Keluar

2.3K 425 84
                                    

"Gue susul ibu bidadari dulu deh" kata yujin yang tadi masih bareng hyewon dan wonyoung.

"Yaudah sana lu!" Usir hyewon.

"Jangan lo apa apain ni lil bunny gue!" Ancam yujin sambil berlari menjauh.

"Yujin itu kenapa sih" tanya wonyoung yang melihat yujin yang semakin jauh.

"Kenapa?"

"Perhatiannya berlebihan. Gimana kalo ada yang baper!" Kesal wonyoung.

"Kalo kamu baper, aku patahin tu leher si doggy!"

"Lo juga! Kalian tu sama aja kerdusnya. Tau ah!" Wonyoung pergi dengan bibir yang dimajuin.

Hyewon mengelus dada karna kaget wonyoung tiba tiba mengeluarkan tanduknya. Hyewon tidak mengejar wonyoung, dia langsung belok masuk ke kelasnya.

.
.
.
.

Tookk tokkk



Yujin mengetuk pintu ruangan osis, mencari minju. Soalnya di kelas ngga ada orangnya.

Yujin mendengar suara perintah masuk, suara laki laki bukan suara minju.

Saat masuk yujin udah disuguhi pemandangan memanaskan. Minju duduk di kursi tengah sibuk dengan laptop. Baejin yang diri disebelahnya menaruh tangan kanan di meja, tangan kiri di kepala kursi minju dan sedikit menunduk.

Itu kalau minju noleh ke kanan, bisa bisa mereka ciuman. Gatau deh kalau yujin ngliat, bisa di porak poranda kannya ruang osis saat itu juga.

Untung pintu masuk yujin berada disebelah kiri minju, sehingga minju dengan leluasa melihat ke arah yujin. Tapi minjunya ga senyum, langsung lanjutin kegiatannya mengetik.

Baejin yang tau minju nyuekin yujin pun kembali pada posisinya yang sok sok mengajari minju.

"Lagi ngapain?" Tanya yujin memegang kepala minju, mengelusnya. Yujin berada dikiri minju, sedangkan baejin dikanan.

"Ngopi. Ya kerjain laporanlah!" Jawab baejin.

"Gak ada yang nanya lo kambing!"

Minju diam, masih fokus pada laptopnya.

"Minggir lo!" Kata yujin menarik bahu baejin agar berdiri yang benar.

"Gue mau liat njir!"

"Ya liat mah liat aja. Gak usah deket juga!" Kata yujin yang lagi cemburu.

Akhirnya baejin mengambil kursi dan duduk dengan benar. Yujin juga ikutan ambil kursi dan duduk disebelah minju.

Yujin menidurkan kepalanya di meja dan menatap ke arah minju yang lagi fokus. Dejavu pas di perpus dulu.

Tapi mau gamau yujin dapat melihat si biji wijen pengganggu itu.

"Kenapa?" Tanya minju tanpa mengalihkan pandangannya.

"Mau temenin kamu" jawab yujin.

"Mau temenin aku atau mau tidur kayak di perpus kemarin?" Tanya minju meraih pipi yujin dan mengelusnya. Fokusnya teralihkan ke yujin padahal minju masih kesal karna yujin megang megang wonyoung tadi.

"Lahh perpus mah tempat baca bukan tempat buat tidur" celetuk biji wijen.

Yujin langsung duduk mendengar perkataan biji wijen. Gak bisa apa liat orang seneng dikit, main nyeletuk aja tu bocah.

Yujin menatap baejin tajam. Tapi minju meremas tangan yujin pelan, menandakan sabar, jangan brantem.

"Ayo keluar" kata yujin pada minju tapi masih dengan melihat baejin tajam.

Engga pake berlama lama, minju langsung menarik yujin keluar dari ruangan.

"Kenapa tu orang deket kamu terus sih?" Tanya yujin kesal.

"Iya kita masih ada tanggung jawab di osis" mencoba menenangkan

"Aku ga suka kamu deket deket dia" kata yujin mengalihkan pandangannya. Sok sok ngambek.

"Dia yang deket aku. Bukan kayak kamu yang pegang pegang cewe lain"

Yujin menatap minju dan memegang bahu minju,

"Aku sama wonyoung itu cuma sahabatan. Aku kenal dia jauh sebelum aku kenal kamu"

Emang dasar bego, dengan gampangnya yujin bilang kayak gitu ke minju langsung.

"Aku ga masalah kamu deket sama dia. Tapi pake pegang pegang itu berlebihan ga sih? Apalagi kalian mantan. Kamu terus aja kasi dia perhatian, udah kayak pacar tau ga!" Minju mencurahkan semua sakit hatinya. Yujin memperlakukan wonyoung sama seperti yujin memperlakukan minju membuat minju sedikit cemburu.

"Ini kenapa jadi bahas wonyoung sih. Aku bahas kamu sama tu biji wijen!" Kata yujin ga mau kalah.

"Baejin. Dia punya nama"

"Oh jadi sekarang kamu belain dia?"

"Iyaa sama kayak kamu belain dede kesayangan kamu itu!" Kata minju lalu masuk ke ruangan dengan sedikit menutup pintu keras.

Yujin menatap pintu yang dimasuki minju,

"Apaan sih, sama wonyoung aja cemburu" kata yujin pelan.

Bodohnya udah sampe DNA kali ya. Ngga peka. Yang namanya cewe selalu sensitif dengan sebutan mantan. Bukan minju egois, tapi minju minta sedikit dihargai dengan tidak menyentuh cewe lain selain dirinya.

Yujin harusnya mengerti, bukannya ikut keras kepala dan merasa benar. Kalau kayak gini lama lama minju bisa di ambil orang.













------

PRÈCIOUS [S2] || Jinjoo Yenyul ChaekkuraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang