Part 10

48 7 0
                                    


HAPPY READING!

Zyra masuk ke dalam kelas dengan malas. Energinya sedikit melemah karena semalem ia pulang larut malam setelah usai nonton konser.

"Eh nyai, tumben lemes banget," seru Neval, menyambut kedatangan Zyra.

"berisik, gue lagi gak mood berantem sama lo," sahut Zyra.

"Tugas biologi lo mana? Gue mau nyontek dong." Tanya Dila yang sudah memalak di pagi hari. Zyra yang mendengar permintaan sahabatnya hanya memutar kedua bola matanya.

Walaupun begitu, Zyra membuka tasnya. Ia langsung mengeluarkan buku tugas biologi dan memberikan kepada Dila, lalu membiarkan teman-teman sekelasnya mulai bergerombol untuk mencontek tugas biologinya.

∞∞

Jam istirahat. Zyra buru-buru menyusul teman-temannya yang sedang menuju ke mading sekolah. Ia mendapati Cila, Dila, Qila yang sedang fokus membaca kertas informasi yang tertempel di mading. Zyra pun segera mempercepat langkahnya, "Eh misi dong, ada apaansih emang?" Tanyanya pada ketiga sahabatnya itu.

"Lusa kelas sebelas berangkat ke Jogja," Jelas Qila.

"HAA? KOK DADAKAN?" Zyra terkejut dengan pengumuman di mading seraya membulatkan kedua bola matanya.

"Iya soalnya minggu depan kita udah ambil rapot, jadi sebelum ambil rapot kelas sebelas udah selesai studytour," sahut Qila.

Zyra yang mendengar semua penjelasan dari Qila hanya menganggukan kepalanya, "Yaudah mending ke kantin yuk!" Ajaknya.

"Yuk lah." Jawab ketiga sahabatnya serempak.

Tak lama kemudian, Zyra datang dengan nampan yang berisi empat porsi mie ayam dan tak lupa minumannya, Zyra meletakkannya di meja kayu berukuran sedang yang ada di depan ketiga sahabatnya.

"Duitnya mau diganti gak?" Tanya Cila.

"Ganti dua kali lipat," jawab Zyra asal.

"YE MAUNYA LO ITU MAH," Cila mendengus kesal.

Dila menatap tajam kearah Cila, "Berisik Cila!." Sedangkan yang dimarahi hanya cengengesan.

Setelah makan dan juga berbincang-bincang, Sosok laki-laki datang ke meja mereka "Hai, lo Zyra kan?" Tanya laki-laki itu.

"Kenalin gue Bima Septian, ketos disini." Lanjutnya lagi ketika gadis itu tidak mengubris sapaannya.

Zyra mengangkat sebelah alisnya, seolah sedang berusaha mengingat nama itu. Setelah ia ingat-ingat bahwa Bima Septian adalah seorang ketua osis di sekolahnya yang pernah meminta id linenya pada Cila.

"Oh, Gaada yang penting kan? Udah sana pergi," usir Zyra.

"Nanti balas line gue, oke? Kalau gitu gue pergi dulu," sahut Bima sambil tersenyum lalu pergi.

"ANJIR WOYY SEORANG KETOS YANG SIKAPNYA MACEM JELMAAN KULKAS SENYUM KE ZYRAA DONG" Cila yang melihat aksi tersebut teriak histeris, sedangkan para kaum wanita lainnya menatap Zyra dengan tatapan tajam.

"Berisik tau gak lo, dasar mercon. Lo sih pake segala ngasih id line gue," Zyra misuh-misuh pada Cila seraya bergedik ngeri melihat tatapan tajam dari para siswi yang berada di kantin.

"Woy lo harusnya bersyukur Zy si es batu itu senyum ke lo. Apalagi dia dikenal sebagai salah satu most wanted di sekolah ini".

"Udah deh berisik lo kerak wajan!" Zyra yang sudah muak dengan ocehan sahabatnya itu, ia segera beranjak dari tempatnya dan pergi ke kelas.

ZYRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang