Dahyun ke kantin bersama Seongwoo. Namun saat di kantin, Dahyun bertemu Chaeyoung yang sedang bersama lelaki yang setahu Dahyun adalah lelaki yang tadi pagi berbincang di depan kelas bersama Chaeyoung. Dia Park Jihoon, tapi Dahyun tidak mengenalnya.
Mata Dahyun dan Chaeyoung bertemu. Chaeyoung sedikit tidak percaya jika Dahyun ke kantin bersama Seongwoo, lelaki yang Chaeyoung kagumi.
Jihoon tadi sempat keheranan pada Chaeyoung yang diajaknya bicara, namun ia malah melirik kearah lain. Ia jadi penasaran dan menatap ke arah yang Chaeyoung tatap.
Chaeyoung tersenyum semu. Ada sesuatu yang meremukan hatinya tanpa ada yang menyentuhnya.
Jihoon mulai menebak-nebak kemungkinan yang terjadi. Chaeyoung menyukai Seongwoo?
"Kenapa?" tanya Jihoon.
Chaeyoung menatap Jihoon, sebelum ajhirnya ia menjawab, "Tidak... Ini, aku makan, ya? Thanks traktirannya."
Beralih pada Dahyun yang kini sama-sama menundukan kepalanya, ia begitu merindukan Chaeyoung. Seongwoo menatap Dahyun dan Chaeyoung bergantian. Ada sesuatu yang ganjil dari keduanya.
"Apa yang terjadi? Ceritakan saja padaku nanti." ujar Seongwoo dengan wajah yang tiba-tiba tegas.
Dahyun menggeleng dan kembali tersenyum. "Aku hanya ingin es krim."
Seongwoo menghela napas, ia paling tidak suka dengan Dahyun yang paling jago mengalihkan topik pembicaraan.
Seongwoo dan Dahyun makan es krim di meja yang sama. Kedekatan mereka menjadi pusat perhatian. Karena sebelumnya, para siswi lain belum pernah melihat Seongwoo duduk di kantin bersama seorang perempuan.
Mereka bertanya-tanya tentang siapa itu Dahyun. Mereka seperti baru menyadari keberadaan gadis pucat itu, padahal setiap harinya Dahyun selalu ke kantin bersama Chaeyoung.
Dahyun hanya terkenal di kalangan kaum Adam. Karena Dahyun adalah wanita dingin yang menantang untuk bisa di taklukkan.
Tetapi ada juga sebagian orang yang hanya tahu wujud Dahyun tanpa ada minat untuk tahu namanya. Hanya saja, sekarang mereka tiba-tiba menjadi pada penasaran pada sosok wanita yang kini sedang memakan es krim dengan belepotan bersama Seongwoo yang sering kali terkekeh karena perbincangannya dengan Dahyun, terutama kaum Hawa.
Sekali lagi, mereka yang menyaksikan hal itu merasa iri. Seongwoo memang selalu tersenyum pada siapa pun yang melemparkan senyum padanya. Hanya saja, untuk tawa yang lepas, Seongwoo jarang menunjukannya, tapi bersama Dahyun, Seongwoo sering tertawa.
"Dahyun, mulutmu belepotan. Nilai kerapihanmu 30," komentar Seongwoo.
"Hey... Kau mengingatkanku pada tugas yang belum ku selesaikan. Miss Seulgi mengancamku akan memberi nilai 30 jika besok aku tidak membereskan tugasnya." Dahyun menunduk, seharusnya ia sudah menyelesaikannya, karena biasanya Chaeyoung selalu membantunya.
"Mau kubantu? Kebetulan aku sedang belajar materi kelas 11, katanya di ujian nanti bakal ada materi kelas 10 dan 11, aku sudah pada lupa materinya."
Dahyun menatap Seongwoo dan tanpa sadar memajukan bibirnya.
Seongwoo mengerjap dengan reaksi Dahyun. "Kenapa?"
"Aku benci ini. Mengapa kau baik padaku?" tanya Dahyun.
"Karena..." Seongwoo terdiam, memainkan matanya ke sekitar untuk mencari alasan. "Karena memang aku adalah orang yang baik."
"Cih... Aku tarik kata-kataku."
Seongwoo terkekeh. "Tapi aku serius. Aku akan membantumu. Datanglah kerumahku, di rumahku juga ada pesta jagung bakar di taman belakang. Bunda memintaku untuk mengajak teman, tapi aku tidak memiliki teman untuk kuajak. Bagaimana? Kau mau ikut? Setelah pesta jagung bakar, baru mengerjakan tugas."
Dahyun menimbang-nimbang, memangnya boleh? Perlu diketahui, sesungguhnya Dahyun mulai percaya pada Seongwoo.
Namun Dahyun masih ragu. Dahyun tidak mau percaya terlalu dalam karena ia takut ditinggal kembali. Karena sesungguhnya, apa pun yang Seongwoo lakukan, apa pun perhatian yang selalu Seongwoo berikan, dengan sadisnya malas menampar Dahyun dan malah mengingatkannya pada Kang Daniel.
Tapi di sisi lain, Dahyun butuh sosok seperti Seongwoo di sampingnya. Dahyun merasa nyaman dan merasa dilindungi saat dirinya ada bersama Seongwoo.
Bolehkah Dahyun percaya pada Seongwoo? Sepertinya Dahyun perlu mengadakan sidang besar-besaran bersama otak, hati, naluri, logika, dan segala tektek-bengek yang berurusan dengan kepercayaannya untuk Seongwoo.
"Baiklah, aku ikut."
➿➿➿

KAMU SEDANG MEMBACA
═❖•My Gift•❖═
Fanfiction•°•{S E L E S A I}•°• Aku percaya dan yakin jika Kang Daniel akan kembali. Dia tidak pernah melanggar kata-katanya, maka dari itu aku masih percaya. Dia menjanjikanku hadiah ulang tahun, dan aku ingin hadiah itu. Aku menunggu hadiah itu darinya. Tid...