetap saja menyusul yujin yang sore ini tiba tiba ngajak jalan. Emang gak jelas tu anak.

.
.
.
.

"Kesambet apa lo?!" Tanya yuri yang udah jalan di sebelah yujin.

"Lo bisa ngga sih sehari aja ga berisik!"

"Abisnya lo aneh nyet!"

Yujin diam melanjutkan langkahnya, yuri pun sama sambil sesekali melirik yujin yang sepertinya tengah tidak bersemangat.

"Mujaer, lo anak osis ga?" Tanya yujin membuka suara.

"Bukan, gue anak musik" jawab yuri.

"Lo tau minju lagi deket sama seseorang?"

"Hah? Ya dia deket sama lo lah, kan lo pacarnya" kata yuri sedikit merasa aneh atas pertanyaan yujin.

"Baejin. Lo kenal?"

"Ahh iyaaa, gue baru inget. Semenjak acara pentas seni baejin sering ketemu minju" kata yuri setelah mendengar nama biji wijen.

"Minju suka biji wijen?"

"Biji wijen?" Tanya yuri kurang paham.

"Baejin anjir!" Jawab yujin kesal karna yuri sama leletnya kayak bebek.

"Minju suka baejin?! Udah gila lo! Minju itu setia tau!" Teriak yuri kaget.

"Gausah teriak berapaan dah!"

"Ohhh jadi ini alasan lo ngajak jalan. Mau curhat? Giliran galau lo dateng ke gue nyet!"

Tiba tiba yujin berhenti berjalan. Yuri melihat yujin yang diam menatap lurus ke depan dengan tatapan kosong.

"Oi. Kesambet lo? Nyett?!" Panggil yuri menjentik jentikkan jarinya.







"Apa dulu minju terima gue karna kasian?"




"Apa dulu minju terima gue karna kasian?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lagi akur😂😂


--------


PRÈCIOUS [S2] || Jinjoo Yenyul ChaekkuraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang