Cinta, kata yang sudah tak asing lagi di telinga. Banyak orang membahasnya namun apakah sahabat tahu apa arti cinta sebenarnya?Cinta bisa menjadi hal yang paling mahal dan paling murah di seluruh dunia.
Cinta merangkul berbagai kondisi emosi dan mental yang berbeda dalam waktu bersamaan.
Cinta tak dapat didefinisikan dengan pasti karena setiap orang memiliki pandangan yang berbeda mengenai perasaan ini.
Cinta dapat dilihat dalam berbagai emosi dan merupakan pilar terkuat dalam suatu hubungan. Perasaan ini mengajarkan tentang kedekatan, kepercayaan, komitmen, dan kasih sayang.
Alasan mengapa orang suka atau merasa dicintai adalah bahagia. Karena cinta tercipta dari kebahagiaan. Tidak ada yang lebih memabukkan daripada kebahagiaan saat mencintai dan dicintai. Kebahagiaan itu tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata.
Cinta juga tentang kebaikan. Karena mengatakan cinta tanpa kebaikan itu tidak pernah ada dan tidak akan pernah ada.
Banyak sekali yang mengatakan bahwa cinta itu buta, cinta itu egois, cinta itu indah, cinta itu menyakitkan, dan masih banyak lagi.
Pada dasarnya cinta adalah sebuah perasaan yang sebenarnya tak memiliki makna apapun, hanya saja kita dituntut untuk memaknainya sendiri, oleh sebab itu pengertian cinta setiap orang berbeda-beda.
Apa yang sahabat tahu tentang cinta? Sebuah perasaan istimewa kepada lawan jenis? Hanya sampai disitu?
Cinta tidak hanya sampai disitu. Cinta adalah sebuah rasa yang sangat tulus, rela melakukan apapun untuk orang yang dicintai, berjuang dan mau mengalah. Dan rasa cinta itu bisa kita rasakan kepada teman, sahabat, orang tua, saudara, sesama manusia, dan kepada sang pencipta, bukan hanya kepada lawan jenis saja.
Banyak orang merasa kecewa karena tak pernah dicintai oleh orang yang dicintainya, mereka merasa bahwa tak ada yang mencintainya di dunia ini. Padahal, ada sebuah cinta yang begitu tulus dan nyata yang ada dihadapannya namun tak pernah ia lihat. Cinta itu adalah cinta dari orang tua. Orang tua yang begitu tulus mencintai anaknya, ia tak mengharapkan cintanya dibalas. Karena cinta adalah tentang memberi dengan ikhlas, bukan menuntut untuk dibalas. Orang tua yang berjuang dan bekerja keras untuk kebahagiaan anaknya, rela berkorban dan mengalah untuk anaknya. Semua hal dilakukan untuk anaknya.
Kita sebagai seorang anak, apa yang sudah kita lakukan untuk orang tua kita? Kebaikan yang pernah orang tua kita berikan tidak akan pernah bisa terbayarkan sampai kapanpun.
Bicara masalah orang tua, kemarin tanggal 22 Desember pasti banyak nih yang ngerayain hari ibu? Hari itu adalah hari kesempatan dimana seorang anak mengungkapkan cinta kepada ibunya, namun apakah pandangan Islam mengenai hari ibu?
Gak Ngerayain Hari Ibu, Karena Hari Ibu Saya Tiap Hari
Agama Islam dan tabiat hati nurani manusia mengajarkan bahwa Ibu memang harus dihormati dan wajib berbakti kepada Ibu mengingat jasa Ibu yang tidak akan bisa terbalaskan. Bahkan kita tidak akan bisa membalas jasa kabaikan Ibu sebagai orang tua kita walaupun kita berbuat baik dengan segala upaya kita.
Diriwayatkan Dari Abi Burdah, ia melihat Ibnu Umar dan seorang penduduk Yaman yang sedang thawaf di sekitar Ka’bah sambil menggendong ibunya di punggungnya. Orang yaman itu bersenandung,
إِنِّي لَهَا بَعِيْرُهَا الْمُـذِلَّلُ – إِنْ أُذْعِرْتُ رِكَابُهَا لَمْ أُذْعَرُ
Sesungguhnya diriku adalah tunggangan ibu yang sangat patuh.
Apabila tunggangan yang lain lari, maka aku tidak akan lari.
Orang itu lalu bertanya kepada Ibnu Umar, “Wahai Ibnu Umar, apakah aku telah membalas budi kepadanya?” Ibnu Umar menjawab, “Engkau belum membalas budinya, walaupun setarik napas yang ia keluarkan ketika melahirkan.”[1]
Hari Ibu Setiap HariSyaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah berkata,
والأم أحق من أن يحتفى بها يومًا واحدًا في السنة، بل الأم لها الحق على أولادها أن يرعوها، وأن يعتنوا بها، وأن يقوموا بطاعتها في غير معصية الله -عز وجل- في كل زمان ومكان.
“Seorang ibu lebih berhak untuk senantiasa dihormati sepanjang tahun, daripada hanya satu hari itu saja, bahkan seorang ibu mempunyai hak terhadap anak-anaknya untuk dijaga dan dihormati serta ditaati selama bukan dalam kemaksiatan terhadap Allah Subhanahu wa Ta’ala, di setiap waktu dan tempat.”[2]
Demikianlah kita diperintahkan, bahkan berbakti kepada Ibu didahulukan daripada berbakti kepada Bapak.
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ :يَا رَسُوْلَ اللهِ، مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِي؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ، قَالَ أَبُوْكَ
Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, belia berkata, “Seseorang datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Kemudian ayahmu.’”[3]
Pandangan Islam Terhadap Perayaan Hari IbuHari ibu dirayakan setiap tanggal 22 Desember, berikut fatwa Al-Lajnah Ad- Daimah (semacam MUI di Saudi) mengenai hal ini.
Pertanyaan :
في أي يوم بالضبط يحتفل المسلمون بعيد الأم ؟
Kapan tanggal yang tepat untuk memperingati hari ibu?
Jawaban :لا يجوز الاحتفال بما يسمى: عيد الأم، ولا نحوه من الأعياد المبتدعة؛ لقول النبي صلى الله عليه وسلم:
من عمل عملاً ليس عليه أمرنا فهو رد ،
وليس الاحتفال بعيد الأم من عمله صلى الله عليه وسلم ولا من عمل أصحابه رضي الله عنهم ولا من عمل سلف الأمة، وإنما هو بدعة وتشبه بالكفار.
Tidak boleh mengadakan peringatan yang dinamakan dengan peringatan hari ibu, dan tidak boleh juga memperingati perayaan peringatan tahunan yang dibuat-buat (tidak ada tuntunannya dalam al-Qur’an dan As-sunnah, karena perayaan yang dilakukan tiap tahun yang diperbolehkan dalam Islam hanya idul fitri dan idul adha).
Nabi Muhammad shalallahu’alaihi wassalam bersabda,
“Barangsiapa melakukan suatu amalan yang tidak pernah kami tuntunkan, maka amalan itu tertolak”Perayaan hari ibu Tidak pernah dilakukan oleh Rasulullah shalallahu’alaihi wassalam, para sahabat radhiallahu anhum dan para Imam Salafus Shalih. Perayaan ini adalah sesuatu yang diada-adakan dan menyerupai orang kafir (tasyabbuh)[4]
Disempurnakan di Lombok, Pulau seribu Masjid
8 Shafar 1434 H
Penyusun: Raehanul Bahraen Artikel www.muslimafiyah.com
Footnotes :
[1] Adabul Mufrad no. 11; Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih[2] Majmu’ Fatawa wa Rasa’il no. 535 2/302, Darul wathan, 1413 H, syamilah
[3] HR. Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 2548
[4] Sumber: Fatawa Komite Tetap Kajian Ilmiah dan Fatwa Arab Saudi_ http://alifta.com/Fatawa/FatawaChapters.aspx?View=Page&PageID=36&PageNo=1&BookID=23
🌍 Sumber : https://muslimafiyah.com/ga-ngerayain-hari-ibu-karena-hari-ibu-saya-tiap-hari.html
KAMU SEDANG MEMBACA
Remaja Gaul Ala Islami
EspiritualGaul itu penting lho.. Bagi remaja-remaja sekarang pasti nggak mau dong ketinggalan zaman. Maka dari itu kita harus gaul. eitss.. gaul itu bukan berarti kita harus mengikuti gaya orang barat lho, gaul secara islami akan membuat kita menjadi pribad...