Tunangan

2.5K 448 223
                                    

Yujin kembali ke kelas setelah perang kecilnya dengan minju tadi. Yujin masih dengan pendiriannya kalau dia ngga salah deket deket mantan.

"Bek" panggil yujin, yena masih asik chattingan.

"Hm?"

"Deket sama mantan salah ga?"

"Ngapa lagi elaah" jawab yena meletak hpnya dan melihat yujin.

"Minju bete sama gua"

"Lo juga sih depan minju masih merhatiin wonyoung"

"Ya kan gue cuma anggap wonyoung itu kaya adik sendri bekk"

"Namanya juga cewe, mata lo, bibir lo, telinga lo, semuanya deh. Itu udah jadi milik doi" kata yena sok bener.

"Makanya jomblo kaya gua, gak ada yang larang" kata hyewon ikut menimpali setelah mendengar pembicaraan orang di belakangnya.

"Lo mah ga laku!" Kata yujin

"Gue laku lo ntar pada kaget njir!"

"Ada apaan ni?" Tanya chae yang baru datang.

"Dari mana lo?" Tanya yena.

"Abis modus dilapangan" malah hyewon yang jawab.

"Sama siapa?" Tanya yujin.

"Wang yireon" jawab chae menaik turunkan alisnya.

"Anjir, dapet juga lo" kata yujin.

"Berkat kang kerdus. Dia yang mintain nomor yireon" kata chae merangkul bahu hyewon.

"Iyalah, kan gue mau deketin sakura. Jadi gue tolongin lo sama yang lain" jawab hyewon santai.

"Yeeuuu! Ambil dah tu ambil" Kata chae menoyor kepala hyewon.

"Amaann" kata hyewon menaikkan jempolnya.

"Yaelah teman berbagi mantan" celetuk yena.

"Sombong lu mentang mentang udah official!" Kata hyewon.

"Tau lo, ngebucin mulu!" Kata yujin.

"Ngaca kamu mas!" Kata yena menoyor kepala yujin.

.
.
.
.

Yujin nganterin pulang minju hari ini, mereka hanya bicara sekedarnya. Masih saling keras kepala.

"Hmm, sayang" panggil yujin sambil nyetir mobil.

"Hm?"

Yujin mengambil tangan minju lalu menautkan jari jari mereka.

"Aku minta maaf kalau salah"

"Hmm"

"Baby," panggil yujin.

Minju yang dipanggil begitu lalu mengeluarkan semburat merah di pipinya. Mendadak kupu kupu terbang disekitar perutnya. Pada lemah emang yang lagi jatuh cinta tu.

"Cantik banget kalo ngblush" goda yujin yang melirik ke arah minju sebentar.

"Fokus aja napa!"

Yujin yang masih memegang tangan minju pun menciumnya lembut sambil fokus menyetir. Minju yang diperlakukkan seperti itu tentu saja semakin memerah dan menahan senyum. Yujin ini lembut dan gentle menurutnya.

Ngga lama mobil udah sampe di depan rumah minju,

"Nanti malam aku kerumah boleh ga?" Tanya yujin setelah memberhentikan mobil.

Minju mengangguk antusias memperbolehkan kekasihnya itu datang.

"Kamu ga takut sama papa aku?"

"Kalo aku takut berarti aku gamau jadi menantu papa kamu dong" jawab yujin.

"Jadi kamu mau jadi menantu?" Tanya minju dengan senyum.

"Semoga aja di acc" kata yujin yang juga tersenyum melihat minju.

Minju turun dari mobil sambil melambaikan tangan ke arah mobil yujin lalu menutup gerbang rumahnya.

.
.
.
.

Sampai dirumah yujin buru buru mandi, memilih milih pakaian yang cocok untuknya. Ia memakai jeans dan kaos putih lalu memakai luaran jaket loreng army merk off white. Stylenya milenial banget. Gak lupa menyemprot parfume ke udara lalu berputar dibawahnya. Kurang kerjaan emang.

Setelah merasa siap dan ganteng, yujin mengambil kunci menuju mobil dan membuka gerbang terlebih dahulu. Gak pake pamit. Soalnya dirumah lagi ga ada orang

Saat membuka gerbang, ada yuri disebrang sana juga baru membuka gerbang rumahnya.

"Wee mujaer, ganteng ga gua?!" Teriak yujin.

"Busett. Pake minyak senyonyong lo?!" Teriak yuri menutup hidung, padahal mah wangi yujin semerbak hanya yuri gak mau memuji tetangganya itu.

"Senyonyong bibir lo monyong!" Yujin mecoba mencium kembali pakaiannya, wangi kok.

"Bibir lo doer nyet!" Mereka ini kalau ketemu as always teriak kaya dihutan.

Yujin kembali menuju mobil dan melesat ke rumah bidadarinya. Setiba dirumah minju, yujin kembali melihat kaca di dalam mobil dan merapikan apa yang bisa di rapikan.

Saat yujin keluar mobil, minju udah menyambutnya di pintu rumah. Tanpa berlama yujin berjalan mendekati minju.

"Ganteng amat pak" kata minju mengacak rambut yujin.

"Aih, kan mau ketemu calon mertua hehe" kata yujin kembali merapikan rambutnya.

Tapi yujin melihat ada sepatu seseorang, seperti ada tamu.

"Ada tamu ya?" Tanya yujin.

"Iya, masuk aja yuk" kata minju menggandeng lengan yujin.

Saat masuk rumah, disana ruang tamu ada papa dan mama minju yang tengah mengobrol dengan seseorang. Orangnya laki laki, terlihat dewasa alias lebih tua dari pada yujin dan minju tapi ngga tua amat, hanya lebih dewasa tengah memberi senyum ramah ke arah minju dan yujin. Yujin melihat laki laki itu seperti oom baginya.

"Duduk sini nak, kita ngobrol dulu" kata mama minju ramah menyuruh yujin.

Yujin duduk dengan minju di depan papa minju. Laki laki tadi duduk disebelah mama minju.

Ada acara apaan ni, pikir yujin. Papa minju mulai membuka suara.

"Siapa? Udin?" Tanya papa minju mengingat ingat nama yujin.

"Yujin om. Ahn Yujin"

"Yujin, kenalin ini jungkook. Calon tunangan minju"


Jdeeerrr!


"TU... TUNANGAN?" Kaget yujin

Papa minju mengangguk mantap.


EBUSET. BIJI WIJEN BELUM BERES INI NAMBAH OM OM TUNANGAN MINJU.












-------

Kaget ga tu ada om jeon jungkook wkwkwk😂😂😂
Mampus dah ujin saingannya beratt wkwkwkkw😂😂😂😂


PRÈCIOUS [S2] || Jinjoo Yenyul ChaekkuraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang