Jangan berharap mulu, tar sakit siapa yang lo salahin?
《《《♡》》》
Author's POV
Suasana kelas tanpa guru? Iya ribut berantakan. Seperti itu kelas XII IPA 1 saat ini. Waktunya bagi mereka membentuk kubu-kubu dengan benteng pertahanan masing-masing. Ada yang gosip, ada yang mabar, ada pula yang tidur berjamaah, dan masih banyak lagi kegiatan mereka di jam kosong ini.
"Chel" panggil Adriana dari bangkunya.
"Apaan?" jawab Rachel dari bangkunya tepatnya di bangku sebelah kiri bangkunya Adriana.
"Sini elah, bosennn"
"Giliran bosen aja nyarik gue" balas Rachel sambil berpindah ke tempat duduk Adriana.
Di kelas, Rachel duduk sendiri karena kekurangan stock cowok, sedangkan Adriana duduk dengan Bayu. Itu semua karena Pak Semara, si wali kelas, yang lebih suka pemandangan duduk cowok cewek.
"Dih sapa juga, kita kan biasanya bareng terus nyet" balas Adriana sambil menoyor kepala Rachel.
Rachel hanya cekikikan.
Pintu kelas terbuka, semua siswa langsung kembali ke tempat duduk masing-masing dengan panik. Mereka berfikir itu Bu Anjani yang seharusnya mengajar sekarang.
"Kenapa kalian liatin gue gitu?" kata Bagas dengan wajah polosnya setelah masuk ke dalam.
"Shit! Gue kira guru. Anjae lo Bas"
"Bang*at, ampe kejeduk ujung meja paha gue"
"Mana gue di dorong-dorong lagi. Siapa tuh tadiii!?"
Begitulah respon mereka setelah melihat Bagas yang membuka pelan pintu kelas.
Adriana biasa saja karena ia tetap di tempat duduknya.
Rachel? Ia menghampiri Bagas lalu memukulnya sambil mengumpat. Seisi kelas dipenuhi dengan tawa melihat kejadian itu.Tak lama, Pak Semara datang. Rachel berlari dan duduk di tempatnya begitu pula dengan Bagas.
"Ada apa ini? Kenapa kalian ribut sekali?" tegur Pak Semara.
"Kan ga dua kali pak" celetuk Rangga, siswa ternakal di mata guru.
Seisi kelas menertawakan hal itu yang tak dianggap serius dengan Pak Semara.
"Hadeh kalian ini. Bapak ingin sampaikan bahwa Bu Anjani sekarang tidak masuk karena ada acara mendadak di luar kota. Saya ke sini karena..."
"Kami udah dapet tugas pak" ucap Miko menyela Pak Semara yang belum selesai berbicara sambil mengangkat tangan.
Pak Semara hanya menggeleng kaget karena barusan ia dicela.
"Yah lanjutkan nanti, bapak kesini mau..."
"Kami sudah nyelesaiin pak, tolong jangan nambahin tugasnya lagi. Bentar lagi pulang loh pak" ucap Nathan sambil mengangkat tangan.
Pak Semara benar-benar kesal hingga ia menaikkan nada bicaranya.
"Kalian ini kenapa? Saya belum selesai ngomong! Siapa yang mau ngasih tugas?" bentak Pak Semara sambil menaikkan kedua alisnya.
"Oh berarti bapak kesini ga ngasih tugas tambahan dong pak?" tanya Rachel antusias.
"Lama-lama saya kasih kalian tugas tambahan karena mencela saya terus"
"Jangan pak jangannn..." dengan nada panik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Time Never Go Back
Teen FictionJika sudah gagal sekali, seseorang masih memiliki kesempatan. Bukan kesempatan untuk memperbaiki diri pada orang yang sama agar mereka tetap tinggal walaupun setelah dikecewakan, tetapi menjadi lebih baik lagi buat seseorang yang baru nantinya. Ber...