1

14 3 0
                                    

Aku melamun sambil berjalan di kantor shinigami, mengapa? aku tidak tahu, bukan karena memikirkan pekerjaan tetapi aku tiada henti memikirkannya. will menatapku tajam, ku berhenti melamun dan mengangkat Death Scythe milikku

"kau baik baik saja? " will membetulkan kacamata dengan capitnya

"hm... "

"gara gara pria yang semalam? "

"eh? "

"kau membunuh madam red dan bertemu dia kan? Sebastian? "

"hum.. iya"

"inget kita shinigami, bukan hak kita memikirkan percintaan dengan iblis"

pria itu adalah sebastian, yang mencuri hatiku kuharap ia tidak marah padaku karena membuat "bibi majikannya" itu mati ku mengenakan jas merah dari mendiam madam red

"grell kau masih melatih ronald kan?"

"um... iya mengapa? "

"kalo selesai temui aku di kantin" will menjauh pergi

"Senpai, cepat jadwal kita bentar lagi kita harus ngumpulin nyawa tepat waktu"

"ah.. iya"

...

Satu persatu nyawa ku kumpulkan, tetapi itu tidak bisa membuat aku melupakan sebastian

"Permisi, ini bagian dari anggota kalian? " tanya pria yang suaranya mirip Sebastian ku menengok ke sumber suara

"se.. sebastian? "

"Senpai tolong aku!! " ronald mengoncang goncang tubuhnya dan terjatuh dari genggaman sebastian

"kalau itu bagian dari anggota kalian, jaga baik baik ya aku tidak mau misi bochan gagal" sebastian senyum

"a... ano.. "

"iya? "

"b... bisakah aku mengetahui nomer ponselmu?! " sebastian mengambil secarik kertas di sakunya, dan memberikannya padaku

"kalau begitu sampai jumpa"

"Ah.. nanti ku hubungi" aku melambai lambai kearah dia

"Senpai ini selalu saja kalau ada cowok ganteng langsung embat wkwkwk" ya tetapi hanya dia saja yang selalu ku pikir dan tiada habis habisnya

"saatnya pulang, nanti will marah kepadaku" jawabku dingin

...

[Dikantin]

Aku menghampiri will yang sedang meminum ocha, dan ku duduk didepan dia

"tumben cepat"

"ah iya"

"kau bertemu dengannya? " aku mengangkat wajahku dan melotot tak percaya

"kau... "

"iya, berhubung kau masih banyak belajar tak ada salah kan aku mengamatimu"

"ih stalker! " ku mencubit lengan will

"aa... itu sakit! "

"kau tetap dingin ya, hahaha"

"berisik, aku pergi dulu"

setelah will pergi, ini saatnya untuk Chat dengan Sebastian, huh... gugup sekali.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 24, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Just you and meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang