Part 8 -Dekatnya Orang Baru (2)

13 2 0
                                    

"Yaa kan, ini bentuk rasa terimakasih gue. Karna lo udah mau bantu gue, emang nya salah?" -Allesha

Kini Gavin dan Allesha sudah berada di salah satu toko buku yang terletak di Jakarta. Sepanjang perjalanan menuju toko buku tidak ada yang membuka pembicaraan apapun, mungkin karena ini adalah kali pertamanya mereka dekat karena sebelumnya mereka hanya kenal dan hanya sebatas teman sekelas. Allesha sedang menelusuri setiap rak buku yang ada di toko buku itu, Gavin hanya mengikuti Allesha dari belakang sekali-kali ia juga ikut melirik buku-buku yang tersedia. Allesha merasa sedikit tidak nyaman karna sebelumnya, ia memang tidak pernah jalan berdua dengan teman laki-laki, selain Alden tentunya. Gavin menghampiri Allesha yang sedari tadi terlihat bingung dengan kedua buku yang ada di tangan kiri dan kanannya.

"Lagi bingung ya?" Tanya Gavin tiba-tiba, Allesha menoleh ke arah Gavin dan tersenyum samar.

"Em... Iya nih, bingung beli yang ini atau yang ini." Jawab Allesha sambil menunjukan kedua buku yang ada ditangannya.

"Dua-dua nya aja."

"Gue lagi pengen hemat Gav, jadi harus beli salah satu, hehe." Balas Allesha, dengan kekehannya. Gavin hanya menganggukan kepalanya. "Tapi kayaknya, yang kiri lebih bagus deh." Saran Gavin.

"Lo tau dari mana, kalau yang kiri bagus emang lo pernah baca?" Tanya Allesha, sambil melirik buku yang ada ditangan kirinya. Gavin menggaruk tengkuknya, ia bingung sekarang harus menjawab apa.

"Enggak sih, tapi kalau dilihat dari covernya bagusan yang kiri." Allesha hanya mengangguk-anggukan kepalanya. "Yaudah deh kalau gitu, gue beli yang kiri aja. Gue bayar dulu ya dikasir." Ujar Allesha sambil berjalan menuju arah kasir.

Setelah membayar Allesha segera keluar dari toko buku dan mendapati Gavin yang sedang berdiri menunggunya.
"Udah?" Tanya Gavin, Allesha hanya menganggukan kepalanya.

"Lo mau makan dulu atau gimana?" Tanya Gavin lagi, Allesha berfikir sejenak.

"Em.. kayak nya nggak usah deh Gav, udah kesorean juga."

"Oh yaudah, kita langsung pulang aja nih." Ujar Gavin, Allesha menganggukan kepalanya. Mereka berdua menuju kearah parkiran motor.

Allesha menaiki motor besar Gavin dengan hati-hati. Gavin melajukan motornya.

suasana sore ini masih begitu terlihat cerah. Beberapa kali Allesha melirik kearah spion kaca motor Gavin dan beberapa kali pula Allesha mendapati Gavin yang sedang menatap kearahnya melalui kaca sepion sambil tersenyum-senyum tidak jelas.

"Lo kenapa liatin gue gitu?" Tanya Allesha yang suaranya mungkin terdengar tidak jelas karna beradu dengan angin jalanan.

"Hah?!" Tanya Gavin tidak terlalu mendengar ucapan Allesha yang begitu terdengar samar, menurutnya.

"LO KENAPA LIATIN GUE!!" Ucap Allesha sekali lagi, dengan mengencangkan suaranya.
"Gue nggak liatin lo kok!" Balas Gavin.

"Gue cuman lagi nikmatin pemandangan yang ada di kaca spion gue aja." Lanjutnya lagi dengan suara yang kencang pula. Allesha yang mendengar ucapan Gavin hanya memalingkan wajahnya kesamping, ucapin Gavin barusan terdengar seperti gombalan untuknya. Gavin yang melihat ekspresi wajah Allesha dari kaca spion nya hanya terkekeh, kalau dilihat seperti ini Allesha terlihat begitu cantik. Setelah percakapan singkat yang terjadi diantara mereka Allesha selalu menolehkan wajahnya kesamping. Ia tidak ingin mendapati Gavin yang sedang melirik kearahnya lagi.

-------

Setelah beberapa menit menempuh perjalanan kini mereka sudah sampai didepan gerbang rumah Allesha. Allesha turun dari motor Gavin dan menyerahkan helm yang tadi ia pakai.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 19, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Real HappinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang