My Dream

Prolog

Seorang gadis tampak menyeret kopernya birunya di bandara. Dia ragu apakah yang ia lakukan sekarang adalah benar atau salah. Dia ingin meraih mimpinya tapi disisi lain dia merasa bersalah karena pergi tanpa ijin dari rumah. Ah, tidak, dia tidak salah. Dia tidak kabur dari rumahnya. Dia hanya pergi kerumahnya yang lain. Ya benar dia hanya berkunjung ke rumahnya yang lain. Lagipula ia sudah tiba di negara ini tidak mungkin ia kembali.

"Ah, kau sudah benar. Kau tidak kabur. Kau hanya pergi ke rumahmu yang lain. Kau tidak salah. Kau hanya ingin mengejar mimpimu." Gumamnya sambil terus menyemangati dirinya.

Ia terus berjalan ke depan dengan menunduk sambil terus menggumamkan bahwa ia tidak bersalah. Hingga ia melihat sepasang sepatu berhenti di depannya dan membuatnya menengadahkan kepalanya untuk melihat siapa yang menghentikan jalannya. Tampak seorang pria dengan rambut berwarna hitam tertutupi hoodie hitam dan wajahnya tertutupi masker hitam. Apakah dia seorang penjahat? Pikir gadis itu.

"Ikut aku sekarang." Ucap pria itu penuh penekanan sambil menarik sang gadis menuju tempat yang jauh dari keramaian.

"Yaa lepaskan aku. Lepas.. lepass. Kau pikir kau siapa? Hah.. lepaskan aku." Teriak gadis itu sambil terus meronta. Pria itu tidak menghiraukan teriakan sang gadis hingga mereka berada di tempat yang sepi.

"Lepaskan! Kau pikir kau siapa berani menarikku seperti itu!" Teriak gadis itu sambil mencoba melepaskan tangannya.

"Kenapa kau berada disini ?" Tanya pria itu penuh penekanan sambil mencengkram erat tangan sang gadis.

"Aw.. sakit. Apa maksudmu ? Seharusnya aku yang bertanya siapa kau? Tunggu, kau berbahasa jepang ?" Ucap gadis itu.

"Apa yang kau lakukan disini Hiichan!" Sentak pria itu sambil membuka masker dan kacamata hitamnya.

"Onii-chan?!"