Dosa

48 2 0
                                    

Di kantor polisi,aku menceritakan semua yang aku alami malam itu.seorang petugas sibuk mengetik laporanku di balik meja berhadap-hadapan denganku.dia bertanya plat nomor kendaraan yang mereka pakai tapi,aku sama sekali tidak tau karena memang aku tak melihatnya.begitupun dengan wajah para pelaku.aku tak ingat betul.aku hanya tau bahwa mobil itu berupa sebuah minibus berwarna abu-abu.aku memberi informasi ala kadarnya.pak polisi itu hanya manggut-manggut dan sesekali berdecak lalu menggeleng.setelah semua laporanku ditulis,dan memintaku melengkapi laporan dengan hasil visum dokter.aku melengkapinya hari itu juga.aku diminta untuk pulang dulu dan mereka berjanji akan memberi kabar tentang perkembangan kasus ini.mirna dan rudy,mereka lagi-lagi menawarkan diri untuk mengantarku pulang tapi aku hanya berterima kasih dan bilang bahwa aku baik-baik saja,meskipun aku tahu bahwa aku tidak sedang baik-baik saja dan bisa pulang sendiri.aku hanya tak ingin merepotkan orang lain.mereka menghargai keputusanku dan pamit padaku.aku masih terduduk di sudut ruang tunggu kantor polisi dengan pikiran kosong.entah apa yang harus aku lakukan setelah ini.hatiku sakit..sangat sakit melebihi rasa sakit pada tempat dimana pria-pria laknat itu menghancurkan kehormatanku.mungkin sebagian perempuan modern akan berpikir jika kehilangan keperawanan di usia 21 itu masih wajar ada yang bahkan masih berusia belasan sudah kehilangannya.tapi aku,aku sudah berjanji pada almarhum ibu,untuk menjaga diriku sebaik-baiknya.dan menjaga kehormatanku untuk kuhadiahkan pada suamiku kelak.tapi sekarang?? semuanya dirampas secara keji dariku.

ruangan ini begitu ramai beberapa org polisi sibuk mencatat laporan.ada yang mondar-mandir membawa berkas-berkas yang entah apa isinya.sekitar 4 langkah disebelah kananku ada seorang perempuan yang sibuk berdebat dengan petugas polisi. suaranya seperti sangat kesal.aku tidak peduli padanya ataupun pada semua orang yang ada diruangan ini.pulang dan menenangkan diri ditempat kostku mungkin akan lebih baik.aku tiba-tiba teringat pada pekerjaanku,hari ini aku tidak masuk,pasti akan dapat teguran dari atasan.aku merogoh tasku mencari ponselku tapi oh..astagaa..!dompet dan ponselku tidak ada.pasti penjahat-penjahat itu yang mengambilnya.dasar manusia-manusia terkutuk !.sekarang bagaimana aku akan pulang? aku tidak punya uang sepeserpun sekarang!. aku kebingungan.dan terpaku di pelataran parkir kantor polisi.seseorang menabrakku dari belakang,aku menoleh dengan ketus padanya.dia perempuan yang tadi berdebat dengan petugas didalam. "eh maaf maaf mbak..aku tidak sengaja soalnya tadi aku lagi sibuk nyari kunci mobilku,sekali lagi maaf ya.." katanya dengan wajah panik.sudahlah toh dia tidak sengaja,batinku."iya,tidak apa-apa mbak" jawabku datar.

"kamu yang tadi membuat laporan kasus pemerkosaan itu kan? "tanyanya antusias.

aku melotot padanya.dengan santainya dia menyebutkan kata-kata itu.apa dia tidak tau betapa aku trauma mendengarnya ?

"he..eh maaf lagi.tadi aku sempat mendengar sepintas tentang laporanmu.aku turut prihatin yaa"

aku hanya diam pikiranku masih menyebar tak tentu arah.

"aku lidya" dia mengulurkan tangan padaku.

"rena" jawabku tanpa ekspresi.

"kamu sepertinya lagi syock. mau kuantar pulang?"

antar pulang ? mendengar kata itu lagi aku seperti trauma.bertemu orang asing yang menawarkan untuk mengantarku pulang,lalu mengalami hal buruk ?ah tidak.aku tidak mau kejadian itu terulang lagi.tapi bagaimana aku pulang? sedangkan aku tidak punya uang lagi.dompetku raib.lagipula,lidya ini perempuan dan tadi apa katanya? kalau aku tidak salah dengar,katanya dia prihatin? berarti dia bukan orang jahat.

"ayolah..ren,mau yaa aku antar pulang" rayunya sok akrab.padahal kami baru saja kenal.kuamati penampilannya yang modis.wajahnya yang cantik,dan perhiasannya yang mewah.sepertinya tidak ada alasan untuk dia melakukan kejahatan padaku yang bahkan seribu rupiahpun tidak kumiliki.aku menatapnya dan mengangguk.dia kelihatan gembira lalu menarikku menuju mobinya

RIVA'ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang