Typo adalah seni 😅
.
.
.
Kaki jenjang itu terus melangkah di atas tanah tanpa alas kaki. Kadang telapak kaki itu menginjak batu tajam yang membuat kaki itu berdarah. Langkahnya sedikit terseok karena keadaan tubuh yang tidak mendukung. Kulit putih yang dulunya sangat terawat kini sangat kotor oleh noda tanah dan darah. Rambut panjang yang dulunya sangat rapi dan berhiaskan perhiasan mahal kini menjadi rambut yang tidak terawat dan hanya di ikat dengan sehelai kain putih. Mata yang dulunya sangat indah sekarang menjadi menyeramkan dengan lingkaran hitam di pinggirnya. Bibir yang dulu berwarna merah menjadi pucat karena kering.
Semua orang yang ada di sana menyaksikan bagaimana tubuh yang sudah mengalami luka itu berjalan dengan terseok menuju kematiannya. Di tengah alun-alun kerajaan sudah berdiri seorang dengan jubah hitam dan pedang api di tangannya.
Mata sayu itu memandang sekelilingnya ketika kakinya sudah berada di atas papan kayu yang berbentuk lingkaran dengan kain tipis di sekelilingnya. Supaya nanti ketika hal itu tiba, darahnya tidak akan menyiprat kemana-mana. Dia sudah pasrah akan kematian yang akan memeluknya sebentar lagi. Tapi sebelum itu, mata sayu itu memandang tajam sang raja yang berdiri menyaksikannya dengan ratu di sampingnya.
"Dengar yang mulia"
Bibir itu bergetar kala berbicara. Dia mengerahkan seluruh tenaganya yang tersisa untuk berbicara kepada sang raja.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNSTERBLICH [CHANHUN]
Fantasy"Keindahan dan cahaya selalu berdampingan dengan kerusakan dan kegelapan" AU! BXB