Chap 15

27 8 0
                                    

Hari terus berganti seiring berjalannya waktu. Tak terasa seluruh siswa sedang mengikuti ujian kenaikan kelas dan setelah itu adalah hari kebanggaan seluruh siswa,. Yap hari libur. Tapi tidak untuk para anggota CS karena mereka di landa oleh berbagai macam tugas yang harus mereka kerjakan. Terlebih lagi sudah H-2 Minggu penerimaan anggota CS baru dan H-1 bulan acara pergantian kepala sekolah.
-
-
Satu Minggu Kemudian
-
-
Di ruang CS
“Aahh akhirnya ujiannya berakhir juga” ucap Jessica dengan nada penuh semangat.
“Dan setelah ini akan ada libur panjang ! Yeeyy” ucap Jakson tak kalah heboh.
“Hm, jadi bagaimana nilai ujian kalian ?” tiba tiba Lita bertanya kepada seluruh anggota CS yang ada di ruangan. Entah kenapa raut wajah semuanya berubah 180° kecuali Yola, Nayla, Farel, Christ dan Adrian.
“Dasar wakil ketua yang menyebalkan aku tahu nilai mu bisa di bilang perfect” ucap Jessica dengan nada iri.
“aku ada remedial di pelajaran matematika” ucap Arya tiba tiba.
“kalau aku di pelajaran bahasa Inggris” celetuk Dimitri sambil menunjukkan kertas ujian yang bertuliskan remedial dengan pulpen merah
“Hahahaha, yah walaupun nilai ku pas rata rata tapi intinya aku tidak remedial seperti kalian” tiba tiba Christ berucap dengan nada mengejek sambil memamerkan kertas ujiannya.
“Dasar sombong, awas ya nanti kalau gw pinter jangan kaget ?!” ucap Jessica yang tidak suka di ejek oleh Christ.
“Udah udah tidak usah ribut mending kita mulai rapatnya” celetuk Farel sambil berdiri dan membetulkan jas nya dan segera bergegas ke depan ruangan untuk mengambil alih rapat.
“Nanti aku bantu sebisa aku oke” ucap Lita sambil menyatukan jari telunjuk dengan jari jempol membentuk kata oke kepada Jessica.

“Terimakasih banyak Lit !! Debat deh” ucap Jessica dengan heboh.
Sepuluh menit kemudian rapat telah selesai. Semua kembali sibuk dengan tugas nya masing masing .

“huuh,tinggal satu proposal lagi” gumam Yola dalam hati.

“Tak terasa satu tugas sudah selesai kita kerjakan ya” tiba tiba Yola menoleh ke sumber suara dan ekor matanya menangkap sosok Christ yang sedang asyik mengobrol dengan Adrian yang tidak jauh dari meja sekretaris. Tanpa berfikir panjang Yola pun mengerti apa yang dimaksud oleh Christ tadi. Itu adalah tugas nomor empat, yaitu membasmi benalu sekolah entah kenapa Yola kembali mengingat masa itu, otaknya secara tak sadar kembali mengingat kan memori nya yang lalu.
-
Flashback On
-
H-2 Minggu sebelum Ujian Kenaikan Kelas
Di ruang CS
“Semua sudah kita lakukan dengan baik untuk mengerjakan seluruh tugas, Yola, gimana tentang proposal ?” tanya Farel.
“Ya, sekitar 65 % proposal berhasil ku buat dan ada sekitar 50% proposal sudah ku berikan ke dewan guru, Wakasek kurikulum dan kesiswaan dan langsung di ambil alih oleh Mereka. Dan 100% seluruh nya di izinkan oleh pihak sekolah” jawab Yola menjelaskan dengan mantap
“Oke, bagaimana pemasukan dan pengeluaran keuangan ?” ucap Farel dan bertanya kepada Nayla dan Jessica dengan harap diantara mereka ada yang ingin menjelaskan.
“Pemasukan keuangan berjalan seperti biasa” ucap Jessica membuka mulut.
“Sedangkan pengeluaran keuangan pada bulan ini hanya meningkat 2% karena pembelian tinta printer dan kertas jilid untuk membuat proposal” lanjut Nayla sambil memberikan data pemasukan dan pengeluaran keuangan ke Farel.
“Thank, Oke semua kalian sudah melakukan yang terbaik dan semangat ya untuk ujiannya semoga kalian bisaa naik kelas dengan nilai terbaik !” ucap Farel dengan nada motivator.
Seluruh anggota CS hanya ber “Hm” mendengar kata kata motivator darinya nya. Mungkin karena malas ? Entahlah.
“Loh kok gitu sih,aku kan hanya memberi semangat” ucap Farel dengan nada kesal karena jawaban teman temannya itu.
“Iya iya, lagian siapa suruh mengingatkan kata menyeramkan itu” ucap Dimitri
“Benar juga sih” ucap Farel sambil ketawa garing kriuk kress.
“Eh ngomong ngomong kenapa kita tidak mengerjakan tugas terakhir ?” tiba tiba Jakson berucap sambil menampilkan senyum miringnya yang khas.
“Maksud nya ?” tanya Farel yang tertarik akan pembicaraan ini.
“Tugas terakhir, tugas nomor empat. Memberaantas benalu sekolah” sahut Lita tanpa disuruh.
“Tapi bagaimana caranya ? Jika kita melakukan operasi besar besaran meraka tidak akan mengakui perbuatannya” ucap Jessica menjelaskan.
“kalau begitu, kita harus melakukan operasi bawah tanah yang tidak diketahui oleh siapa pun” ucap Nayla memberi ide.
“Lalu, bagaimana kita tau siapa anak anak benalu itu dan darimana kita dapat bukti bukti nya ?” tanya Christ sambil memainkan alis nya
“Namun Nay, walaupun kita melakukan operasi bawah tanah pasti anak anak siswa lain tahu apa yang kita lakukan karena mencakup seluruh anggota CS dan pasti anak benalu itu cepat atau lambat mereka akan berhenti melakukan aktivitas mereka dan secepat mungkin menghapus seluruh bukti” tiba tiba Adrian berkomentar mengenai pendapat Nayla.
“Lalu kita harus bagaimana ?” ucap Nayla dengan nada pasrah.
“Kita tidak boleh melakukan sesuatu dengan teori yang jelas masih mentah, yang ada operasi ini akan gagal. Sudahlah, kita pikirkan dulu nanti, dan sekarang kita kerjakan saja apa yang bisa kita kerjakan” tiba tiba Lita membuat keputusan akhir yaitu menghentikan operasi ini. Karena menurutnya operasi ini masih bersifat mentah dan belum sepenuhnya matang.
“Tapi cepat atau lambat kita pasti akan mengerjakannya, dan sebenarnya aku ingin kita mengerjakan tugas ini sebelum ujian sehingga kita tidak terlalu banyak berfikir tentang tugas ini” ucap Adrian yang tidak setuju dengan pendapat Lita dan didukung oleh anggota lain dengan anggukan.
Sedangkan Farel hanya terdiam mengenai perdebatan kecil anggota nya itu.

StruggleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang