Chapter 9

31 22 12
                                    

Jamkos dikelas 11 ipa A.
Syurga bagi Kelvin dan teman-teman sekelasnya.

"woy, masih dikelas lo" Rio menghampiri Kelvin dimejanya.

"menurut lo" Kelvin santai melihat ke arah sahabatnya itu, dan kembali pada Hpnya.

"tumben banget lo, jam terakhir ini, kosong. Biasanya lo langsung ngacir lari. Nggak jam kosong juga lo biasanya paling males belajar kalo udah siang gini. Gue nebeng balik ya, hehe" panjang lebar Rio yang diakhiri dengan kekehanya.

"bacot lo, bosa-basi kepanjangan. Nggak, nggak ada. Gue balik bareng Kiana" sahut Kelvin.

"ha?" Rio tersentak langsung menatap Kelvin.

"apa" sahut Kelvin dengan santai-santai coolnya, caelahhhhh.

"Kiana?" Rio.

"kenapa, pacar lo. Bukan kan, biasa aja nggak usah sok kaget"

"makin deket lu sama dia"

"nggak juga"

"gue salut sih sama dia, emosi lo nurun gitu pas liat dia. Cinta lo sama dia?"

"gila lo, biasa aja gue. Gue ngerasa ada yang aneh dari dia"

"aneh gimana, cantik gitu" Rio

"temen-temen kita tu kan mulutnya nggak bisa kalo nggak ngomongin cewek cakep ya, bahkan gue tau nama-nama cewek yang ngebet sama gue juga dari lo pada. Tapi, gue nggak pernah denger kalian ngomongin dia"

"secara nggak langsung lo bilang dia cantik"  seru Rio menampol kepala Kelvin. Kelvin hanya menggerdikkan bahunya.

"itu juga yang buat gue kaget denger lo mau balik sama Kiana. Nggak tau deh gue ntar bodyguardnya bakal ngapain lo" lanjut Rio.

"gue cuma mau ajak jalan, bukan bawa kabur anak orang. Bego" Kelvin menoyor kepala Rio.

"setiap cowok yang deket sama Kiana bakal dapet masalah sama briant"

"briant?"

"ah, elo mah famoust doang. Terkenal tapi nggak kenal orang. Anak kelas 12 trouble maker yang katanya udah tobat" jelas Rio.

"tau sih gue dia deket sama Kiana, mama Kiana pernah bilang. Pagi tadi juga Kiana bareng dia"

" gercep banget lo, udah sampe mamanya aja" kekeh Rio.

"bacot lo, mereka pacaran ya?" Kelvin.

"nggak, lampu ijo buat lo, kalo berani" Rio.

Kelvin tersenyum meremehkan.

"jangan dijadiin mainan vin, dia bukan cabe rusuh yang ngebet sama lo. Kali ini lo yang harus ngejer"  lanjut Rio.

"ngaca woy, lo yang hobi mainin cewek"

"gue nggak mainin, mereka aja yang hobi main-main sama gue. Heheh" Rio

"gila lo. Gue nggak ada apa-apa juga sama dia" cetus Kelvin.

"hahah ngakak gue, terus dari tadi kenape lo ajakin bahas dia hah? Gak usah kayak cewek puber deh lo, nggak ngaku segala" tawa Rio menoyor pipi Kelvin.

"bangsat lo" Kelvin ikut terkekeh kecil, seraya akan pergi meninggalkan Rio.

"kemana lo" sahut Rio melihat gerak-gerik Kelvin

"nyamperin kiana" Kelvin melangkahkan kakinya keluar.

"belajar gila" pekik Rio

"bodok" sahut Kelvin ketus.

Colour And LightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang