Hyolin POV
Pagi ini aku sudah mempersiapkan sarapan untuk Jungkook karena dia harus pergi kerja. Saat sarapan sudah siap aku pergi kekamar untuk melihat apakah Jungkook sudah bangun atau belum. Ternyata bayi besar itu belum bangun, kalau begini dia bisa terlambat pergi kerja.
"Kookieee, bangun"
"Hmm" ucapnya malas
"Ayo bayi besarkuuu, ini sudah jam 7, kau harus pergi kerja nanti kau terlambat"
"Baiklah" ucapnya bangun dari tidurnya dengan mata yang masih tertutup.
Lihatlah wajahnya yang lucu itu, aku gemas sekali melihatnya. Aku membantunya berdiri lalu aku mengambilkan handuk untuknya.
"Cepatlah mandi, aku sudah membuatkan sarapan"
"Iya sayang"
Aku hanya tertawa kecil melihatnya. Lalu dia masuk kekamar mandi sedangkan aku kembali kedapur untuk membereskan dapur. Setelah mandi Jungkook memakan sarapannya.
"Aku mungkin akan pulang larut"
"Benarkah? Yasudah tidak apa apa"
"Kau baik baiklah dirumah"
"Siap pak!" Ucapku sambil hormat kepadanya, dia hanya tertawa melihatku.
Setelah selesai makan Jungkook langsung bersiap siap menuju kantor. Aku memakaikan dasi untuknya.
"Semangat kerjanya bayi besar" ucapku tersenyum lebar.
"Bisakah kau berhenti memanggilku bayi besar?"
"Haha, baiklah"
Jungkook tersenyum. "Aku kerja dulu ya, baik baik dirumah jangan nakal" ucapnya lalu mencium kening dan bibirku.
"Siap bay- eh sayang" ucapku.
"Aku pergi dulu ya,"
"Iya, hati hati"
Jungkook mengeluarkan mobil dari garasi lalu pergi kekantornya. Ntah mengapa, aku merasa bahagia hari ini. Setelah Jungkook pergi aku langsung membersihkan rumah, mulai dari menyapu, mengepel, mencuci, dan lainnya.
"Hah, capeknya" ucapku langsung terbaring dikamarku.
'Bagaimana ya kabar Jimin?' Pikirku
Aku jadi agak khawatir dengannya setelah melihat keadaannya dirumah sakit waktu itu. Aku belum dengar kabar apapun darinya.
"Apa aku telpon saja ya?" Pikirku
"Ah jangan!"
"Tapi aku juga khawatir dengannya"
"Telpon tidak ya?"
"Ahh, aku bingung. Bagaimana ini?"
"Telpon sajalah"Setelah aku berbicara sendiri dan banyak berpikir aku memilih untuk menelpon Jimin. Aku mencari ponselku dan mencari kontak Jimin. Setelah ketemu aku berpikir dua kali untuk menelponnya karena aku takut salah mengambil keputusan. Tapi karena rasa khawatirku ini terus muncul jadi aku memilih untuk menghubunginya.
Tut... tut... tut...
"Halo?"
"Halo Jimin, hmm bagaimana keadaanmu? Apakah sudah lebih baik?"
"Ahh Hyolin, syukurlah aku sudah lebih baik. Terimakasih sudah menanyakan kabarku dan sudah datang menjengukku"
"Iya sama sama, aku lega mendengarnya. Semoga kau cepat sembuh ya"
"Iya terimakasih. Aku juga ingin berterimakasih saat kau mau mengabulkan permintaanku saat itu"
'Permintaan?' Aku berpikir sejenak. 'Oh may god, saat aku berciuman dengannya. Aku lupa, ahhh bagaimana ini. Aku maluu'
"Ahh iya"
"Sepertinya aku lupa mematikan kompor, sudah dulu ya. Dah"
Tut.
Ahh, bodohnya kau Hyolin. Aku lupa kalau saat itu aku mengabulkan permintaannya untuk berciuman denganku. Kenapa aku bisa sebodoh ini. Aku menyalahkan diriku sendiri dan tidak bisa berhenti mengingat kejadian itu. Karena aku sudah pusing memikirkan banyak hal aku memilih untuk tidur dan melupakan urusan dunia sementara.
Jungkook POV
Pekerjaanku sudah menumpuk, sepertinya aku akan benar benar lembur hari ini.
"Baiklah, ayo kita mulai"
12.00 PM
Sudah jamnya makan siang tapi akan aku lanjutkan sedikit setelah itu aku akan makan siang.
"Jungkook, kau tidak makan siang?"
"Oh Hanbin, aku mau menyelesaikan ini sebentar. Kau duluan saja"
"Baiklah, aku duluan ya"
"Iya"
Apakah pekerjaan sebanyak ini akan selesai hari ini? Aku hampir frustasi. Semoga hari ini bisa selesai.
Mungkin sampai sini dulu, aku sudah lapar. Aku pergi ke kafe yang dekat dengan kantorku. Setelah memesan makanan aku duduk dimeja paling ujung. Aku membuka ponselku, dan tiba tiba ada pesan masuk.
'Jungkook-ah, ini aku Bona. Apa kau bisa bertemu denganku? Aku rindu padamu -Bona'
Astaga, Bona mengajakku bertemu. Apa yang harus aku katakan? Harus aku terima atau tidak? Tapi kalau dipikir pikir bukan ide buruk jika bertemu dengannya. Tapi aku harus mencari tempat yang tidak banyak orang agar orang tidak melihatku bertemu dengan Bona.
'Mungkin aku bisa, tapi untuk hari ini aku tidak biaa karena aku sibuk. Bagaimana kalau besok? -Jungkook'
'Baiklah, kau saja yang menentukan kita akan bertemu dimana -Bona'
'Bagaimana kalau dikafe x? -Jungkook'
'Baiklah, sampai jumpa disana -Bona'
'Yaa -Jungkook'
Semoga saja tidak ada yang mengenaliku disana karena disana tempatnya cukup sepi. Aku penasaran apa yang akan dia bicarakan padaku. Kita lihat saja besok.
10.15 PM
"Ahh, akhirnya selesai jadi aku bisa agak santai besok"
Aku langsung membereskan barangku lalu pulang kerumah. Saat aku ingin keluar kantor aku melihat Lisa masih mengerjakan pekerjaannya, sepertinya dia juga lembur. Aku menghampiri Lisa, wajahnya tampak lemas sepertinya dia sudah sangat kelelahan.
"Kau lembur juga"
"Ah Jungkook. Iya, tapi sudah hampir selesai"
"Aku pikir kau sudah sangat lelah, apa tidak sebaiknya kau lanjutkan besok saja?"
"Tidak apa apa, ini tinggal sedikit lagi"
"Jangan memaksakan diri, lebih baik kau pulang dan istirahat. Kau bisa melanjutkan pekerjaan itu nanti. Oh ya, kau pulang dengan apa?"
"Aku naik taxi"
"Sepertinya tidak ada taxi lagi jam segini, apa kau mau kuantar pulang?"
"Memangnya tidak apa apa?"
"Tidak apa apa, kan aku sudah menawarkan diri padamu"
"Baiklah, aku akan membereskan barang barangku dulu"
"Iya"
Lisa membereskan barang barangnya setelah itu kami menuju keparkiran untuk mengambil mobilku. Kami sudah dalam perjalanan kerumah Lisa tapi aku tidak sengaja melihat rok Lisa yang begitu pendek.
'Fokus Jungkook, jangan tergoda!'
Sesampainya dirumah Lisa, Lisa turun dari mobilku dan mengucapkan terimakasih dan aku langsung mengendarai mobilku menuju rumah.
###
Hai hai...
Chapter 22 udh dipublis nih
Jangan lupa vote and commentnya yahh
Maap kalo ada typo yang nyempil
Monmaaf juga kalo ceritanya gaje yah...
Enjoy guys:):):)
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M NOT BITCH [NC 21+] [COMPLETED] ✔
RomansaAku bukan yeoja yang bisa kau beli dengan uangmu. Aku bukan yeoja murahan yang mencari uang dengan menjual diri. Aku bisa mencari uang dengan kerja kerasku dengan hasil keringatku bukan hasil jual dirimu. Mengert?! - Hyolin Yeoja mana yang menolak u...